spot_img

Menyucikan Jiwa dengan Taubat

Kesucian di sini setelah apa yang dijelaskan terbagi menjadi 2, suci secara lahir dan suci secara batin.

Suci secara lahir adalah suci dari segala macam kotoran atau hadast.
Bersuci dari kotoran itu dapat dilakukan dengan menghilangkan seluruh najis yang menempel dengan menggunakan air bersih, baik dari pakaian maupun tempat sholat.
Bersuci dari hadas adalah berwudhu, mandi atau bertayamum.
Insya Allah kita akan membahasnya di pertemuan-pertemuan selanjutnya.

Suci secara batin adalah membersihkan jiwa dari dosa dan semua perbuatan maksiat dan tentunya caranya dengan bartaubat secara sungguh-sungguh dari segala macam dosa dari maksiat tersebut. Membersihkan hati dari perasaan syirik, keragu-raguan, dengki, iri hati, kesombongan, ujub, riya dan lain-lainnya dengan menanamkan keikhlasan, keyakinan, kecintaan kepada kebaikan. Kita senantiasa membangun kecintaan kita pada kebaikan, kejujuran, tawadhu agar hilang segala penyakit hati di dalam hati kita.

Taubat berarti kembali kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat tersebut di hari yang akan datang, Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa menerima taubat kita apabila betul-betul niat kita untuk kembali kepada-Nya.

Dan kita ketahui bahwa, perbuatan dosa di kategorikan atau digolongkan mejadi 2 macam :
1. Dosa yang terjadi antara seorang hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dimana untuk bertaubat dari dosa ini dengan cara memperbanyak istighfar, dengan menyesal dan bertekad dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya lagi.
2. Dosa yang terjadi antara seorang hamba dengan hamba lainnya.
Dimana untuk taubat dari dosa ini adalah harus meminta maaf tidak sekedar beristighfar, tetapi kita harus meminta maaf dan ridha dari orang yang berseteru atau dari orang yang kita berbuat dosa kepadanya. Karena sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengampuni dosa para hamba-hambanya secara keseluruhan, kecuali yang berkaitan dengan manusia lainnya maka harus menyelesaikan urusannya dengan orang tersebut.

Seorang ulama mengatakan, taubat itu dikenal dalam 4 bentuk,
1. Menahan lidah, menahan lisan kita untuk melakukan ghibah dan berdusta
2. Tidak mendengki dan memusuhi orang lain
3. Menghindari orang yang berbuat kejahatan
4. Mempersiapkan diri menghadapi kematian serta memohon ampunan atas semua perbuatan dosa yang telah dilakukan dan berusaha untuk taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

————————————————————————————————-

Materi tetap WAG Kajian Muslimah secara online

Oleh: Ustadzah Rosdiana AR,  S.Pd.I, Lc, M.Pd.I

(Ketua Unit Muslimah Markaz Imam Malik)

Bagi yang di luar daerah dapat menyimak kajian Live Muslimah MIM setiap pekannya melalui Group khusus Muslimah, untuk bergabung di Group Muslimah MIM silahkan Klik linkberikut ini GROUP KAJIAN MUSLIMAH MIM

Previous article
Next article

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.