spot_img

Riyadhusshalihin, Menambah Ketaatan di Usia Senja Hadist Ke 114 dan 115

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Ibnu Hajar Rahimahullah membagi manusia dalam beberapa bagian:

Pertama: Ada yang selama hidupnya ia tersesat dan kondisinya seperti itu terus sampai dia meninggal dunia, Yang kedua: Ada diantara manusia yang selama hidupnya dia taat tetapi diakhir hidupnya ia kemudian keluar dari ketaatan dan larut dalam kemaksiatan ini lebih celaka, Yang ketiga: Ada orang yang selama hidupnya tersesat banyak terjatuh dalam perbuatan maksiat namun Allah Subhanahu wata’ala memberikan kepadanya taufik untuk bertaubat diakhir hidupnya kemudian dia banyak mengerjakan amalan sholeh dan dia dimatikan dalam amalan sholeh itu.

Sebagaimana kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله

Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya:”Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?”, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya“. (HR. Imam Ahmad).

Dia diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amalan sholeh diakhir hidupnya kemudian dia dimatikan dalam kondisi dan keadaan yang seperti itu, ini adalah orang yang beruntung, Nabi mengatakan:

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya“. (HR. Bukhari, no. 6607).

Ke empat: Golongan cahaya diatas cahaya, ada orang yang selama hidupnya dimana masa mudanya dia taat kepada Allah Subhanahu wata’ala dia masuk dalam kategori yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pemuda yang tumbuh diatas ketaatan kepada tuhannya dia tidak ikut lata dengan pemuda-pemuda yang tidak kenal jati dirinya, atau yang tidak mengetahui tujuan penciptaannya. Dia mengurus dakwah dan tidak pernah letih untuk mengurus agama Allah Subhanahu wata’ala, dia rajin ke masjid mengikuti pengajian dan menyebarkan kebaikan dan memelihara sunnah masyaAllah, ini pemuda yang luar biasa yang disebutkan dalam hadist:

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah“. (HR. Ahmad).

Shobwah (Kecenderungan untuk memperturutkan hawa nafsu dan syahwat) padahal dia memiliki fitrah demikian, namun dia menahannya, mengekangnya dan dia tundukkan dijalan Allah Subhanahu wata’ala dan ketika dia memasuki usia senja ketaatannya semakin bertambah kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kita tahu dalam kehidunya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memurojaah hafalannya bersama dengan jibril disetiap bulan suci ramadhan satu kali, namun ditahun beliau akan meninggal dunia beliau memurojaah dan mengulangi hafalannya 2 kali kepada malaikat Jibril ‘Alaihissalam, setiap tahunnya beliau i’tikaf di sepuluh terakhir ramadhan, namun ditahun akan kematiannya beliau i’tikaf selama 20 hari, beliau semakin giat beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala dan ini adalah tuntunan bagi kita semua jangan pernah kendor dalam ibadah kepada Allah, tenaga boleh berkurang tetapi mumpung kita masih muda pergunakan dengan sebaik – baiknya karena ada suatu waktu dan suatu masa kita tidak mampu mengerjakan semua ibadah, namun barangsiapa yang sejak mudanya dia terbiasa dengan ibadah maka insyaAllah Allah akan memberikan taufik kepadanya untuk terus ia mengerjakannya sampai ia berjumpa dengan Allah dan andaikan pun dia tidak mampu mengerjakan semuanya maka dituliskan pahala baginya sebagai bonus diusia senjanya walaupun dia tidak mengerjakannya lagi karena sudah lemah, syaratnya selama dia rutin mengerjakannya diusia muda dan ini makna firman Allah Subhanahu wata’ala:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ , ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ ,إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”. (QS. At- Tin: 4-6).

Allah menciptakan manusia dari yang lemah, yang lemah menjadi kuat dan yang kuat menjadi lemah dan menjadi tua sehingga tidak mampu mengurus dirinya maka ini yang dimaksud أَسْفَلَ سَافِلِينَ , dikecualikan oleh Allah bagi mereka yang mengerjakan amalan sholeh mereka akan mendapatkan pahala yang tidak akan terputus, terus menerus walaupun mereka sudah tua atau sakit sehingga tidak mampu mengerjakan ibadah secara rutin misalnya ketika muda dia rajin mengerjakan puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh tidak pernah ia tinggalkan begitupula Qiyamullail, ketika ia sudah tua ia mulai sakit – sakitan sehingga ia tidak bisa mengerjakan semua itu namun Allah menuliskan untuknya pahala yang sempurna walaupun ia tidak mengerjakannya dengan syaratnya dia rutin mengerjakannya ketika dia sehat, begitu pula dalam berdakwah, jangan kita mengatakan::”Saya ini sudah lewat masanya karena sudah tua biarkan yang lain melanjutkan”, tidak demikian justru Nabi berdakwah diakhir – akhir umur beliau

Bahkan disebutkan dalam hadist berikutnya,  yang menyebutkan bahwa wahyu paling banyak turun diakhir – akhir kehidupan Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam sebagaimana dalam hadist yang ke 115 hadist ke 4, Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata:”Sesungguhnya Allah ‘Azzawajalla senantiasa mengikutkan terus -sambung menyambung- dalam menurunkan wahyu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. sebelum wafatnya sehingga beliau itu wafat, di situlah sebagian besar wahyu diturunkan.” (Muttafaq ‘alaih).

Jadi Allah menurunkan wahyu tetapi banyak wahyu yang diturunkan diakhir – akhir kehidupan beliau apalagi Allah Subhanahu wata’ala hendak menyempurnakan agamanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, puncaknya ketika Allah menurunkan:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Maidah: 3).

Dan puncaknya yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam

وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Baqarah: 281).

Inilah nasehat yang paling terakhir yang Allah turunkan kepada Nabinya di dalam Al-Qur’an kepada kita semua dalam surah Al-Baqarah. Persiapkan diri – diri kalian sebelum kalian kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan amalan – amalan sholeh:

…..وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَا

Artinya: “…..Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (Q.S. Al-Baqarah: 197).

الْيَوْمَ تُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ ۚ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ

“Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya”. (QS. Al-Mu’min: 17).

Siapa yang mengerjakan kebaikan dia akan melihat balasannya walaupun seberat biji dzarrah begitupula sebaliknya siapa yang mengerjakan keburukan dia akan melihat balasannya walaupun seberat biji dzarrah.

Wallahu a’lam bisshowab

Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Selasa, 22 Rabiul Awal 1441 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.