spot_img

Riyadusshalihin (Bab Mubadarah) Bersegeralah Beramal Sebelum Datang 7 Perkara

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik- sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan -enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak karuan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan -lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya”. (HR. ImamTirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan).

Berlomba – lomba mengerjakan kebaikan karena setiap kebaikan ada waktunya atau momentnya dan ada masa kesempatan itu dicabut oleh Allah Subhanahu wata’ala terutama ketika kita telah sampai pada ajal maka tidak ada lagi peluang, waktu, kesempatan untuk mengerjakan amalan sholeh.

Ketika Rasulullah menjenguk pamannya yang bernama Al Abbas yang sakit keras dan dia mengharapkan kematian, Rasulullah mengatakan:”Mintalah pemaafan dan keselamatan dan kesehatan dari Allah”, beliau melarang pamannya untuk meminta kematian karena selama seseorang masih hidup walaupun dalam kondisi sakit masih banyak amalan – amalan sholeh yang bisa ia kerjakan bahkan sampai ketika ia terbaring diatas pembaringannya, dia masih bisa berdzikir, hatinya masih bisa mengingat Allah dan itu masih bisa menjadi pemberat timbangan amalan kebajikannya, masih bisa bertaubat kepada Allah, masih bisa mengerjakan sholat walaupun dalam keadaan duduk, berbaring atau dengan isyarat atau dalam hati dan semua itu masih dalam amalan sholeh baginya, dia masih bisa meminta maaf kepada orang yang pernah ia dzalimi dalam kondisi dan keadaan yang seperti itu tetapi jika seseorang telah meninggal dunia maka terputus semua amalan – amalan sholeh, dia tidak mampu lagi ruku, tidak mampu lagi sujud, tidak mampu lagi bersedekah, tidak mampu lagi berbakti kepada kedua orang tuanya, tidak mampu lagi berdakwah, tidak mampu lagi menyantuni fakir miskin, tidak mampu lagi mengasihi anak yatim, tidak mampu lagi untuk melangkahkan kakinya di masjid, tidak mampu lagi menuntut ilmu, tidak mampu lagi duduk di halaqah tahfidzul Qur’an, dia tidak mampu lagi tersenyum kepada sesama, dia tidak mampu lagi menyingkirkan duri dijalan, jadi sudah tertutup kesempatan itu baginya olehnya Rasulullah memerintahkan kita dalam hadist ini:”Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik ”, ada 7 yang disampaikan oleh Rasulullah:

Apakah engkau sekalian menantikan -enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan

Ketika dia menjadi kaya dia lupa kepada Allah Subhanahu wata’ala nanti ketika jatuh miskin dia baru mau bersedekah, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya:”Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?”, Beliau menjawab:

« أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ : لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ » .

“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan:”Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian”, Padahal telah menjadi milik si fulan”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika seseorang sakit maka pendangannya sudah berubah terhadap kehidupan ini, berbeda dengan orang yang masih sehat dia masih bisa berjalan dengan sempurna bahkan masih bisa berolahraga, beraktivitas dengan orang yang berada diatas pembaringan yang berwarna putih di rumah sakit, adapun orang yang sakit dari balik jendela ia melihat keluar seakan – akan dunia itu tidak ada nilai dimatanya, mobil – mobil mewah yang berserakan, gedung – gedung yang tinggi ia lihat tidak ada lagi nilainya ketika ia sudah terbaring diatas pembaringannya bahkan ia baru ingin bersedekah pada waktu itu, olehnya Rasulullah menyampaikan bahwasanya sedekah yang paling mulia yang dikeluarkan ketika masih sehat.

Jangan menjadi orang yang kikir ketika masih sehat, terkadang seseorang kikir ketika masih sehat karena banyak yang ia fikirkan, angan – angannya masih panjang, investasi untuk anaknya dia siapkan, masih mengejar yang disebut dengan passive income, sebagian ada yang menargetkan itu dengan berkata:”Sekarang saya bekerja dengan target 40 tahun agar saya tinggal memetik hasilnya“, apalagi jika sebagian kita yang bukan PNS yang tidak dijamin hari tuanya, makanya mengapa untuk menjadi PNS banyak dikejar orang karena katanya jelas setiap bulannya kemudian jelas masa depannya dan hari tuanya, dia lupa bahwasanya yang menjamin adalah Allah Subhanahu wata’ala.

Atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak karuan lagi

Selama masih sehat maka rajinlah ke masjid, rajinlah Qiyamullail, rajinlah untuk menngerjakan amalan – amalan sholeh sebelum jatuh sakit, atau ketika seseorang telah menjadi tua dimana dia telah menjadi pikun sehingga tidak bisa lagi membedakan antara gula dan garam, bahkan orang – orang yang sudah berusia senja bawaaannya selalu baperan atau cepat sekali tersentuh, dia merasa tidak diperhatikan oleh anak-anaknya, cepat tersinggung, ini kondisi dan keadaan di usia, tidak lagi mampu mengendalikan kotorannya dan seterusnya, oleh karenanya senantiasalah membaca dzikir pagi dan petang didalamnya ada doa untuk berlindung dari keburukan masa tua, inilah mengapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh kita memanfaatkan masa muda sebelum datang masa tua.

Atau tibanya kematian yang mempercepatkan -lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu

Apa yang terjadi beberapa hari yang lalu yang menimpa saudara – saudara kita dibanten, dilampung mereka tidak duga sebelumnya kemudian beredar menjadi viral sedang konser music tiba – tiba sunami menerjang, semoga Allah mematikan kita dalam kebaikan dan husnul khatimah, kita harus senantiasa mempersiapkan diri untuk kematian dan diantara tanda akhir zaman adalah mati tiba – tiba tanpa sebab, atau ketika telah datang Dajjal, kata Rasulullah tidaklah ada Nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wata’ala kecuali dia memperingatkan kepada ummatnya tentang keburukan Dajjal, setiap sholat kita diperintahkan untuk berlindung kepada Allah dari Dajjal.

عَنْ عَائِشَةَ، زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ” أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلاَةِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ ” فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنَ المَغْرَمِ، فَقَالَ: «إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ، حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ»

Dari Aisyah istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa dalam shalatnya:”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan hutang”. Kemudian ada seorang yang bertanya:”Alangkah seringnya engkau berlindung dari hutang”. Maka Beliau bersabda:”Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka apabila berbicara berdusta, dan apabila berjanji mengingkari”. (HR. Bukhari).

Mengapa disebut dengan Ad Dajjal..? karena fitnahnya sangat besar sebagai ujian keimanan bagi orang yang beriman dengan keimanan yang sebenarnya dan yang hanya berpura – pura beriman kepada Allah Subhanahu wata’ala, Dajjal disifatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tertulis dikeningnya ka, fa, ra, yang bisa dibaca oleh orang – orang yang beriman dan orang buta sekalipun yang tidak tahu membaca, ketika Dajjal membelah seorang pemuda menjadi 2 bagian kemudian dia menghidupkannya kembali untuk ia tipu dengan diperintahkan untuk mengakuinya sebagai tuhan namun pemuda ini tetap tidak mau mengakuinya sebagai tuhan tetapi justru semakin yakin bahwasanya dia adalah Dajjal.

Begitupula ketika ia berkata kepada seseorang:“Jika saya mampu menghidupkan bapakmu yang telah lama meninggal apakah engkau mengakui aku sebagai tuhan”, Dajjal kemudian menunjuk kubur bapaknya kemudian tiba – tiba orang tuanya berdiri dihadapannya yang merupakan jelmaan dari syaithan, Dajjal ketika ia berkata kepada langit:”Turunkan hujanmu“, kemudian berkata kepada bumi:”Keluarkan tumbuhanmu“, setelah itu turun hujan dan keluarlah tumbuh – tumbuhan, ini fitnah yang sangat besar sekarang saja baru Dajjal yang kecil atau kroco – kroconya yang muncul sudah banyak yang terfitnah, ada diantara mereka yang mengaku mendapatkan batu keramat yang bisa mengobati  sehingga orang antri membawa air, ini baru Dajjal – Dajjal kecil yang bermunculan dizaman ini sudah banyak yang terfitnah, ada yang mengkalim bisa menggandakan uang dan banyak yang mengikutinya, dia dianggap sakti yang memiliki kekuatan diluar kemampuan manusia, dianggap karamah kemudian didatangi oleh orang yang dari jauh kemudian menisbahkan dirinya sebagai syaikh dan duduk didekat kuburan, kemudian berdatanganlah orang – ornag kuburan.

