spot_img

Guru Bertaubat karena Muridnya

Perhatian terhadap hijab dan berkomitmen mengenakannya adalah sebuah langkah awal dalam meniti jalan komitmen dan istiqamah pada Islam bagi seorang wanita.

Tentu yang saya maksud di sini bukanlah hijab yang sekedar mengikuti tradisi, yang seringkali ketika dikenakan justru hanya menambah fitnah bagi para serigala manusia. Yang saya maksud adalah hijab syar’i yang sempurna, yang dengan itu seorang wanita dapat memperoleh penghormatan dan penghargaan. Seperti yang dikatakan Allah Ta’ala tentang kaum wanita beriman dalam ayat hijab:

“Itu akan lebih mudah agar mereka dapat dikenali sehingga mereka tidak diganggu.”

Jika orang-orang menyaksikan seorang wanita mengenakan hijab syar’inya dengan sempurna, maka mereka akan mengetahui bahwa ia adalah seorang wanita yang terhormat. Mereka tidak akan berani mengganggunya.

Dan kaum wanita di negeri kita (Saudi-penj) alhamdulillah sangat istimewa dengan hijab sempurna yang mereka kenakan hingga menutupi wajahnya, meskipun selalu ada upaya berkelanjutan dari sebagian kalangan untuk membujuk kaum wanita melepaskan penutup wajah mereka sebagai langkah awal untuk sebuah jalan panjang mencabut hijab secara keseluruhan, untuk akhirnya sampai pada ketelanjangan dan percampurbauran pria-wanita di tempat-tempat umum, tepian pantai dan tempat lainnya, sebagaimana kondisi yang terjadi di banyak negara di mana para perusak itu akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita mereka.

Namun negeri ini tentu berbeda dengan negeri-negeri lain. Kaum wanitanya –walhamdulillah- sadar betul dengan apa yang sedang direncakan oleh para musuh Islam, meskipun mereka berkedok dengan pakaian agama dan tampil sebagai pemberi nasehat yang mengasihi kaum wanita.

Kisah yang akan saya tuturkan kepada Anda semua ini adalah sebuah teladan yang luar biasa bagi para gadis muslimah. Sang pelaku kisah ini menuturkan:

Di negeriku selama ini aku telah terbiasa untuk keluar tanpa mengenakan hijab…Aku mengenakan model pakaian yang umum dipakai di negeri itu…Tentu saja aku berusaha untuk selalu mengenakan model terbaru yang keluar.

Suatu waktu, Allah Azza wa Jalla menakdirkan aku untuk datang ke Saudi Arabia dengan melangsungkan kontrak kerja dengan salah satu pihak di sana. Pada masa awal kerjaku, aku harus mengikuti sepenuhnya tradisi dan kebiasaan negeri tersebut. Aku pun mengenakan jubah dan penutup kepala. Dan aku pun seperti itu hingga tiba saatnya aku harus pulang ke negeriku.

Di bandara, aku pun melepaskan jubah dan hijabku. Lalu aku dikejutkan oleh seorang siswiku yang juga akan mengunjungi negeriku untuk menghabiskan masa libuarannya di sana. Tentu saja aku senang sekali bertemu dengan siswiku itu. Dan begitu aku menyalaminya, aku dikejutkan dengan perkataannya:

“Bu guru, aku tidak pernah menduga ternyata Anda tidak mengenakan hijab, berbeda dengan apa kulihat pada saat pelajaran…”

Aku bertanya padanya:

“Mengapa engkau menanyakan ini? Aku tetap berusaha menjaga kewajiban agamaku, seperti shalat dan puasa, dan berusaha tidak melakukan kemungkaran…”

Ia menjawab: “Bukankah apa yang Anda lakukan ini (tidak berhijab-penj) jelas adalah sebuah kemungkaran?”

Pada saat itu, aku merasa malu dengan siswiku yang usianya belum lewat 16 tahun itu. Justru dialah yang menasehati dan mengarahkanku ke jalan yang benar. Sungguh aku benar-benar merasa tidak berarti. Aku bahkan berandai-andai jika bumi menelanku saja akibat begitu besarnya rasa maluku kepada Allah Ta’ala.

Sejak hari itu, aku memutuskan untuk mengenakan hijab demi menaati Allah Ta’ala, menjalankan perintahNya dan demi menjaga kehormatanku dari pandangan orang lain yang bukan mahramku.

Sungguh betapa mengagumkannya siswiku yang cemerlang itu, seorang gadis berusia 16 tahun. Sungguh mengagumkan apa yang telah ia lakukan. Setiap muslim seharusnya bangga dengan kehadiran pemudi beriman seperti ini dalam masyarakatnya, serta berdoa kepada Alah agar menjaga para wanita muslimah serta putri-putri mereka dari semua kerusakan dan pemikiran yang menyusup, karena hanya dia yang dapat melakukannya.

 

***

Alih bahasa:
Muhammad Ihsan Zainuddin
Pembina http://KuliahIslamOnline.com
Sumber:  al-Mausu’ah al-Kubra li al-Qashash al-Mu’atstsirah li al-Fatayat.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.