spot_img

Jalan Para Perindu (Bagian 4)

Lalu kita hari ini, seberapa juang kita mempertahankan keimanan yang telah Allah tunjukkan kepada kita? Sudahkah kita berlari di jalan kerinduan menuju ridha-Nya? Sudahkah kita bersabar dari siksaan atau ujian atau bahkan nafsu kita sendiri demi mengakhiri perjalanan rindu ini?!

Pemuda Perindu Surga

Namanya Habib bin Zaid. Dialah pemuda yang dipilih Rasulullah mengantarkan surat peringatan kepada Musailamah al kadzzab, si nabi palsu. Dengan berani Habib menjumpai Musailamah dan menyerahkan sendiri suratnya. Walau nyawanya adalah taruhan untuk tugas penting tersebut.

Di hadapan pengikutnya, Musailamah menguji keimanan Habib. Sayangnya, pemuda ini lahir di tengah keluarga beriman. Ayahnya seorang muhajir(yang pertama hijrah ke Yatsrib), Ibunya seorang pejuang. Gertakan si nabi palsu sama sekali tak menggentarkan hatinya. Sampai tubuhnya dipotong bagian demi bagian, pun dia tak bergeming mengucapkan,’Saya bersaksi Muhammad adalah utusan Allah.”

Allah mengabulkan kerinduannya. Rindu melihat wajah Rabbnya, rindu memasuki surganya, rindu kebahagiaan yang sebenarnya. Habib wafat setelah tubuhnya berserakan.

Perjalanan rindu yang maha dahsyat. Tak terbayarkan dengan apa pun kecuali surga. Dia dibangkitkan dengan semerbak misk dari potongan-potongan tubuhnya. Perindu yang luar biasa romantisnya.

Jalan Para Perindu

Muslimah para perindu…jalan menuju puncak kerinduan sangat banyak. Allah memberi kita nikmat untuk melewati jalan mana saja, di antaranya:

Sibukkan diri dengan warisan para nabi; Ilmu!

Hadirlah dalam majelis-majelis ilmu. Bergaullah dengan para penuntut ilmu. Dekatlah dengan guru. Teruslah mencari ilmu yang bermanfaat. Bersabarlah di atas jalan ilmu.

Dan setelah kau menemukannya, yakinilah ilmu dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan pernah takut berada di jalan takwa. Hari ini begitu banyak setan dan prajuritnya yang menginginkan keruntuhan imanmu, jangan gentar!

Fokus amalkan ilmumu! Selama engkau di atas kebenaran, habiskan waktumu di sana. Lakukan kebaikan sesederhana apa pun. Seperti rindu yang tak kenal letih, apapun caranya tempuh demi menjumpai akhir dari kerinduan. SURGA!


*Ringkasan materi ini dibuat oleh Ustadzah Ummu Faari’ AR dan menjadi hak cipta dari Div. Muslimah Markaz Imam Malik. Semoga bermanfaat.

 

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.