spot_img

2 Nikmat Dipertanggunjawabkan Secara Khusus Dihari Kemudian

mim.or.id – Sejatinya dalam kehidupan ini manusia diberikan begitu banyak nikmat. Namun, nikmat yang akan dipertanggung jawabkan dihari kemudian secara khusus disebutkan nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadistnya.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”. (HR.Tirmidzi no. 2417)).

Pertama masa mudanya. Kemana ia habiskan padahal masa muda bagian dari umur namun dikhususkan. Kata para ulama karna pentingnya masa muda karena dimasa mudalah terkumpul puncak kekuatan.

Potensi yang mana ketika seorang pemuda kemudian menghabiskan masa mudahnya untuk sesuatu yang haram maka ia memiliki kekuatan untuk itu oleh karenanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan:

“Sesungguhnya Allah benar-benar kagum kepada seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah”. (HR. Ahmad 2/263).

Shabwah adalah kecenderungan untuk mengikuti dan memperturutkan nafsu yang buruk dan pantaslah seorang pemuda mendapatkan naungan khusus pada hari kiamat yang disebutkan dalam hadist. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ»

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah”. (HR. Bukhari no. 1357) dan Muslim (no. 1031)).

Kedua, perkara hartanya. Adapun harta ada 2 pertanyaannya, uaitu dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan harta tersebut.

Dari sinilah mengapa orang miskin berpotensi lebih dahulu masuk surga dibanding dengan orang kaya karena orang kaya yang memilik harta yang banyak ada 2 pertanyaan, yaitu dari mana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan.

Salah seorang ulama Malik Bin Dinar Rahimahullah pernah suatu ketika bersama dengan para penumpang dalam sebuah kapal. Ketika kapal itu telah sampai dan sandar di dermaga petugas bea cukai berdiri depan pintu keluar kemudian berkata:

Jangan ada yang keluar dari kapal ini sebelum ada yang membayar pajak atau upeti harta yang ia bawa”. Malik Bin Dinar Rahimahullah kemudian mengambil selendangnya hendak beranjak keluar dari kapal, ia kemudian ditahan oleh petugas dan berkata:

Mana barang-barangnya, bayar pajak”?. Beliau kemudian berkata:”Saya tidak memiliki apa-apa selain selendang ini”. Akhirnya petugas mengatakan: ”Silahkan jalan”, ia kemudian berjalan dan mengatakan:”Beginilah kondisi dan keadaan kita dihari kemudian”. Semakin sedikit yang kita miliki maka semakin cepat kita sampai disurga.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.