spot_img

Riyadhussholihin “Muraqabatullah” Kemenangan Bersama Kesabaran

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
 

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran,  dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan”. (Hr. Tirmidzi).

Kemenangan itu bersama kesabaran

Siapa yang ingin menang maka hendaknya ia bersabar, ingin sukses dalam kuliah hendaknya ia bersabar, ingin sukses dalam ujian hendaknya ia bersabar, Ahlu Hikmah berkata:“Keberanian itu adalah kesabaran sesaat“, terkadang kita melihat ada seseorang yang memiliki badan kekar kemudian sebagian yang lain memiliki badan biasa-biasa saja namun yang berbadan kekar dikalahkan oleh yang berbadan biasa-biasa, mengapa demikian.? karena dia memegang prinsip kebaranian itu sabar sesaat, sehingga ia langsung menjatuhkan mental orang yang berbadan kekar. Dalam segala hal membutuhkan kesabaran bahkan kemenangan yang diraih oleh kaum muslimin dalam beberapa peperangan membutuhkan kesabaran. Jadi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan:”Kemenangan itu bersama kesabaran”, jadikan hadist ini qaidah dalam kehidupan kita dan dalam segala hal, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, kehidupan bermasyarakat, kehidupan bernegara dll. Jika kita mampu untuk bersabar maka Allah akan memberikan kemenangan dan kita akan mendapatkan solusi dari masalah dan musibah yang kita hadapi, sebagaimana malam yang semakin kelam pertanda fajar semakin menyinsing sampai ketika para Nabi dan Rasul berputus asa karena mengangap bahwa tidak ada lagi yang membenarkannya, mereka didustakan oleh ummatnya, Allah berfirman:

حَتَّىٰ إِذَا اسْتَيْأَسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوا جَاءَهُمْ نَصْرُنَا فَنُجِّيَ مَنْ نَشَاءُ ۖ وَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ

“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa”. (QS. Yusuf : 110).

Bersama kesulitan ada kemudahan

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Alam Nasyroh: 5).

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Alam Nasyroh: 6).

Ayat ini dulang sebanyak 2 kali kemudian kata

الْعُسْرِ

menggunakan lafadz Ma’rifah

Disini kata para ulama kesulitan yang disebutkan pada ayat 5 itu pula kesulitan yang disebutkan pada ayat 6, Adapun kemudahan pada ayat 5 berbeda dengan kemudahan pada ayat 6 karena pada ayat disebutkan kemudahan yang lain, olehnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Satu kesulitan tidak akan mengalahkan 2 kemudahan”, yakinlah dan pecayalah kepada Allah, jika kita menghadapi masalah dimana semua pintu dari masalah yang kita hadapi terlihat tertutup maka ingatlah dan yakinlah pada firman Allah Subhanahu wata’ala:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)”. (QS. An-Naml: 62).

Dialah Allah Subhanahu wata’ala yang mengangkat segala kesulitan hambanya, olehnya perbanyak doa kepada Allah agar Allah mengangkat segala kesulitan dan kesusahan yang kita hadapi. Pengalaman hidup telah mengajarkan kepada kita hal tersebut, betapa banyak kisah yang telah kita baca dan dengar bahwasanya ada orang yang menganggap hidupnya terasa sempit baginya, namun ketika ia kembali kepada Allah maka Allah membukakan kepadanya solusi dan jalan keluar dari apa yang ia tidak sangka – sangka sebelumnya.

Wallahu a’lam Bish Showaab 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.