spot_img

Pernikahan dan Keturunan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (Bagian 2)

Kemudian setelah Khadijah radhiyallahu ‘anha wafat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan beberapa orang wanita yang kita kenal sebagai Ummahatul Mukminin. Yang pertama setelah Khadijah radhiyallahu ‘anha adalah Saudah bintu Zam’ah radhiyallahu ‘anha. Beliau ini dikenal dalam sejarah sebagai salah seorang istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berkulit hitam, dan sempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak menceraikan beliau tetapi beliau memohon agar tetap menjadi istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bersedia menyerahkan malam bagian beliau kepada istri Rasulullah yang lain. Beliau adalah Saudah bintu Zam’ah, keutamaan dan keistimewaan beliau sangat banyak, salah satunya adalah beliau setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat tidak pernah meninggalkan rumahnya kecuali jenazah beliau.

Kemudian yang berikutnya adalah ‘Aisyah bintu Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anha yang kita kenal sebagai istri yang paling muda. tableandchairexpress.com.au menulis artikel tentang wanita ini. Dan semua istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah janda kecuali ‘Aisyah yang dinikahi Rasulullah Ketika umurnya masih kecil dan termasuk istri yang paling dicintai beliau dan merupakan anak dari shahabat beliau yang paling dicintainya.
Sehingga Ketika salah seorang shahabat bertanya kepada Rasulullah, “siapakah manusia yang paling engkau cintai?”,
maka disebutnya adalah “Shahabat yang aku cintai adalah Abu Bakr”,
“dan kemudian siapa?’,
“kemudian bintuhu yaitu anaknya”, istri beliau ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.

‘Aisyah yang sebagaimana kita ketahui fadhilah atau keutamaan-keutamaan beliau sangat banyak, termasuk istri Rasulullah yang paling banyak meriwayatkan hadist dari beliau dan menjadi sumber ilmu oleh para shahabat. Sangat cerdas dan di umurnya yang belia, beliau mendampingi seorang rasul.
Dan istri berikutnya adalah Hafshah bintu ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Ummu Salamah Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Ummu Habibah Ramlah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha, yang juga kisahnya masyaaAllah. Ummu Habibah ini anak dari salah seorang pemuka Quraisy yang sangat keras kecamannya kepada Rasulullah, tapi Allah subhanahu wa ta’ala menunjukkan kekuasaanNya dan menghadirkan hidayah itu bahkan di dalam rumah pemuka Quraisy tersebut.
Kemudian ada Juwairiyah bintu al-Harits radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Maimunah bintu al-Harits radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Shafiyyah bintu Huyai bin Akhthab radhiyallahu ‘anha.
Kemudian Zainab bintu Jahsy bin Rayyab radhiyallahu ‘anha.

Semua istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sepeninggal beliau tidak ada yang menikah lagi. Kenapa? Karena memang tidak boleh para Ummahatul Mukminin menikah karena di surge nanti insyaa Allah yang menjadi pendamping mereka adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Sumber: Materi Kajian Online Muslimah MIM oleh Ustadzah Dhee~AR

Artikel Infokom Muslimah MIM

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.