Ada sebuah kisah, konon disebuah daerah ada seseorang yang dianggap sakti dan dia adalah penjaga dari sebuah makam yang dianggap keramat banyak dikunjungi oleh orang, dia memiliki seorang murid dan seekor anjing yang mulia, suatu hari muridnya berkata:”Saya mau menunaikan ibadah haji”, gurunya berkata:”Pergilah dan sebagai jasa kesetiaanmu selama ini berkhidmat kepadaku saya memberikan kepadamu anjing ini untuk setia menemanimu dalam safar dan perjalanan“, ia melewati gurun untuk menuju ke Makkah Al Mukarramah, berangkatlah sang murid bersama dengan anjingnya tersebut, ditengah jalan anjingnya mati kemudian ia menguburnya setelah dikuburkan ia sedih dan menangis atas kematian anjingnya yang setia, tiba – tiba lewatlah kafilah kemudian bertanya:”Kenapa anda menangis,?”, ia berkata:”Sungguh aku telah kehilangan seorang pendamping yaitu wali dari wali – wali Allah“, akhirnya kafilah tersebut ikut menangis bersamanya dan memberikan kepadanya harta (uang) dengan uang itu mulailah ia membangun tempat yang dikultuskan atau dikeramatkan, tersebarlah berita dari berbagai penjuru sehingga berdatanganlah orang dari berbagai penjuru karena mereka meyakini bahwa itu adalah wali yang sholeh yang meninggal, ia memakan harta manusia dengan cara yang bathil, tak lama kemudian berita tersebut didengar oleh Syaikhnya (gurunya) yang sebelumnya telah terkenal namun dikalahkan dengan makam yang baru itu, akhirnya Syaikhnya penasaran dimana gerangan dan siapa yang menjaga makam itu berangkatlah ia mendatanginya dan ketika sampai ia kaget ternyata muridnya, ia bertanya kepada muridnya:”Ternyata engkau yang berada disini, makam siapa yang didatangi banyak orang yang dianggap keramat ini“,ia berkata:”Sesungguhnya ini adalah makam anjing yang menemani saya”, Syaikhnya kemudian mennagis sejadi – jadinya, muridnya bertanya:”Mengapa anda menangis ya Syaikh.?”, ia berkata:”Sesungguhnya kuburan yang ada disana itu bapaknya anjing yang mati disini”, itulah pentingnya belajar aqidah dan tauhid agar kita diselamatkan dari hal – hal yang seperti ini, Allah berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-An’am : 82).

Adapun orang yang tidak belajar aqidah ketika ia mendengar suara burung ia ketakutan, dia tathayyur kemudian ia menganggap keramat pohon tertentu atau kuburan tertentu sehingga ia semakin takut maka disinilah syaithan semakin mempermainkan dia, tetapi jika seseorang bagus aqidahnya dan tauhidnya dia akan merasakan ketenangan, keamanan dan pertunjuk dari Allah Subhanahu wata’ala.

Atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya.

Kita diperintahkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk segera mengerjakan amalan – amalan sholeh selama kita masih mampu atau selama kita masih diberikan kelebihan harta, selama kita masih sehat atau selama kita masih muda, selama kita masih hidup atau sebelum datangnya hari kiamat dan kiamat bagi seseorang adalah kematiannya:

Barangsiapa meninggal dunia, maka telah datang Kiamat baginya“. mengapa demikian karena hari kiamat itu adalah fase yang menghubungkan seseorang dengan kehidupan akhirat dan kematian adalah yang menghubungkan kita dengan kehidupan akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ.

Sesungguhnya kuburan adalah awal persinggahan akhirat, jika selamat darinya maka yang setelahnya akan lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat maka yang setelahnya lebih berat darinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, ‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan kecuali (siksa) kubur lebih mengerikan darinya”. (HR. Ibnu Majah).

Wallahu a’lam Bish Showaab 


Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Rabu, 22 Jumadil Akhir 1439 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.