spot_img

Dan Malam Pun Menjadi Saksi

Seorang kawan penuntut ilmu pernah menceritakan kepadaku:

Ada sejumlah akhawat yang shalehah yang mempelajari beberapa kitab matan ilmiah di salah satu pusat dakwah wanita.

Kemudian seorang pemuda yang shaleh datang untuk melamar salah seorang dari akhawat tersebut…Dan pada malam pernikahannya…bahkan tepatnya setelah shalat Isya…saat aku sedang berada dalam perpustakaannku…tiba-tiba ukhti itu meneleponku. Dalam hati aku mengatakan: “Mudah-mudahan semuanya baik-baik saja, insya Allah…”

Ternyata ia bertanya tentang hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi: “Semoga Allah merahmati seorang pria yang bangun tengah malam kemudian ia membangunkan istrinya. Dan jika istrinya enggan, maka ia pun memercikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita yang bangun malam lalu ia shalat, kemudian ia membangunkan suaminya. Dan jika ia enggan, maka ia memercikkan air ke wajahnya.”

Apakah Anda tahu apa yang ia tanyakan hal itu?

Ia menanyakan: apakah bagus jika menyuruh suaminya mengerjakan shalat malam meskipun masih di awal malam. Maka aku mengatakan dalam hatiku: “Subhanallah, ia menanyakan tentang shalat malam dan bagaimana membangunkan suaminya di malam seperti ini…sementara banyak pria yang tidak pergi menunaikan shalat subuh di malam pengantinnya…”
Demi Allah, aku tidak kuasa menahan air mataku karena sikap yang menunjukkan betapa dalam kebaikan itu menghunjam dalam jiwa kaum wanita kita…Dahulu aku mengira bahwa semua wanita di malam seperti itu hanya memikirkan perhiasannya saja, tidak ada yang lain…Aku bersyukur kepada Allah bahwa dugaan itu keliru, dan ternyata masih ada wanita dari umat ini yang obsesi kebaikannya begitu tinggi…

***

Sementara ibu seorang akhawat yang lain menuturkan:

Putriku baru berusia 17 tahun. Ia bukan hanya muda, tapi memasuki masa-masa pubertasnya…Tapi waktu malam adalah kekasihnya…Ia akan bangun jika malam telah semakin gelap…Ia tidak pernah meninggalkannya, baik di musim dingin maupun di musim panas…Malam berlangsung lama ataupun pendek…Ia selalu menangis, meski aku sering mendengarkan suara gemercik air jika ia berwudhu…Tidak pernah aku melihat ia meninggalkannya satu malam pun…Dan dengan itu, di setiap malam ia selalu shalat dengan membaca 2 juz al-Qur’an…Ia bahkan telah bertekad melakukan itu pada dirinya; jika tidak lebih maka ia tidak pernah menguranginya…

Ia biasa mengkhatamkan al-Qur’an 2 kali dalam sebulan, dan itu hanya dalam shalat malamnya saja…Aku biasanya sangat kasihan dengan kondisinya. Namun aku melihat bahwa kebahagiaan dan kesenangannya hanya ada dalam shalat malam…Maka aku pun hanya mendoakan kepada Allah agar ia diberi keteguhan di dunia dan akhirat, serta mengaruniakan kepada kita semua husnul khatimah…

 

***

Alih bahasa:
Muhammad Ihsan Zainuddin
Pembina http://KuliahIslamOnline.com
Sumber:  al-Mausu’ah al-Kubra li al-Qashash al-Mu’atstsirah li al-Fatayat.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.