spot_img

Khutbah Shalat Gerhana Matahari

KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI 1437 H
Oleh : Harman Tajang, Lc. MHI
(Anggota Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah, Direktur Markaz Imam Malik, Dosen STIBA Makassar, Ketua BP2TQ, Anggota Muslim Scholar Association)


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ
إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah

Hari ini, kita berkumpul ditempat ini demi melaksanakan sebuah sunnah Rasulullah yaitu melaksanakan shalat gerhana matahari, segala puji dan syukur atas hidayah serta kelembutan Rahmat dan Kasih Sayangnya, yang menuntun hati-hati kita dalam keta’atan serta senantiasa menutupi aib dan mengampunkan dosa dan kesalahan kita.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah pada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi yang diutus di akhir zaman yang menjadi salah satu tanda akan semakin dekatnya hari kiamat, Beliau bersabda :

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَة كَهَاتَيْن 

“(Jarak) saya diutus dengan hari kiamat hanyalah seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah)”. (HR. Bukhari)

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah

Hari ini telah terjadi peristiwa yang sangat agung, yang menunjukkan kekuasan Allah yang Maha Agung, gerhana Matahari yang merupakan peristiwa yang sangat langka.

Dulu, ada diantara manusia yang menyembah matahari dan bulan. Allah Ta’ala menyebut di dalam Al-Qur’an :

وَمِنْ آَيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.” (QS. Fushilat: 41)

Di zaman jahiliyah dahulu juga terdapat anggapan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, itu terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Di masa Rasulullah, ketika putra beliau Ibrahim meninggal, terjadilah gerhana matahari. Sebagian mereka ada yang mengira bahwa hal itu terjadi karena kematian putra Rasulullah, namun terbyata. Anggapan jahiliyah itu langsung dibantah sendiri oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menerangkan :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ

“Matahari dan bulan adalah di antara tanda yang membuktikan kebesaran Allah. Gerhana itu muncul bukan karena sebab kematian atau kelahiran seseorang”. (HR. Bukhari)

Ketika terjadi gerhana, Allah ingin menakuti hamba-hamba-Nya, agar hamba tersebut kembali mengingatNya dan takut akan kehidupan akhirat ketika nanti ia berdiri dihadapan Allah demi mempertanggung jawabkan apa yang pernah ia lakukan dulu di dunia. Peristiwa gerhana mengingatkan kita akan salah satu kondisi dan keadaan yang dahsyat di hari kiamat, ketika matahari dilipat dan bulan terhapuskan cahayanya, sebagaimana firman Allah :

 إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ

“Apabila matahari digulung”. (QS. At-Takwir : 1)

 وَخَسَفَ الْقَمَرُ

“dan apabila bulan telah hilang cahayanya”. (QS. Al-Qiyamah : 8)

Ketika gerhana itu terlihat, maka segeralah shalat dan berdo’alah sampai gerhana tersebut berakhir.

Tanda-tanda kebesaran Allah seperti gerhana matahari dan bulan seyogyanya semakin menyadarkan kita bahwa kita adalah merupakan hamba yang lemah dan kecil dihadapan kekuasaan dan kebesaran Allah. Namun sungguh sangat disayangkan, banyak diantara manusia membiarkan peristiwa agung seperti ini lewat begitu saja tanpa berusaha tafakkur untuk semakin menambah rasa takut yang menggiringnya untuk meningkatkan ibadah kepada Allah, justru ada yang menjadikan peristiwa seperti ini sebagai ajang hura-hura, berpesta pora berbalut maksiat, ajang rekreasi belaka dan mencari sensasi, atau hanya dianggap sebagai fenomena alam biasa. Sungguh benar Firman Allah :

 .. وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا كَبِيرًا

 “…Dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka..”. (QS. Al-Isra : 60)

Dan kesemuanya itu terjadi disebabkan hati-hati mereka telah tertutup dengan noda dan dosa sehingga menjadi keras, seagung apapun ayat dan tanda kebesaran Allah yang dilihat oleh matanya tidaklah berbekas di dalam hatinya

وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ في السَّمواتِ وَالأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ 

 “Dan betapa banyak tanda di langit dan di bumi yang telah berlalu pada mereka namun mereka berpaling darinya”. (QS. Yusuf : 105).

