spot_img

4 Jenis Manusia Sesuai dengan Ketaatannya, Dirimu Dimana?

mim.or.id – Ibnu Hajar Rahimahullah membagi manusia dalam beberapa bagian berdasar pada jenis ketaatan:

Pertama, ada yang selama hidupnya ia tersesat dan kondisinya seperti itu terus sampai dia meninggal dunia. Kedua, ada diantara manusia yang selama hidupnya dia taat tetapi diakhir hidupnya ia kemudian keluar dari ketaatan dan larut dalam kemaksiatan ini lebih celaka.

Ketiga, ada orang yang selama hidupnya tersesat banyak terjatuh dalam perbuatan maksiat namun Allah Subhanahu wata’ala memberikan kepadanya taufik untuk bertaubat diakhir hidupnya kemudian dia banyak mengerjakan amalan sholeh dan dia dimatikan dalam amalan sholeh itu.

Baca Juga: Sungguh Celaka, Tidak Ada Keberkahan Bagi Mereka yang Durhaka

Sebagaimana kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله

Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya:”Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?”, Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya“. (HR. Imam Ahmad).

Dia diberi petunjuk oleh Allah untuk mengerjakan amalan sholeh diakhir hidupnya kemudian dia dimatikan dalam kondisi dan keadaan yang seperti itu, ini adalah orang yang beruntung, Nabi mengatakan:

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya“. (HR. Bukhari, no. 6607).

Ke empat, Golongan cahaya diatas cahaya, ada orang yang selama hidupnya dimana masa mudanya dia taat kepada Allah Subhanahu wata’ala dia masuk dalam kategori yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pemuda yang tumbuh diatas ketaatan kepada tuhannya.

Baca Juga: Pengen Hajat Dikabulkan?, Langitkan Doamu di Sepertiga Malam!

Dia tidak ikut dengan pemuda-pemuda yang tidak kenal jati dirinya, atau yang tidak mengetahui tujuan penciptaannya. Dia mengurus dakwah dan tidak pernah letih untuk mengurus agama Allah Subhanahu wata’ala,

Dirinya rajin ke masjid mengikuti pengajian dan menyebarkan kebaikan dan memelihara sunnah masyaAllah, ini pemuda yang luar biasa yang disebutkan dalam hadist:

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ

Rabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah“. (HR. Ahmad).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.