spot_img

Update Jadwal Terbaru Kajian MIM

mim.or.id, (19/7/17). Markaz Imam Malik merilis jadwal pengajian terbaru yang akan dimulai pekan depan tepatnya pada tanggal 24 juli 2017. Jadwal terbaru ini berlaku setiap pekannya dibeberapa masjid yang ada di kota makassar. Kami pengurus MIM menyampaikan bahwa kajian rutin terbaru MIM gratis dan terbuka untuk umum muslim dan muslimah dan boleh mengajak teman, keluarga, sahabat, saudara dan kaum muslimin secara umum, kami juga menganjurkan kepada ikhwah dan akhwat untuk menshare setiap info kajian MIM baik di Facebook, WA, Line, Telegram, Instagram, Twitter, dll. Bagi Ikhwah dan Akhwat yang berada di luar kota makassar dapat menyimak melalui Live Streaming Video di FP : https://www.facebook.com/mimmarkazimammalik/?fref  dan melalui Radio Streaming yang dapat di donwload di Playstore dengan keyword “RadioMIM”.

Keutamaan mengajak kaum muslim untuk menghadiri majelis ilmu akan menjadi pahala yang terus mengalir walaupun hanya berupa share atau ajakan. Dalam beberapa hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

Artinya: “Barangsiapa yang menyeru kepada sebuah petunjuk maka baginya pahala seperti pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi akan pahala-pahala mereka sedikitpun dan barangsiapa yang menyeru kepada sebuah kesesatan maka atasnya dosa  seperti dosa-dosa yang mengikutinya, hal tersebut tidak mengurangi dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim).

فَوَاللَّهِ لأَنْ يُهْدَى بِكَ رَجُلٌ وَاحِدٌ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah”. (HR. Bukhari no. 2942 dan Muslim no. 2406, dari Sahl bin Sa’ad).

Yahya bin Syarf An Nawawi Rahimahullah memberikan penjelasan dengan mengatakan: “Yang dimaksudkan dalam hadits unta merah adalah harta teristimewa di kalangan orang Arab kala itu. Di sini Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan unta merah sebagai permisalan untuk mengungkapkan berharganya (mulianya) suatu perbuatan. Dan memang tidak ada harta yang lebih istimewa dari unta merah kala itu.

Dalam hadist lain:

إِنَّ مِنْ النَّاسِ ناسا مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ ، وَ إِنَّ مِنْ النَّاسِ ناسا مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ ، فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مفتاحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ ، وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ  مفتاحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

Sesungguhnya diantara manusia, ada orang yang menjadi pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan, namun ada juga orang yang menjadi pembuka pintu keburukan dan penutup pintu kebaikan. Maka berbahagialah orang-orang yang Allah jadikan kunci kebaikan ada pada kedua tangannya. Dan celakalah orang-orang yang Allah jadikan kunci keburukan ada pada kedua tangannya”. (HR Ibnu Majah, dan selainnya, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah).

Berikut Jadwal Kajian Terbaru MIM:

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.