 

Dan sungguh celaka orang yang hatinya keras dan lalai dari mengingat Allah.

فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ

“..,Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Az-Zumar : 22)

Kaum Muslimin dan Muslimat rahimakumullah

Oleh karenanya patutlah kita bersyukur kepada Allah bahwasanya kita dikumpulkan di tempat yang mulia ini, melaksanakan sunnah Rasulullah dengan shalat gerhana matahari dan tidak ikut latah dengan orang-orang yang lalai dan jauh dari petunjuk.

Dan selain menunaikan Shalat gerhana ada beberapa amalan yang lain yang dituntunkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika terjadi gerhana matahari atau bulan, diantaranya sebagai berikut :

  • Bersedekah 

 : عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ
…. خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاس فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ
: ثُمَّ قَالَ
.”إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِلَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ … وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا”
( رواه البخاري (1044) ومسلم (901 

Dari Aisyah radhiallahu ‘anha beliau berkata : telah terjadi gerhana di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau memimpin sahabat melaksanakan shalat (gerhana), beliau memanjangkan shalatnya…, kemudian beliau berkata : “sesungguhnya bulan dan matahari adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah terjadi gerhana disebabkan  kematian atau kehidupan seseorang… Jika kalian melihatnya maka lakukanlah shalat dan bersedekahlah”. (Muttafaq ‘alaih)

Sesungguhnya sedekah di jalan Allah adalah diantara amalan yang sangat dicintai oleh Allah yang bisa memadamkan kemurkaan Allah Azza Wajalla.

  • Memperbanyak do’a 


عن الْمُغِيرَةَ بْنَ شُعْبَةَ قال: انْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ النَّاس انْكَسَفَتْ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍوَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ
(رواه البخاري (1061) ومسلم (915 

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah beliau berkata : telah terjadi gerhana matahari ketika putra Rasulullah Ibrahim meninggal dunia. Orang-orang kemudian berkata bahwa gerhana terjadi karena kematian Ibrahim, Maka Rasulullah kemudian bersabda : “sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah ia terjadi karena kematian atau kelahiran seseorang, jika kalian melihatnya maka berdoalah dan Shalatlah sampai ia berakhir”. (Muttafaq Alaihi)

  • Memperbanyak dzikir dan istighfar 

عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ خَسَفَتْ الشَّمْسُ فَقَامَ النَّبيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ فَأَتَى الْمَسْجِدَ فَصَلَّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ رَأَيْتُهُ قَطُّ يَفْعَلُهُ
وَقَالَ هَذِهِ الْآيَاتُ الَّتِي يُرْسِلُ اللَّهُلَا تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ
فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ
(” رواه البخاري (1059) ومسلم (912 

Dari Abu Musa Radhiallahu ‘anhu beliau berkata : telah terjadi gerhana matahari (di zaman Nabi), beliau kemudian berjalan tergopoh-gopoh, beliau khawatir jangan sampai kiamat telah terjadi, beliau mendatangi masjid dan melaksanakan shalat yang sangat panjang, beliau ruku’ dan sujud (yang sangat lama) yang belum pernah aku melihat beliau shalat seperti itu sebelumnya, kemudian beliau berkata : “sesungguhnya tanda-tanda ini dikirim oleh Allah bukan karena kematian atau kelahiran seseorang namun, Allah jadikan untuk mempertakuti hamba-hambaNya, jika kalian melihatnya maka bersegeralah berdzikir, berdo’a dan beristighfar kepadaNya”. (Muttafaq ‘Alaih)

