spot_img

Surga Yang Dirindukan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

KISAH RINDU ORANG SHOLEH DENGAN SURGA

  1. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, beliau menyampaikan kepada muridnya yang bernama Atha Bin Abi Rabah salah seorang tabi’in, Ibnu Abbas Berkata:”Maukah engkau Atha aku tunjukkan seorang wanita calon penghuni Surga, Atha kemudian heran dan berkata:”Siapakah gerangan wanita tersebut, Ibnu Abbas Kemudian menjelaskan:”Dia adalah seorang wanita yang berkulit hitam yang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengadukan penyakitnya ia berkata:”Ya Rasulullah, saya sering kesurupan dan aurat saya kadang tersingkap doakan kesembuhan untuk ku Ya Rasulullah”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian memberi pilihan kepada wanita tersebut dan berkata:”Jika engkau mau saya doakan engkau dan engkau langsung disembuhkan oleh Allah atau engkau bersabar dengan penyakitmu dan saya jamin engkau masuk surga”, kemudian wanita tersebut berkata:”Saya memilih untuk bersabar ya Rasulullah, kemudian dia meminta kepada Rasulullah untuk didoakan jika penyakit itu datang agar auratnya tidak tersingkap”. Inilah wanita yang disebutkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu calon penghuni surga ia memilih sabar dengan penyakit yang ia derita hanya untuk dimasukkan ke dalam surga.
  1. Amar bin jamuh salah seorang sahabat yang salah satu kakinya pincang, Suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajak para sahabat baliau memotivasi mereka dengan berkata:”Bangkitlah kalian untuk dimasukkan ke dalam surga yang luasnya seperti langit dan bumi”, Amar bin Jamuh kemudian kembali ke rumah ia kemudian berkata kepada anaknya: wahai anak – anakku siapkan perbekalanku, karena saya mau berangkat jihad.! , anaknya kemudian mengatakan:”Wahai ayah kami, anda adalah seorang yang pincang dan dimaafkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, tidak usah berangkat jihad karena anda punya udzur, Amar bin Jamuh kemudian berkata kepada anaknya:”Tidak, saya ingin menginjak surganya Allah Subhanahu wata’ala dengan kaki saya yang pincang ini, Lalu disampaikanlah kepada Rasulullah tentang keinginan Amar Bin Jamuh, Rasulullah berkata:”Tidak mengapa ikutlah”. Dan akhirnya amar bin jamuh syahid dalam perang uhud. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melihatnya dalam mimpi dan menyampaikan kepada para sahabat:“Demi Allah, aku melihat Amar bin Jamuh menginjakkan kakinya yang pincang ke dalam surga.”. Inilah kerinduan orang – orang sholeh yaitu rindu dengan surga Allah Subhanahu wata’ala.
  1. Khaitsamah berkata pada anaknya: “Wahai anakku, aku akan keluar untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak .”,“Wahai ayahku, demi Allah jangan begitu. Ketahuilah, keinginanku untuk memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu, Engkau yang harus menjaga rumah dan izinkanlah aku yang pergi ke medan jihad. Tinggallah engkau di rumah wahai ayahku!” Khaitsamah marah dan berkata pada anaknya: “Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku!”Saad menjawab, “Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah memanggilku untuk berangkat ke medan perang, sedang engkau meminta sesuatu yang lain (menunggu rumah). Bagaimana engkau rela aku taat padamu tetapi aku menentang Allah dan Rasulullah?”Maka Khaitsamah berkata: “Wahai anakku, apabila diantara kita harus ada yang berangkat jihad satu orang, maka dahulukanlah aku sebagai bapakmu yang berangkat.”,“Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah surga, maka aku rela mendahulukanmu” Jawab Saad lagi.Khaitsamah tetap tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga terasa lebih adil. Hasil undian ternyata Saad yang harus berangkat ke medan perang. Dia pun berangkat ke Perang Badar dan gugur sebagai syahid. Setelah itu, Khaitsamah akan berangkat menyusul anaknya yang sudah mati syahid di medan perang. Tapi, ternyata Rasulullah tak mengizinkannya. Tapi kemudian, Rasulullah mengizinkannya setelah Khaitsamah memohon sambil menangis dan berkata:“Wahai Rasulullah, aku ingin sekali terjun ke medan perang. Tapi, undian siapa yang harus pergi antara aku dan anakku dimenangkan anakku sehingga dia yang dapat mati syahid. Tadi malam aku bermimpi anakku berkata kepadaku: ‘Ayah, engkau harus menemaniku di surga dan aku telah menerima janji Allah.’ Ya Rasulullah, aku rindu untuk menemaninya di surga, maka izinkanlah aku. Usiaku telah lanjut dan aku ingin berjumpa dengan Tuhanku.” Setelah diizinkan, Khaitsamah pun berangkat dengan gembira. Ia bertempur dalam perang Badar hingga mati syahid. Dan, ia pun berjumpa dengan anaknya di surga merasakan janji Allah.
  1. Hanzhalah dan Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu anhu beliau pergi menemui Shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata kepada beliau, “Munafik-lah Hanzhalah, wahai Rasulullah!” Rasulullah bertanya, “Apa yang kau maksud?” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, kami pernah berada di sisimu ketika engkau sedang mengingatkan kami mengenai neraka dan surga hingga seakan-akan kami melihatnya dengan mata kepala kami. Akan tetapi ketika kami beranjak dari sisimu, kami kembali tersibukkan dengan istri-istri dan anak-anak kami, kami kembali melakukan perbuatan-perbuatan yang sia-sia dan kami banyak lalai.”Maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, jika kalian menetapi perbuatan ketika kalian berada di sisiku dan ketika berdzikir, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian dalam setiap bentang perjalanan hidup dan langkah-langkah kalian, namun (ingatlah) wahai Hanzhalah! (Yang demikian itu akan kau dapatkan jika kau rutinkan) sedikit demi sedikit dari waktu ke waktu.” Beliau mengucapkannya tiga kali.”(HR. Muslim no. 2750).
  1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kepada para sahabatnya beliau berkata:”Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberikan pilihan oleh Allah Subhanahu wata’ala antara tinggal di dunia ditambahkan jata umurnya atau kembali kepada Allah Subhanahu wata’ala dan hamba tersebut memilih untuk kembali kepada Allah karna kerinduannya”, menangislah Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu anhu, para sahabat kemudian heran apa yang membuat Abu Bakar As Shiddiq menangis padahal nabi hanya menyampaikan ada seorang hamba yang diberikan pilihan oleh Allah Subhanahu wata’ala antara tinggal di dunia ditambahkan jata umurnya atau kembali kepada Allah dan hamba tersebut memilih untuk kembali kepada Allah karna kerinduannya, ternyata Abu Bakar As Shiddiq tahu bahwasanya yang dimaksud oleh Rasulullah adalah dirinya sendiri beliau mengatakan:”Teman yang tinggi, teman yang tinggi, teman yang tinggi, dia telah rindu berjumpa dengan Allah Subhanahu wata’ala.

