spot_img

Kami Menyebutnya Kuttab Imam Malik

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Kuttab Imam Malik begitu kami menamainya, lembaga pendidikan dasar yang didirikan pada akhir tahun 2015 di kota Makassar, lembaga pendidikan yang mempunyai visi melahirkan generasi-generasi kader ulama sejak usia belia. Lembaga yang dibangun dengan semangat untuk menghidupkan kembali kuatnya tradisi menuntut ilmu generasi terbaik ummat islam yaitu para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terkhusus di kota Makassar istilah Kuttab masih terdengar asing. Wajar saja karena nama Kuttab selama ini hilang, dan kembali dipopulerkan di awal tahun 2012 melalui lembaga yang didirikan oleh Ustadz Budi Ashari, Lc. yang bernama Kuttab Al Fatih. Seiring dengan itu setelah melihat kuatnya landasan dari konsep pendidikan di Kuttab akhirnya secara bersamaan lahirlah beberapa Kuttab di berbagai daerah dan termasuk Kuttab Imam Malik di kota Makassar. Apa saja yang menjadi latar belakang penamaan Kuttab Imam Malik? Dalam tulisan ini kami akan menjelaskannya, selamat membaca.

Kuttab adalah nama untuk lembaga pendidikan dasar islam sejak dulu, tujuan didirikannya adalah untuk menjadi tempat menyelesaikan hafalan Al-Qur’an anak-anak kaum muslimin. Kuttab merupakan pusat pengajaran paling tua di kalangan kaum muslimin seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Raghib As Sirjani hafidzahullah dimana pada tempat tersebut berkumpul anak-anak kaum muslimin untuk belajar iman, adab, belajar Al-Qur’an, belajar membaca, menulis dan berhitung. Kuttab sejak dulu dikenal sebagai tempat melahirkan para ulama, sebutlah “Imam As Syafi’i” ulama yang bergelar Nashir As Sunnah wa Al Hadits (pembela sunnah dan hadits) memulai perjalanannya menuntut ilmu dari Kuttab.

Beliau Rahimahullah bercerita:

فيحكي الأ مام الشافعي عن مرحلة الكتاب في صغيره فيقول : “كنت يتيما في حجر امي ,فدفعتني في الكتاب فلما ختمت القران دخلت المسجد فكنت أجالس العلماء “

Saya dulu adalah anak yatim dibawah pangkuan ibu, maka ibu saya memasukan saya ke Kuttab, saat saya sudah hafal Qur’an saya duduk bersama Ulama di dalam Masjid (marhalah setelah Kuttab – Madrasah-)“.

“Kuttab” sangat identik dengan kitab, jika di tulis dengan bahasa arab menjadi الكتّاب yang jama’nya الكتاتيب, adapun kitab/ buku dalam tulisan arab menjadi الكتاب. Ustadz Budi Ashari hafidzahullah menjelaskan dalam tulisan beliau yang berjudul “Kuttab Dan Kitab” beliau mengatakan :

Lihatlah tulisannya yang sama. Hanya berbeda cara bacanya. Yang pertama ada tasydid di atas ta’: Al Kuttab. Dan yang kedua berbunyi: Al Kitab. Al Kuttab adalah sebutan untuk pendidikan Islam zaman kebesarannya untuk usia 5-12 tahun. Sedangkan Al Kitab berarti buku. Dalam karakter Bahasa Arab terdapat kaidah: (كلما زاد المبنى زاد المعنى / setiap bertambah huruf, bertambah pula artinya). Seperti dua kata di atas. Tetapi walaupun berbeda arti, asalkan berasal dari akar kata yang sama (ك – ت – ب = menulis), pasti mempunyai hubungan kuat antara keduanya. Maka, bukan sebuah kebetulan ketika pendidikan dasar tersebut dinamakan Al Kuttab yang memiliki akar yang sama dengan Al Kitab”.

Beliau menambahkan bahwa:

Untuk itulah, generasi masa depan Islam yang sedang belajar di Kuttab akan dilatih mengakrabkan diri dengan kitab/buku, hingga menjadi kebiasaan hidupnya. Dari mulai belajar membaca buku hingga menulis buku”.

Dan di akhir tulisan tersebut beliau mengatakan:

Peradaban Islam dibangun pertama kali di atas kata Iqro’ (bacalah). Panduan utama muslimin adalah Al-Quran yang dalam Bahasa Arab berasal dari kata qo ro a (membaca). Saat muslimin masih akrab dengan Al-Quran dan buku, peradaban ada di tangan mereka. Tapi saat generasi muda merasa sangat keberatan memegang Al-Quran dan buku, kemudian lebih senang memegang peralatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu mereka untuk itu, maka peradaban itu pindah dari wilayah muslimin”.

Adapun kata “Imam Malik” dalam penamaan Kuttab ini merupakan turunan dari nama yayasan yang menaunginya yaitu Yayasan Markaz Imam Malik. Namun sekalipun tidak tertulis kami berharap dengan mengangkat sosok “Imam Malik” sebagai namanya dapat menjadi motivasi untuk meneladani beliau dalam upaya melahirkan kader-kader ulama, sebagaimana beliau Imam Malik rahimahullah adalah guru dari para ulama. Kami berharap semoga Kuttab Imam Malik ini hadir tidak hanya sekedar nama tapi juga mampu menyamai kualitas pendidikan para salaf atau mendekatinya.

Wallahu a’lam

Ya Rabb Bimbinglah Kami

Zulqadri Ramadhan, S.Pd.
(Manajer Kuttab Imam Malik)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.