Ketahuilah jamaah sekalian, sesungguhnya tidaklah musibah diturunkan oleh Allah melainkan karena dosa, dan tidaklah ia diangkat kecuali dengan istighfar. Bukankah ummat-ummat terdahulu dibinasakan oleh Allah karena dosa-dosa mereka?!, ada yang dihujani dengan batu, ada yang dihantam angin topan, ada yang diguncang dengan gempa dan ada yang ditenggelamkan dilautan, Allah berfirman :

 ۚ فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنبِهِ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri”. (QS. Al-Ankabut : 40)

Ummat Nabi Luth, kaum Sodom, dihujani batu dan dibalikkan kampung halaman mereka karena dosa perzinahan dan homo seksual, Kaum ‘Ad dihantam angin topan karena pembangkangan mereka, Qarun diguncang gempa dan dibenamkan bersama seluruh harta dan kemewahan yang dimilikinya karena kesombongan dan kepongahannya, Fir’aun ditenggelamkan bersama bala tentaranya ketika ia menantang Allah dan mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Musa.

Dan wajiblah kita khawatir jamaah sekalian, karena hampir dosa-dosa ummat terdahulu telah berkumpul di zaman kita sekarang ini ; kekufuran dan kesyirikan yang nyata, penghinaan pada ayat-ayat Allah bahkan menghina Allah dan RasulNya, sikap mengolok-olok syiar dan syariat Allah, semakin tersebarnya aliran-aliran sesat yang mendapatkan legitimasi dari kaum sekuler dan liberal yang tersebar ibarat jamur di musim hujan, kekejian yang terjadi dimana-mana, kemerosotan akhlak dan moral yang menimpa generasi kita yang bahkan hewan pun malu untuk mengerjakannya; seks bebas, pergaulan muda-mudi yang tidak terkendali, praktek aborsi dan prostitusi, dan yang paling marak belakangan ini adalah perbuatan yang menjijikkan; LGBT yang berlindung dibalik ketiak HAM yang kebablasan dan ditafsirkan menurut hawa nafsu hewani. Na’udzu billah min dzalik.

Oleh karenanya jamaah sekarang, mari kita gunakan moment ini untuk memperbaharui janji kita dengan Allah, memperbanyak taubat dan istighfar, berlindung dari dampak keburukan yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat dzalim. Janganlah pernah kita merasa aman dari adzab Allah yang datangnya terkadang tanpa kita duga, ketahuilah… Langit, bumi, lautan, angin dst adalah merupakan tentara-tentara Allah yang setiap saat siap melululantahkan kepongahan dan kesombongan manusia.

Allah berfirman :

أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ
أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ

 

“Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur . Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain . Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi”. (QS. Al-A’raf : 97-98)

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah

Kaum muslimin yang berbahagia, akhirnya, marilah kita semua menundukkan hati dengan penuh harap kepada Allah, memanjatkan doa kepadaNya.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, tempat semua keluh-kesah disampaikan, tempat semua masalah mendapat jalan keluar.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Sang Rasul tercinta, para keluarga dan sahabatnya, manusia-manusia terbaik yang pernah terlahir.

اللَّهُمَّ إِنَّا عَبِيْدُكَ بَنُوا عَبِيْدِكَ بَنُوا إِمَائِكَ نَوَاصِيْناَ بِيَدِكَ مَاضٍ فِيْناَ حكْمُكَ عَدْلٌ فِيْناَ قَضَاؤُكَ

Ya Allah sesungguhnya kami adalah hamba-Mu, anak dari hamba-hamba Mu, ubun-ubun kami ada di tangan-Mu. Segala takdir-Mu terhadap kami telah Engkau tetapkan, dan sungguh betapa adilnya ketetapan itu atas kami.

نَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى كِتَابِكَ أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ

Kami memohon kepada-Mu dengan semua Nama yang Engkau Miliki, yang telah Engkau Namakan untuk Diri-Mu, atau telah Engkau ajarkan kepada salah seorang di antara makhluk-Mu, atau Engkau Turunkan dalam Kitab-Mu, atau Engkau simpan dalam Ilmu yang Ghaib di sisi-Mu

 أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قُلُوْبِناَ وَنُورَ صُدُوْرِناَ وَجَلاَءَ أَحْزَانِناَ وَذَهَابَ هُمُوْمِناَ

Kami mohon, jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hati kami, cahaya bagi dada kami, penghapus duka dan kesedihan kami, dan pelipur kegundahan jiwa kami.

Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami Tiada Tuhan yang berhak disembah  selain Engkau. Engkau telah menciptakan kami, dan kami adalah hambaMu dan kami  selalu berusaha menepati ikrar dan janji kami kepadaMu dengan segenap kekuatan yang kami  miliki. Kami berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatan kami. Kami mengakui betapa besar nikmat-nikmatMu yang tercurah kepada kami dan kami tahu dan sadar betapa banyak dosa yang telah kami lakukan. Karenanya, ampunilah kami. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami. Ampuni setiap kata keras kami yang pernah terlontar pada mereka, Ya Allah. Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb. Berikan kesempatan kami berbakti pada mereka, Ya Allah. Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah.

Dan jika Engkau telah memanggil mereka ke haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rahmatMu, serta pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat JannahMu.

Ya Allah berkatilah keluarga kami, jadikan mereka penyejuk pandangan mata dengan ketaqwaan dan ketaatan padaMu.

Duhai Rabb kami yang Maha Penyayang, Sayangilah para ustadz , guru-guru kami , lindungi dan bimbinglah  mereka. Lapangkan rezkinya, kuatkan azamnya dan berkati jalannya.

Ya Allah bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam cinta karenaMu dan dalam ketaatan padaMu, jangan Engkau biarkan syaithan musuhMu menggerogoti persaudaraan kami.

Ya Allah, berilah bimbinganMu untuk pemimpin negeri ini agar dapat berlaku adil dengan syari’atMu di atas bumi yang tidak sejengkal pun melainkan milikMu, bimbinglah mereka untuk senantiasa takut kepadaMu dan sayang pada kami, yang pada kebenaran; senantiasa mengajak dan bukanlah mengejek, yang pada kebaikan senantiasa membimbing dan bukanlah menggunjing, yang pada solusi senantiasa memberi bukti dan argumen dan bukanlah benci dan sentimen.

Wahai Rabb kami, berkahilah negeri ini dengan ketaatan penduduknya, janganlah Engkau menimpakan azab atas kami karena kezaliman para pelaku dosa di antara kami.

Ya Allah, Rabb yang Maha Kuat, yang Maha Perkasa. Kami yakin bahwa kepongahan musuh-musuhMu terlalu kecil di hadapan keperkasaanMu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang, sayangi dan lindungilah saudara-saudara kami di Burma, Palestina, Mesir dan di setiap negeri kaum muslimin. Satukan hati mereka, satukan langkah mereka, dan berikanlah kemenangan yang sejati kepada mereka.

Ya Allah, Tuhan pemilik segala kerajaan, karuniakanlah kepada kami pemimpin yang shaleh dan takut kepadaMu, pemimpin yang berani dan cerdas, serta paham dan mengerti agamaMu, agar mereka tidak mudah digelincirkan oleh ahlusyubuhat wasyahawat, dan sehingga dapat menuntun kami untuk tetap berada di atas jalanMu.

Ya Allah, Zat Yang Maha Pengasih, masih banyak di antara kami hamba-hambaMu yang lemah dan terpinggirkan, Engkau lebih mengetahui keadaan kami, maka anugerahkanlah kepada kami pemimpin yang sungguh-sungguh peduli terhadap kami dan menyayangi kami sepenuhnya.

Ya Allah berkahi kami di setiap langkah yang kami ayunkan, terimalah  setiap kebaikan yang kami kerjakan, anugerahkanlah ikhlas pada setiap amal itu.

Inilah doa dan permintaan kami, Engkaulah Sang Maha Mendengar dan Maha Kuasa mengabulkan doa hamba-hambaMu.

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَآخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

47-download-gif-124

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.