spot_img

Riyadhusshalihin (Bab Istiqamah) Muqaddimah Sesi 3

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Allah berfirman kepada Nabinya:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ

“Istiqomahlah engkau sebagaimana yang telah diperintahkan kepadamu.” (QS. Huud : 112)

Ibnu Abbas mengatakan, “Tidaklah turun kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam keseluruhan al-Qur’an suatu ayat yang lebih berat dan lebih sulit bagi beliau daripada ayat ini.” (lihat Syarh Nawawi [2/92]).

Ini perintah Allah kepada Nabi yang ma’sum jika saja ini perintah kepada Nabinya yang ma’sum apalagi kita yang senantiasa terjatuh dalam kesalahan, Allah Subhanahu wata’ala yang menjaga Nabinya dan telah mengampunkan dosanya yang telah lalu dan yang akan datang namun diperintahkan untuk selalu istiqamah.

Allah berfirman:

وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا

“Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka”. (QS. Al-Isra : 74).

Hampir saja Rasulullah condong kepada mereka orang – orang kafir quraisy, tapi Allah memberikan penguatan hati kepada Nabinya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Surah Qasas Allah berfirman tentang ibunya Musa ‘Alaihissalam:

وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah)”. (QS. Qasas : 10).

Yang mengikat hati kita dan yang mengokohkan hati kita dialah Allah Subhanahu wata’ala, olehnya jangan pernah tertipu dengan ibadah kita, kesholehan kita, Nabi mengabarkan dalam hadistnya:

عَنِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan:”Sesungguhnya setiap kamu dihimpunkan kejadiannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, lalu berubah menjadi segumpal darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan kepadanya ruh dan diperintahkan untuk mencatat empat perkara: mencatat rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia. Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli neraka, ia pun masuk ke neraka. Sesungguhnya di antara kamu ada orang yang melakukan perbuatan ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, akan tetapi catatan mendahuluinya, akhirnya dia melakukan perbuatan ahli surga, ia pun masuk ke surga”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُون

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka istiqomah akan turun kepada mereka para malaikat seraya mengatakan; Janganlah kalian takut dan jangan sedih, dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian.” (QS. Fusshilat : 30).

Ia berusaha mengikuti aturan Allah Subhanahu wata’ala dan petunjuk Rasulnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kata تَتَنَزَّلُ menunnjukkan banyaknya malaikat yang turun kepadanya. Akan turun kepada mereka malaikat-malaikat ketika sakratul maut, ketika Ibnu Mubarak Rahimahullah sakit keras sehingga menjadi sebab beliau menjumpai kematian beliau jatuh pingsan dan setelah sadar beliau berkata:”Untuk hari – hari yang seperti ini hendaknya mereka bersemangat untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala”. Jadi akhir kehidupan kita ditentukan dengan kondisi dan keadaan kita sekarang ini, salah seorang salaf berjihad tertusuk tombak dari belakang punggungnya dan tembus sampai di dadanya kemudian mengalir darahnya dia menadah darah tersebut dan berkata:”Inilah yang telah lama saya nantikan”. Dia telah diperlihatkan malaikat yang diutus kepadanya, orang beriman ketika menghadapi beratnya sakratul maut bagaimanapun kondisi dan keadaannya kematian akan baik baginya, orang beriman yang meninggal di medan jihad dengan tubuh yang berkeping – keping dan yang semisalnya kita meyakini akan ayat ini (QS. Fusshilat : 30). Bahkan Nabi mengatakan:”Orangorang yang mati syahid tidak merasakan sentuhan kematian melainkan seumpama salah seorang di antara kamu dicubit“, begitupula orang yang beriman secara umum akan dimudahkan baginya ketika dia meninggalkan dunia ini.

Seseorang ketika sakratul maut ia telah berpindah dari alam ghaib ke alam syahadah dia telah menyaksikan kabar itu sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala didalam Al-Qur’an:

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَٰكِنْ لَا تُبْصِرُونَ

“Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat”. (QS. Al Waqi’ah : 85).

