spot_img

Kitabul Jami’ Hadist 35, Anjuran Meminta Pertolongan Hanya Kepada Allah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

عبْد الله بن عَبّاسٍ -رَضِي اللهُ عَنْهُما- قالَ: كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَوْمًا، فَقَالَ: ((يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ))

Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda:“Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering”. (HR At. Tirmidzi no. 2516. Syaikh al-Albani berkata dalam Shahih Sunan at Tirmidzi 2/610 : “Shahih”).

Abdullah Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma beliau mendapatkan gelar Habru Ummah artinya ulamanya ummat, gelar beliau yang lain yaitu Turjemanul Qur’an artinya penafsir Al-Qur’an, Nabi pernah mendoakan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu:”Ya Allah jadikan ia faham terhadap agama dan berilah ia pemahaman terhadap Al-Qur’an“,

Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma menceritakan, suatu hari saya berada di belakang (dibonceng) Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

Ini menunjukkan bolehnya berboncengan karena Nabi membonceng para sahabat diatas kendaraan bahkan ada salah seorang ulama menuliskan buku khusus menyebutkan nama para sahabat yang pernah dibonceng oleh Nabi dan jumlahnya kurang lebih 40 orang. Oleh karena itu boleh berboncengan tetapi dengan syarat kata para ulama kendaraannya itu kuat.  Ibnu Abbas ketika dibonceng oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagian ulama menyebutkan umur beliau pada saat itu kurang lebih 10 tahun. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat tawadhu sampai pada anak kecil sekalipun, beliau ketika berjumpa dengan anak kecil terkadang beliau yang pertama kali memberi salam bahkan pernah beliau melihat adik dari Anas bin Malik yang bernama Abu Umair.

Abu Umair lagi bersedih karena burung pipit yang ia pelihara mati, hal ini juga bolehnya memelihara burung dengan syarat diberi makan dan jika bisa dicarikan pasangan dan jangan dibiarkan sendiri, Rasulullah lewat dan berkata:”Ya Aba Umair, apa yang terjadi dengan burung pipit nughair mu itu”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menghibur anak ini dan sengaja singgah berbagi kesedihan dengannya, kata Aba Umair, ini bolehnya mempunyai kunniah walaupun belum punya anak.

Sekali lagi ini menunjukkan ketawadhuan dan kasih sayang Nabi, Nabi pernah mencium cucunya yang bernama Hasan dan Husain kemudian ada salah seorang lelaki yang bernama Uyainah ibn hishan dari kampung pedalaman ia kemudian heran melihat Nabi mencium Hasan dan Husain, ia berkata:”Ya Rasulullah anda mencium anak kecil, saya memiliki 10 anak Ya Rasulullah dan tidak pernah ada yang saya cium”, Nabi mengatakan:”Apa lagi yang aku lakukan kepada kalian kalau sifat rahmah dan kasih sayang itu dicabut dari hati – hati kalian”.

Beliau bersabda:”Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu”.

Apakah Allah butuh penjagaan, Allah tidak butuh penjagaan bahkan dialah Allah yang menjaga kita, yang dimaksud jagalah Allah adalah jagalah batasan – batasan Allah, jalankan segala perintahnya dan jauhi segala larangannya seperti perintah menjaga sholat dengan baik, dll.

Menjaga perintah – perintah Allah yang dimulai dengan yang wajib kemudian ditambah dengan amalan –amalan sunnah dan menjaga diri dari apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, menjaga diri dari memakan harta yang haram, menjaga penglihatan kita dari memandang yang haram, menjaga pendengaran dari mendengarkan hal – hal yang dimurkai oleh Allah, menjaga lisan dari ghibah, adu domba, dusta, menyebar berita – berita dusta ini bagian dari menjaga Allah, balasan tengantung dengan amalan seseorang dalam surah Ar Rahman Allah berfirman:

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”. (QS. Ar-Rahman: 60).

Dalam ayat yang lain:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad ayat: 7).

Jadi barangsiapa yang menjaga Allah sebagaimana yang kita jelaskan dalam hadist tadi maka ia di jaga oleh Allah dan penjagaan Allah kata para ulama ada 2 jenis yang pertama: Allah menjaga hal – hal yang berkaitan dengan dunianya seperti menjaga dirinya, jasadnya kemudian anaknya, keluarganya dan hartanya. Contohnya seorang penghafal Al-Qur’an yang telah lanjut usia mereka tidak terkena penyakit pikun ketika ia menjaga ayat – ayat Allah, menyibukkan diri dengan menghafalkan ayat – ayat Allah maka ia akan dijaga oleh Allah sampai masa tuanya, Allah menyebutkan dalam surah Al-Kahfi ketika Musa dan Khidir datang ke sebuah kampung namun penduduk kampung itu tidak menjamu beliau padahal beliau sangat kelaparan dan kehausan akhirnya mereka menjumpai ada rumah 2 orang anak yatim yang dindingnya hampir roboh sampai – sampai Nabi Musa berkata kepada Khidir:“Mengapa kita tidak meminta upah jika mereka tidak menjamu kita secara gratis minimal mereka memberikan kepada kita upah karena kita sudah membantu membetulkan dinding mereka yang hampir roboh”. Khidir berkata:“Dibawah dinding itu ada harta warisan 2 orang anak yatim dipendam atau ditimbun dan dindingnya hampir roboh dan jangan sampai dinding itu roboh kemudian kita tidak betulkan maka datang penduduk kampung menegakkan dinding itu dan ketika mereka menggali pondasinya mereka mendapatkan harta itu dan mereka mengambilnya”,

Mengapa mereka mengambilnya karena biasanya orang yang kikir dan pelit itu rakus mereka tidak mau menjamu Musa dan Khidir karena mereka kikir dan rakus. Allah membetulkan dinding rumah 2 anak yatim ini melalui Musa dan Khidir agar tidak diganggu oleh penduduk kampung namun poinnya adalah Allah mengatakan dalam Al-Qur’an bapak dari 2 anak yatim ini yang telah meninggal dan mewariskan harta untuk anak mereka adalah orang yang sholeh sehingga Allah menjaga mereka berdua bahkan sebagian buku tafsir menyebutkan bukan bapaknya secara langsung tetapi kakeknya yang ke 7.

Jadi barangsiapa yang ingin dirinya dan keluarganya hartanya dijaga oleh Allah maka jagalah Allah Subhanahu wata’ala, oleh karenanya salah seorang ulama atau Abdullah Ibnu Mas’ud diwaktu malam beliau qiyamullail anaknya terbaring didekatnya setiap kali beliau ada bisikan untuk selesai mengerjakan sholat beliau menengok anaknya kemudian ia kembali berdiri dan menambah Qiyamullailnya, setiap kali beliau memberi salam melihat anaknya ia berdiri lagi, beliau berkata: “Untukmu wahai anak ku saya giat sholat seperti ini”. jadi siapa yang mau anaknya dijaga oleh Allah maka jagalah Allah.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Sabtu, 18 Syawal 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.