spot_img

Pemutus Kelezatan Yang Dilupakan

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kepada kita untuk mengingat perkara yang memutus kelezatan yaitu kematian, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ

Artinya:”Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).

Dalam hadist yang lain beliau bersabda:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروا القبور فإنها تزهد في الدنيا وتذكر الآخرة

Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat membuat kalian zuhud terhadap dunia dan mengingatkan kalian akan akhirat”. (HR. Al Haakim no.1387, didhaifkan Al Albani dalam Dha’if Al Jaami’, 4279).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita untuk mendoakan penghuni kubur dan mengucapkan salam kepada mereka, diantara doa yang diajarkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ يَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَالْمُسْتَأْخِرِين نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ ، اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُمْ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ

Semoga keselamatan bagi kalian wahai negeri (peristirahatan sementara) kaum mukminin, dan kami insya Allah akan bertemu kalian. Semoga Allah merahmati kalian yang lebih dahulu dari kami dan kami pun akan menyusul kalian. Kami memohon pada Allah keselamatan pada kami dan kalian. Ya Allah, janganlah halangi ganjaran bagi mereka. Janganlah beri siksaan kepada mereka setelah itu. Ampunilah dosa-dosa kami dan mereka”.

Didalam Al-Qur’an Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan kepada kita kematian yang semakin mendekat dan menegaskan setiap yang berjiwa akan merasakan yang namanya kematian. Allah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan“. (QS. Ali Imran: 185).

Allah Subhanahu wata’ala menegaskan kepada kekasihnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau akan mati:

            إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ

Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (QS. Az Zumar: 30).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ

Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?”. (QS. Al Anbiya : 34).

Setelah kita mengetahui dan menyadari bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dan tidak mungkin seorang hamba menghindar darinya walaupun ia berada dalam benteng yang sangat kokoh, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (QS. An Nisa’: 78).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah:“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Jumu’ah: 8).

Diantara cara menghindarinya adalah apabila sakit kita pergi berobat bahkan rela mengeluarkan biaya yang begitu besar agar kembali sehat dan ketika lapar kita makan agar tidak mati kelaparan.

Kehidupan dunia ini adalah kehidupan yang sementara dan kita akan kembali ke negeri yang sebenarnya yaitu negeri akhirat yang merupakan milik bagi orang – orang yang beriman jika ia beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala. Allah berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”.  (QS. Al Qashas : 83).

Imam Asy Syafii dalam sebuah syairnya mengingatkan kepada kita dengan berkata:”Sesungguhnya ada diantara hamba – hamba Allah yang cerdas mereka menceraikan dunia dan mereka takut fitnah dunia, mereka melihat dunia, setelah mereka tahu, setelah mereka yakin dan setelah mereka sadar bahwa dunia bukanlah tempat untuk hidup selamanya maka mereka menjadikan dunia itu seperti lautan dan mereka menjadikan amalan – amalan sholeh sebagai perahunya“.

Oleh karena itu sungguh merugi orang – orang yang hidup didunia sedang Allah Subhanahu wata’ala hanya memberikan kapadanya umur yang sangat terbatas, tak seorang pun diantara kita yang tahu kapan kematian datang menjemput karena ia merupakan rahasia Allah Subhanahu wata’ala, sungguh merugi jika ia menghabiskan hidupnya didunia ini hanya untuk mengumpulkan amalan – amalan buruk yang kelak akan menjadi musuh dan sebab ia mendapatkan siksa Allah Subhanahu wata’ala yang sangat pedih dihari kemudian, oleh karenanya Allah Subhanahu wata’ala telah mengingatkan kita didalam Al-Qur’an:

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu“. (QS. Hadid: 20).

Jadi Allah Subhanahu wata’ala membuat perumpamaan seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanaman yang membuat para petani itu gembira akan dengannya namun setelah itu ia akan menguning dan akan menjadi hancur.

Selagi Allah Subhanahu wata’ala masih memberi kesempatan kepada kita dan masih mengizinkan kita untuk bernafas, maka marilah mempergunakan sisa – sisa umur kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dan mengumpulkan pundi – pundi amalan sholeh yang akan menjadi bekal kehidupan akhirat kita, karena sesungguhnya dunia yang membuat kita tertipu, dunia yang didalamnya kita banyak mengumpulkan keuntungan sehingga membuat kita lalai, dunia yang dengannya kita bertengkar antara yang satu dengan yang lain, sedikitpun tidak akan memberikan manfaat setelah kita kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala, Allah Subhanahu wata’ala mengingatkan kepada kita didalam Al-Qur’an:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

(Dialah Allah) yang telah menciptakan kematian dan kehidupan demi menguji siapakah di antara kalian yang terbaik amalannya, dan Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun”. (QS. Al-Mulk: 2). Allah tidak mengatakan siapa diantara kalian yang paling banyak hartanya, Allah tidak mengatakan siapa diantara kalian yang paling tinggi jabatannya, tetapi Allah menegaskan untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalannya yang kata para ulama:”Yang paling ikhlas dan paling sesuai dengan tuntunan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam”.

Jangan sampai kita termasuk orang – ornag yang disebutkan oleh Allah didalam Al-Qur’an didalam surah Al Mu’minun ayat 99 tentang penyesalan orang – orang yang dijemput oleh kematian, barulah ia meminta untuk dikembalikan ke dunia untuk melakukan amalan sholeh, namun penyesalan itu hanyalah penyesalan yang terlambat dan tidak bermanfaat sedikitpun untuknya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”. (QS Al Mu’minun: 99-100).

Mereka minta untuk kembali ke dunia tetapi tidak kata Allah karena apabila mereka dikembalikan ke dunia mereka akan kembali mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:

وَلَوْ رُدُّوا لَعَادُوا لِمَا نُهُوا عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka“. (QS. Al-An’am :28).

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:”dan setelah itu dia akan berada dikehidupan barsakh (kuburan) yang menghubungkannya antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat“.

Kuburan kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:“Tempat persinggahan pertama dari kehidupan akhirat barangsiapa yang mendapatkan keselamatan maka setelah itu ia akan mendapatkan kenikmatan dan barangsiapa yang telah celaka dialam kuburnya (mendapatkan azab didalamnya) maka azab yang pedih akan menantinya setelah itu”.

Dari sinilah mengapa Rasulullah memerintahkan kepada kita setelah selesai sholat yaitu pada saat tasyahud akhir kita membaca doa perlindungan dari 4 hal:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ  ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal”. (HR. Bukhari-Muslim).

Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan kepada kita untuk berbekal sebagaimana dalam firmannya:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”. (QS. Al-Baqarah: 197).

Mari senantiasa menjalankan perintah – perintah Allah Subhanahu wata’ala dan berusaha untuk menjauhi larangannya. Jika tergelincir dan terjatuh dalam perbuatan maksiat, segera bertaubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala karena sesungguhnya taubat dibukakan oleh Allah sampai kematian datang menjemput, sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasululah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan”. (HR. At Tirmidzi (no. 3537), Al Hakim (IV/257), Ibnu Majah (no. 4253). Lafazh hadits ini menurut Imam At Tirmidzi).

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Selasa, 27 Muharram 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.