spot_img

Riyadhusshalihin, Menambah Ketaatan di Usia Senja Hadist ke 113 (Sesi 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Hadist yang ke 113 hadist yang ke 2 dalam bab ini, Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Umar Radhiyallahu ‘anhu memasukkan diriku dalam barisan sahabat-sahabat tua yang pernah mengikuti perang Badar. Maka sebagian orang-orang tua itu seolah-olah ada yang merasakan tidak enak dalam jiwanya, lalu berkata: “Mengapa orang ini masuk beserta kita, sedangkan kita mempunyai anak-anak yang sebaya umurnya dengan dia?” Umar kemudian menjawab:”Sebenarnya dia itu sebagaimana yang engkau semua ketahui.” – maksudnya bahwa Ibnu Abbas itu diasuh dalam rumah kenabian dan ia adalah sumber ilmu pengetahuan dan berbagai pendapat yang tepat-. Selanjutnya pada suatu hari Umar memanggil saya, lalu memasukkan saya bersama-sama dengan para orang tua di atas. Saya tidak mengerti bahwa Umar memanggil saya pada hari itu, melainkan hanya untuk memperlihatkan keadaan saya kepada mereka itu. Umar itu berkata: “Bagaimanakah pendapat saudara-saudara mengenai firman Allah -yang artinya: “Jikalau telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” Maka sebagian para sahabat tua-tua itu berkata: “Maksudnya ialah kita diperintah supaya memuji kepada Allah serta memohonkan pengampunan daripadaNya jikalau kita diberi pertolongan serta kemenangan.” Sebagian mereka yang lain diam saja dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Umar lalu berkata kepadaku: “Adakah demikian itu pula pendapatmu, hai Ibnu Abbas?” Saya lalu menjawab: “Tidak.” Umar bertanya lagi: “Jadi bagaimanakah pendapatmu?” Saya menjawab: “Itu adalah menunjukkan tentang ajal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam., Allah telah memberitahukan pada beliau tentang dekat tibanya ajal itu. Jadi Allah berfirman -yang artinya: “Jikalau telah datang pertolongan dari Allah serta kemenangan,” maka yang sedemikian itu adalah sebagai tanda datangnya ajalmu. Oleh sebab itu maka memaha sucikanlah dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhanmu dan mohonlah pengampunan padaNya, sesungguhnya Allah adalah Maha Penerima taubat.” Umar Radhiyallahu ‘anhu. lalu berkata: “Memang, saya sendiri tidak mempunyai pendapat selain daripada seperti apa yang telah engkau ucapkan itu”. (Riwayat Bukhari).

Ahlu badr yang ikut bersama dengan Nabi dalam perang badr jumlah mereka ada 300 sahabat mereka adalah orang – orang pilihan dan Allah Subhanahu wata’ala berkata kepada mereka:”Lakukan apa saja yang engkau mau sungguh aku telah mengampunkan dosa – dosa kalian“. Mereka adalah orang – orang pilihan yang mana majelis syuronya adalah Umar Radhiyallahu ‘anhu mereka selalu berada di majelis khusus beliau dan begitulah para khulafa dan umara, orang – orang sholeh terdahulu yang menjadi pemimpin atau khalifah mereka mendekatkan orang sholeh disekeliling mereka karena kondisi dan keadaan pemimpin itu juga ditentukan dengan orang – orang yang ada disekitarnya, Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ ۙ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي ۚ تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus“. (QS. Mumtahanah ayat 1).

Jadi ambil pendamping – pendamping dari kalangan orang- orang yang sholeh yang takut kepada Allah Subhanahu wata’ala terutama ketika seseorang  diserahi amanah, jabatan, kekuasaan agar dia kemudian mengambil keputusan yang diridhai oleh Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulnya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, oleh karenanya Umar Bin Abdul Azis memiliki majelis khusus setiap pekannya bersama dengan para ulama, para masyaikh beliau mempersyaratkan didalam majelis itu tidak ada ghibah, tidak ada perkara dunia yang diceritakan, mereka saling memperingatkan tentang akhirat sehingga hanya 2 tahun kepemimpinan beliau namun Subhanallah beliau menyebarkan keadilan dan kebaikan dimana – mana karena yang beliau selalu dekatkan adalah orang – orang yang sholeh dan Para ulama dan sebaik – baik pemimpin adalah yang dekat dengan para ulama dan sebaik – baik ulama adalah yang jauh dari penguasa atau pemimpin.

Ibnu abbas pada waktu itu masih sangat belia, Ibnu Abbas lahir 3 tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah dan Rasulullah meninggal diusia yang masih 13 tahun tetapi beliau termasuk sahabat perawi hadist yang paling banyak yaitu kurang lebih 1660 dan termasuk 7 orang yang meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah didoakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Ya Allah berilah kepadanya pemahaman agama dan berilah kepadanya pemahaman terhadap Al-Qur’an“. Inilah sosok Ibnu Abbas yang ketika musim haji beliau berdiri dipadang arafah menafsirkan Al-Qur’an ayat per ayat beliau mengeluarkan keajaiban – keajaiban Al-Qur’an baik dari sisi bahasanya, maknanya kemudian tafsirannya sehingga orang – orang yang melihat beliau berkata:“Andaikan orang – orang Romawi dan orang – orang Persia melihat bagaimana Ibnu Abbas menafsirkan Al-Qur’an ini, mereka semua akan masuk ke dalam agama islam”, ini disebabkan karena keluasan ilmu beliau, sampai – sampai Imam Al A’masy pernah mengatakan:”Jika engkau melihat wajahnya maka engkau akan berkata dialah orang yang paling ganteng parasnya, jika dia berbicara maka engkau akan berkata ini adalah orang yang paling fasih bicaranya dan jika dia menyampaikan hadist dan ilmu dari Rasulullah maka engkau akan berkata ini adalah orang yang paling berilmu dimuka dunia”.

Ketika Zaid ibn Tsabit meninggal dunia dan dimasukkan ke dalam lahat dan dihadiri oleh para sahabat termasuk diantaranya Abu Hurairah Radhiyallau ‘anhu, Abu Hurairah berkata:”Barangsiapa ingin melihat bagaimana ilmu dicabut oleh Allah maka lihatlah kematian Zaid ibn Tsabit namun semoga Allah menggantikannya dengan Ibnu Abbas“.

Nabi menyebutkan dalam hadist:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.

“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain”. ( Shahiih Al-Bukhari).

Zaid ibn Tsabit adalah sahabat yang paling faham tentang ilmu faraid, ilmu mawaris.

Umar memasukkan Ibnu Abbas dalam majelis masyaikh dan memberikan gelar anak muda yang sudah tua, tua yang dimaksud adalah dari sisi ilmu sebagaimana kata orang – orang arab:”Seseorang itu tidak dilihat dari umurnya tergantung dari 2 anggota tubuh yang paling kecil yang ada pada dirinya”, yang dimaksud adalah lisannya dan hatinya, jadi seseorang dinilai dari apa yang ada pada lisannya dan apa yang keluar dari hatinya.

Bersambung: Riyadhusshalihin, Menambah Ketaatan di Usia Senja Hadist ke 113 (Sesi 1)

Wallahu a’lam bisshowab

Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Sabtu, 19 Rabiul Awal 1441 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.