بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dari Shuhaib Ibnu Sinan Ar Rumi Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallau ‘alaihi wasallam bersabda:
عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya”. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan Radhiyallahu ‘anhu).
Shuhaib Ibnu Sinan Ar Rumi Radhiyallahu ‘anhu beliau adalah sahabat Nabi yang berasal dari orang arab tepatnya rabiah, pada namanya terdapat Ar Rumi (kota roma) karena beliau pernah tinggal dikota tersebut. Shuhaib Ibnu Sinan Ar Rumi Radhiyallahu ‘anhu yang kata istri beliau:”Allah menciptakan malam untuk beristirahat dan siang untuk bekerja kecuali untuk suamiku Shuhaib ia tidak bisa tidur dimalam hari karena kalau dimalam hari ia membaca ayat –ayat tentang surga maka tidurnya terbang tidak bisa tidur karena rindu dan jika membaca ayat tentang neraka juga tidak bisa tidur. Inilah yang menjadi kebiasaan para sahabat mereka membaca Al-Qur’an dimalam hari sampai membuat mereka tidak bisa tidur.
Shuhaib Ibnu Sinan Ar Rumi Radhiyallahu ‘anhu memiliki kuniyah Abu Yahya dan beliau termasuk sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang datang ke kota makkah dalam keadaan miskin kemudian beliau bekerja dan berusaha menjadi sahabat yang kaya raya namun ketika beliau hendak hijrah ke madinah orang – orang kafir Quraisy mengatakan:”Engkau datang ke kota kami tidak memiliki apa – apa dan sekarang engkau pergi dan membawa semua apa yang engkau dapatkan disini”, beliau kemudian berkata:”Jika saya pergi tanpa membawa apa –apa, tidak membawa harta yang saya miliki apakah kalian mengizinkanku”, mereka Quraisy berkata:”Silahkan”, akhirnya beliau meninggalkan apa yang ia miliki dari harta yang banyak dan beliau pergi dengan pakaian yang menempel dibadan beliau ketika tiba dimadinah Nabi melihatnya datang seorang diri beliau kemudian berkata kepada Shuhaib:”Sungguh ini bisnis yang paling menguntungkan untukmu wahai Aba Yahya”, jadi semua hartanya ia tinggalkan karena Allah Subhanahu wata’ala, beliau berhijrah bersama Nabi Shalalllahu ‘alaihi wasallam menyelamatkan agamanya untuk mengikuti perintah Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulnya, beliau meninggalkan semua kemewahan yang beliau kumpulkan selama beliau hidup dikota Makkah sehingga Rasulullah memujinya:”Sungguh ini bisnis yang paling menguntungkan wahai Aba Yahya”, yaitu berbisnis dengan Allah Subhanahu wata’ala.
Semua Urusan Orang Mukmin Itu Baik Baginya
Laki-laki maupun perempuan semua urusannya baik selama ia beriman, hidup manusia berada dalam 2 kondisi jika tidak senang maka bahagia dan jika tidak mendapatkan nikmat maka ia mendapatkan musibah dan ujian. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَأَنَّهُ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ
“Dan bahwasanya dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis”. (QS. An Najm: 43).
Jadi hidup kita berada diatas sedih dan bahagia dan orang yang beriman memiliki tuntunan bagaimana menjadikan kondisi dan keadaannya menjadi baik, jika ia mendapatkan nikmat ia tidak lupa diri akan tetapi ia ingat Allah Subhanahu wata’ala, Ketika Nabi Sulaiman bersama dengan pasukannya yang besar hendak melewati sebuah padang dimana disana ada kerajaan semut, beliau mendengar suara semut yang memperingatkan kaumnya:”Wahai para semut masuklah ke dalam liang – liang kalian jangan sampai Sulaiman dan bala tentaranya memecahkan kalian”, jika diteliti ternyata semut memiliki mata yang seperti gelas, ketika sulaiman mendengar perkataan ratu semut tersebut beliau kemudian tersenyum dan ini adalah pemberian yang luar biasa yang Allah berikan kepada beliau sehingga beliau paham bahasa binatang, menundukkan jin, angin , beliau kemudian tersenyum dan berkata:”Ini adalah ujian dan keutamaan dari tuhanku untuk menguji aku apakah aku kufur atau bersykukur , Ya Allah jadikan aku hamba yang pandai bersyukur”. Jadi orang yang beriman selalu bersyukur kepada Allah dan syukur memiliki 3 rukun yaitu dengan lisan yang senantiasa mengucapkan “Alhamdulillah“, dengan hati meyakini bahwa semua nikmat datangnya dari Allah dan dibuktikan dengan anggota tubuh yaitu mengaplikasikan kesyukuran dengan ketaatan kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika beliau sholat malam sampai kaki beliau bengkak beliau berkata:”Apakah aku tidak mau menjadi hamba yang pandai bersyukur”. Begitu pula dengan Keluarga Nabi Daud Allah memerintahkan kepada keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“………Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih“. (QS. Saba:13).
Hal Ini Tidak Didapatkan Kecuali Pada Diri Seorang Mukmin
Jika dia mendapatkan musibah dia bersabar dan kesabaran itu baik baginya, mengapa Allah mengatakan itu tidak didapatkan kecuali orang yang beriman karena orang kafir jika mendapatkan nikmat justru akan menjadi hukuman bagi mereka sebelum diakhirat karena apa yang mereka makan dan konsumsi serta nikmati haram bagi mereka padahal makan, minum, berpakaian asalnya adalah mubah namun hal ini khusus untuk orang yang beriman adapun orang kafir haram. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Katakanlah:”Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?” Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat”. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui”. (QS. Al-A’raf : 32).
Jadi jika dikatakan untuk orang – orang beriman berarti bukan untuk orang-orang kafir dan mereka akan dapatkan balasannya dihari kemudian. Dalam ayat lain Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Al-Maidah : 93).
Syaratnya selama mereka bertakwa dan beriman kepada Allah dan difahami secara terbalik orang kafir apa yang mereka makan, minum, kenakan itu dosa bagi mereka walaupun mereka bersenang – senang dan bergelimang harta namun semuanya akan menjadi musuh bagi mereka di hari pada hari kiamat.
Orang yang beriman jika mendapatkan nikmat ia bersyukur sebaliknya jika diuji oleh Allah dia bersabar dan kesabaran itu baik baginya dan hal itu tidak didapatkan kecuali orang – orang yang beriman.
Bersambung
Wallahu A’lam Bish Showaab
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Sabtu 16 Muharram 1438 H
Fanspage : Harman Tajang
Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/
Website : https://mim.or.id
Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : https://telegram.me/infokommim
Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/
ID LINE : http://line.me/ti/p/%40nga7079p