BALASAN SURGA UNTUK ORANG SHOLEH

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setelah aku tiba di pintu surga pada hari kiamat, aku meminta agar pintu surga dibuka. Penjaga pintu surga bertanya: “engkau siapa?” Akupun menjawab: “Aku Muhammad,” Ia berkata: “Untukmu aku diperintahkan agar tidak membukakan pintu untuk siapapun sebelum engkau memasukinya.(HR Muslim dan Ahmad).

Allah Ta’ala Berfirman:

Artinya: “Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada Kami dan telah (memberi) kepada Kami tempat ini sedang Kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang Kami kehendaki; Maka surga Itulah Sebaik-baik Balasan bagi orang-orang yang beramal”. Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Az-Zumar: 73-75).

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. Al -Taubah: 111).

Dalam hadist Qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman:

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّا لحِينَ مَ لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرِ

Aku sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih kenikmatan (tinggi di surga) yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan terlintas dalam hati manusia”.(HR. Al-Bukhari (no.3.072), Muslim (no.2.824).

Firman Allah Subhanahu wata’ala:

     وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ يَتَسَاءلُونَ قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ

“Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya, Mereka berkata: “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)”., Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka“. (QS. At Tur :25-27).

Allah Ta’ala berfirman:

وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَـذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ -٢٥-

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya.(QS. Al-Baqarah : 25).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka berjumpa dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci untuk bertemu dengannya(HR. Muslim).



Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I, Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

Senin, 14 Safar 1438 H

@Masjid Nurul Hikmah_MIM

Kunjungi :

Fans page: https://www.facebook.com/HarmanTajangLc

Website : http://Mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/channel
/UCIGoaFDkENVOY187i92iRqA

 

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.