Kalian tidak melihat malaikat – malaikat yang ada disekitar orang yang hendak meninggal itu. Malaikat berkata kepadanya:”Janganlah kalian takut dan jangan sedih, dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan kepada kalian”. Rasa takut akan sesuatu yang terjadi dimasa mendatang dan kesedihan yang terjadi dimasa silam yang tidak diinginkan dan kedua hal ini diberitakan oleh malaikat kepada orang yang istiqamah bahwasanya engkau akan diamankan dari rasa takut dan rasa sedih. Rasa takut terhadap: kematian, kuburan, alam barsakh, hari hisab, neraka. ia akan diselamatkan dari semuanya, dan jangan sedih dengan dunia yang engkau tinggalkan: istrimu, anak – anakmu, rumahmu, kendaraanmu yang secara tabiat manusia cinta terhadap apa yang ia miliki dan kumpulkan selama ini tetapi orang yang beriman dikatakan kepadanya :”Jangan engkau takut, jangan engkau bersedih dengan apa yang engkau tinggalkan dan bergembiralah dengan surga yang dijanjikan untuk kalian, kami yang akan menjadi penolong kalian pada kehidupan dunia dan pada kehidupan akhirat dan bagi kalian di dalam surga apa yang diinginkan oleh jiwa – jiwa kalian”. apapun yang kita inginkan disurga dikabulkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta”. (QS. Fusshilat : 32).

Orang yang paling kaya yang pernah hidup di dunia ini apa saja yang dia inginkan dia mampu untuk membelinya namun itu tidak kekal karena kematian akan memutuskannya.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.

Artinya:”Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi).

Boleh jadi ada orang yang mampu membayar dokter yang paling mahir didunia ini, dia bisa berobat dirumah sakit yang cangggih alat dan teknologinya tapi jika kematian telah tiba maka tidak akan ada yang mampu menghalanginya.

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (QS. An Nisa’: 78). Bahkan dokter yang merawatnya bisa lebih dahulu meninggal dari pasien yang ia obati.

Surga dengan segala kenikmatannya disebutkan oleh Allah didalam Al-Qur’an, bidadarinya, buah – buahannya, permadaninya, sungai – sungainya dan lain – lain, jadi tidak perlu kenikmatan surga bagi kaum wanita disebutkan tentang lelaki – lelaki sholeh, tidak seperti bidadari yang diperuntukkan bagi lelaki – lelaki sholeh karena secara tabiat kecenderungan lelaki kepada wanita besar, adapun wanita juga cenderung kepada lelaki tetapi dia dikalahkan oleh rasa malunya, oleh karenanya Allah tidak menyebutkan hal itu didalam Al-Qur’an, tetapi Allah mengatakan bagi kalian yang diinginkan oleh jiwa kalian dan semua yang kita minta akan diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ

“Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Fusshilat : 32).

Maha pengampun maksudnya selama kalian istiqamah beriman kepada Allah dengan segala dosa yang kalian lakukan itu akan kalian dapatkan dengan keluasan rahmat Allah. Andaikan orang – orang kafir melihat betapa luasnya rahmat Allah maka mereka mengira akan mendapatkan bagian dari rahmat Allah Subhanahu wata’ala.

Dalam Surah Al-Ahqaf ayat 13-14, Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ 
أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-Ahqaf : 13-14).

Silahkan lihat wajah orang-orang yang beriman mungkin penghasilannya pas-pasan, penampilannya sederhana tetapi dia mengenal tuhannya, dia mengenal masjid, dia mengenal Al-Qur’an, dia mengenal sholat, dia mengenal sujud, ruku, dia mengenal puasa, sedekah, infaq, berbakti kepada kedua orang tua, suka silaturrahim maka kita akan melihat wajah mereka bercahaya dan bahagia walaupun dia diharamkan dari kenikmatan dunia beserta isinya dan ini balasan yang Allah berikan kepada mereka di dunia sebelum akhirat. Sebaliknya silahkan lihat wajah orang – orang kafir yang bergelimang dengan kemewahan dan kenikmatan hidup, nampak wajah mereka suram, ketika mereka tertawa dan senyum itu hanya kamuflase saja namun hati mereka diliputi rasa takut, hati mereka diliputi kegalauan dan kegelisahan dan mereka banyak mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Jangan kita tertipu dengan teknologi buatan mereka yang maju, selama mereka jauh dari Allah batin mereka tersiksa adapun orang yang beriman sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah:”Di dunia ini ada surga siapa yang tidak memasuki surga dunia diharamkan baginya surga akhirat yaitu ketenangan jiwa dan hati ketika ia mengenal tuhannya“. Sebesar apapun kedekatan kita dengan Allah maka sebesar itupula ketenangan jiwa dan hati yang kita rasakan walaupun kita hidup disudut – sudut kehidupan, jangan khawatirkan apapun selama bersama dengan Allah Subhanahu wata’ala, namun jika jauh dari Allah jangan mengharapkan apapun karena Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-Ahqaf: 11).

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 28 Rajab 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.