spot_img

Riyadhusshalihin (Bab Mujahadah) Mukmin Yang Kuat Lebih Baik Dari Yang Lemah

 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan”. (HR. Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370)).

Baik mukmin yang kuat maupun mukmin yang lemah dengan segala kelemahannya masih ada kebaikan didalamnya karena mukmin yang lemah lebih baik dari orang kafir yang kuat jasadnya selama dia beriman kepada Allah, dalam ilmu balagah disebut dengan Al Ihtirash maksudnya Allah menjelaskan tentang mukmin yang lemah karena jangan sampai ada yang berkecil hati sehingga ia mengatakan jika begitu tidak ada kebaikan pada diri saya.

Hadist ini menjelaskan yang kuat imannya bukan fisiknya walaupun fisik yang kuat juga dibutuhkan, jadi dalam hadist ini mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih dicintai dari mukmin yang lemah walapun pada kedua – duanya ada kebaikan baik mukmin yang kuat maupun mukmin yang lemah dengan segala kelemahannya masih ada kebaikan didalamnya karena mukimin yang lemah lebih baik dari pada orang kafir yang kuat jasadnya atau fisiknya.

Sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an:

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ


“Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Hadid : 10).

Tentu yang As Shabiqunal Awwalun (Sahabat yang pertama beriman) lebih baik disisi Allah namun diakhir hadist Rasulullah berkata:”
dan pada keduanya ada kebaikan”, yang sebelum dan yang setelah Fathul Hudaibiyah dijanji oleh Allah semuanya masuk surga, jadi para sahabat keutaamaan mereka bertingkat – tingkat namun semuanya telah mendapatkan jaminan dari Allah berupa surga dengan segala kelemahan dari sebagian yang mereka miliki.

Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.

Jadi apa yang bermanfaat bagi kita bersungguh – sungguh dan bersemangat minta pertolongan kepada Allah dan jangan lemah, Nabi memberikan motivasi kepada kita bahwa menghafal Al-Qur’an bermanfaat bagi kita dimana satu ayat yang kita baca bertambah kedudukan disisi Allah, ketika datang futur atau lemah minta pertolongan kepada Allah dan jangan lemah, para penuntut ilmu yang dirundung masalah dalam menuntut ilmu jika menuntut ilmu adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kita maka teruskan, minta perlindungan kepada Allah dan jangan lemah, ini juga memberikan petunjuk kepada kita dalam mengatur waktu, kita prioritaskan yang utama sebagai contoh penuntut ilmu jika ada satu buku yang mulai ia baca teruskan sampai selesai jangan membaca muqaddimahnya setelah itu dia ganti dengan buku yang lain sehingga tidak pernah selesai satu buku atau terkadang kita mencari jawaban suatu masalah dengan membuka internet belum mendapatkan jawabannya ia tersangkut pada sesuatu yang membuat kita tertarik kemudian berlarut – larut akhirnya kita membuka internet itu tidak terwujudkan, olehnya Allah menyuruh kita untuk fokus kemudian meminta pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.

Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan”

Adapun jika kita sudah bersungguh-sungguh dan memaksimalkan usaha kemudian ada sesuatu yang menimpa kita diluar dari yang diharapkan maka jangan kita berkata:”Andaikan saya melakukan ini pasti begini dan begini”, baru menyesal adapun orang yang beriman tidak ada penyesalan baginya akan tetapi dia bersungguh – sungguh meminta pertolongan kepada Allah dan memaksimalkan usahanya dan kapan hasilnya tidak sesuai yang ia harapkan, Nabi mengatakan:”Janganlah engkau berkata, seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”, karena kata – kata:”Andaikan“, membuka pintu syaithan sehingga mendatangkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam dan seterusnya dan syaithan itu akan selalu membuat kita bersedih.

Jadi ini adalah merupakan wasiat dari Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam agar kemudian kita lebih bermujahadah (bersungguh – sungguh) dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala selama kesempatan itu masih diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala.

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Sabtu, 10 Dzulqaidah 1440 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

  

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.