spot_img

Sungguh Celaka Hamba Dunia

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ {14}* قُلْ أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُُ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجُُ مُّطَهُّرَةُُ وَرِضْوَانُُ مِّنَ اللهِ وَاللهُ بَصِيرُُ بِالْعِبَادِ {15}

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?’Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Ali Imran: 14-15).

  1. Wanita – Wanita

Syahwat merupakan keinginan yang tidak pernah habis kecuali ditahan dengan keimanan, jika manusia tidak memiliki keimanan maka dia tidak akan pernah puas dengan wanita. Maka dari itu hanya orang – orang yang memiliki keimanan yang bisa menjaga dirinya dari fitnah dan syahwat.

Syahwat terhadap wanita dengan menundukkan pandangan dari melihat apa yang diharamkan oleh Allah begitupula dengan menjaga pendengaran dari apa yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

  1. Anak- Anak

Setiap manusia ingin memiliki keturunan maka celaka manusia yang memiliki keturunan (Anak) yang tidak mengajarkannya untuk mengenal dan taat kepada Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS. Al-Anfaal : 28).

  1. Harta Yang Banyak Dari Jenis Emas, Perak

Ketika  manusia melihatnya maka ia cenderung  ingin memilikinya. Untuk menjadi kaya bukanlah perkara yang sulit selama manusia memiliki sifat Qana’ah, Bersyukur dan selalu berada dalam keimanan dan keta’atan kepada Allah Subhanahu wata’ala  maka ia kaya karena hakekat kekayaan bukan yang nampak akan tetapi apa yang ada dalam hati. Betapa banyak orang yang kaya memilik istana yang megah namun hatinya resah, gelisah, tidak tenang karena hatinya tidak kaya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تَعِسَ عَبْدُ الدِّيْنَارِ تَعِسَ عَبْدُ الدِّرْهَمِ، تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْصَةِ تَعِسَ عَبْدُ الْخَمِيْلَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ

Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan khamilah (sejenis pakaian yang terbuat dari wool/sutera). Jjika diberi ia senang, tetapi jika tidak diberi ia marah” (HR. Bukhari).

Allah Ta’ala berfirman,

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ (8)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At Takatsur: 1-8).

  1. Kuda Pilihan

Seseorang yang memiliki sepeda tidak akan puas jika tidak memiliki motor begitupun juga jika tidak memiliki mobil dan seterusnya itulah manusia tidak akan pernah puas dengan tunggangan dan yang semisal dengannya kecuali orang – orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala .

  1. Binatang-Binatang Ternak

Para peternak hewan memikirkan hewan ternaknya bahkan ia memikirkannya  dalam sholat dan ibadah  maka sungguh ia merugi.

  1. Sawah Ladang.

Merugi para petani yang memiliki banyak sawah namun ia habiskan waktunya untuk memikirkan sawah yang ia kelolah demi mencari keuntungan yang besar bahkan dalam sholat ia memikirkan sawahnya tersebut.

Seseorang yang orientasinya dunia tidak akan pernah tenang hidupnya karena hidupnya akan disibukkan dengan hutang, gelisah. Setiap yang didapatkan didunia berupa kekayaan, kemegahan itu adalah bukan ukuran keberhasilan akan tetapi keberhasilan adalah seseorang yang tidak terkena api neraka di hari kemudian.

jika ada perusahaan yang melarang untuk beribadah dan mengerjakan keta’atan kepada Allah maka keluar dari perusahaan tersebut karena tidak ada keta’atan kepada makhluk untuk bermaksiat kepada Allah Subhanahu wata’ala. Seseorang cenderung perhitungannya logika sedangkan orang yang beriman dan bertakwa perhitungannya adalah balasan disisi Allah Subhanahu wata’ala.

Seandainya semua manusia berkumpul untuk mencelakakan manusia maka tidak akan terjadi tanpa izin Allah Subhanahu wata’ala disebabkan karena ketakwaan dan keta’atannya kepada Allah Subhanahu wata’ala. Sebaliknya sendainya manusia menjual agamanya dan ketakwa’annya hanya karena mengejar gaji dalam sebuah perusahaan mulai dari gaji yang sedikit sampai dengan gaji yang besar demi Allah tidak akan bermanfaat sedikitpun disisi Allah di hari kemudian jika Allah tidak mencintaimu dan meridhoimu. Olehnya itu maka yang dicari bukan keridhoan manusia dan hamba – hamba yang lain akan tetapi keridhoan sang pencipta yaitu Allah Subhanahu wata’ala yang harus kita tunduk kepadanya, meminta reski kepadanya dan takut kepadanya.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnyan akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya.” (QS. Al Ankabut 64).

لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)”. (QS. Al Ankabut : 66).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ

Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir(HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’). Wallahu A’lam Bish Showab.

 



Rekap Materi Ta’lim Rutin “Sungguh Celaka Hamba Dunia”

Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar, Lc., MA

@Masjid Nurul Hikmah_MIM

Senin, 29 Muharram 1438 H

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.