spot_img

Riyadhusshalihin (Bab Bersungguh-Sungguh) Perintah Allah Dalam Hadist Qudsi Untuk Minta Makan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Allah berfirman:“Wahai hamba-Ku, kalian semua adalah orang yang lapar, kecuali orang yang Aku beri makan, maka hendaklah kalian minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberinya”.

Dialah Allah Subhanahu wata’ala yang menanggung rezeki kita, dialah Allah yang menjamin rezeki kita di dunia ini dan dilangit, rezeki ada 2 makna yang pertama Allah menurunkan hujan dari langit yang menjadi sebab kehidupan seluruh makhluk yang ada di dunia ini makna yang kedua Allah mengatur rezeki kita dilangit.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al-Baqarah: 164). Allah yang menjamin semuanya, olehnya Allah menyuruh kita untuk meminta makan kepadanya niscaya Allah memberikan kepada kita makan, hadist ini menjadi dalil sebagaimana yang disebutkan oleh para ulama bahwasanya bukanlah aib meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala dari perkara – perkara yang sifatnya duniawiyah karena dalam hadist ini kita diperintahkan untuk minta makan, minta pakaian. Jadi tidak mengapa misalnya kita minta kepada Allah dengan berkata:”Ya Allah berikan kepada ku kendaraan, Ya Allah berikan kepadaku istri yang sholehah”, bahkan para Salaf as Sholeh jika ada diantara mereka yang sandalnya putus sebelum mereka mencari atau meminta kepada manusia mereka terlebih dahulu mengadukan hal tersebut kepada Allah Subhanahu wata’ala, Allah memerintahkan kita untuk hal tersebut karena rezeki ada ditangan Allah Subhanahu wata’ala.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الله رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ الله -صلى الله عليه وسلم- أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu berkata:”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah di dalam mencari (rezeki), karena sesungguhnya setiap yang yang bernyawa tidak akan pernah mati sampai dia menyempurnakan rezekinya, meskipun kadang terlambat datang untuknya, maka bertakwalah kalian kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari (rezeki), (yaitu) ambillah apa yang telah dihalalkan tinggalkanlah apa yang telah diharamkan”. (HR. Ibnu Majah).

Semua yang hidup didunia ini seperti manusia, jin, hewan, burung – burung yang mengepakkan sayapnya diudara kemudian binatang – binatang yang ada didalam tanah dan ikan – ikan yang ada dilautan semuannya dijamin oleh Allah Subhanahu wata’ala, bahkan ada diantara ular yang tidak bisa melihat namun ular yang melihat membawakan makanan kepada ular yang tidak melihat itu, diceritakan oleh Ahlu Ilmu mereka pernah duduk makan bersama – sama disebuah hidangan, tiba – tiba datang seekor kucing seakan meminta makanan maka diberikanlah sepotong daging pada kucing itu kemudian ia pergi tak lama ia datang lagi (andaikan kucing ini makan daging tersebut maka membutuhkan banyak waktu_Penj), akhirnya kucing ini kembali diberi daging kemudian dia pergi dan kembali lagi hal ini terjagi selama 3 kali berturut – turut sehingga orang ini menjadi heran kemana kucing membawa makanan yang diberikan tersebut, akhirnya ia kembali memberikan daging kepada kucing tersebut sambil mengikuti kemana kucing itu pergi dan ternyata disana ada seekor kucing yang buta yang dibawakan daging.

Lihatlah bagaimana Allah membagi rezeki diantara hamba-hambanya olehya jangan khawatir dengan rezeki kita didunia ini karena Allah telah menjaminnya bahkan diakhir hadist andaikan semua kita minta kepada Allah dan Allah memberikan semua yang kita minta maka tidak sedikitpun mengurangi harta Allah Subhanahu wata’ala, tetapi Allah memberikan lebih banyak kepada sebagian yang lain dan sebagian yang lain dikurangi dan sebagian ada yang diharamkan darinya karena dibalik itu ada hikmah yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Andaikan Allah membentangkan rezeki – rezeki kepada seluruh hambanya sesuai dengan apa yang mereka inginkan sehingga semuanya menjadi kaya raya, memiliki istana bahkan menjadi raja justru akan menimbulkan kerusakan, akan terjadi kerusakan dipermukaan bumi dan mereka akan menjadi sombong. Oleh karena itu Allah menurunkan rezeki sesuai dengan kadarnya, sesuai dengan yang dinginkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, Allah menyebutkan dalam sebuah atsar qudsi:

Sesungguhnya ada hambaku tidak cocok baginya kecuali kekayaan jika saya jadikan dia miskan maka saya merusaknya, sebaliknya ada hambaku tidak cocok baginya kecuali kemiskinan jika saya jadikan dia kaya maka saya merusaknya“.

Oleh karena itu syukuri apa yang Allah berikan kepada kita karena dunia ini tidak ada nilainya disisi Allah sedikitpun walaupun dengan sehelai sayap nyamuk, kita berusaha sesuai dengan kemampuan kita serta bertawakkal adapun selebihnya kita kembalikan kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Disebutkan dalam perkataan ahlu hikmah:”Orang yang kaya raya yang pandai bersyukur lebih baik dari pada orang yang miskin yang pandai bersabar“, mengapa demikian karena orang yang kaya raya kemudian dia bersyukur dan bukti kesyukurannya dia infakkan hartanya dijalan Allah ia tidak melakukan kerusakan sehingga dia lebih baik dari pada orang miskin yang sabar.

Nabi bersabda:“Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak akan mensucikannya.. Abu Mu’awiyah berkata:”Dan Tidak akan dilihat oleh Allah” Dan bagi mereka adzab yang pedih, yaitu orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong“. (HR. Muslim). Jika saja diwaktu miskinnya ia sombong apalagi jika dia menjadi kaya.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Senin, 18 Rajab 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.