spot_img

4 Wasiat Pertama Rasulullah di Madinah

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bulan muharram adalah bulan hijrahnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota madinah ke kota makkah untuk menyelamatkan agama dan untuk memperkuat islam dan kaum muslimin, Allah telah memberi  isyarat didalam Al-Qur’an:

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya“. (QS. Ali Imran: 54).

Pada peristiwa hijrah Rasulullah ke kota madinah beliau menyampaikan 4 wasiat pertama yang diwasiatkan kepada para sahabat dan juga wasiat untuk seluruh kaum muslimin agar mendapatkan kebahagiaan didunia dan diakhirat dan untuk kita sampai menginjakkan kaki disurga Allah Subhanahu wata’ala,

Dikisahkan dari salah seorang sahabat dari kalangan yahudi yang pada waktu itu belum masuk islam yang bernama Abdullah Ibn Salam, beliau termasuk ulama dari kaum yahudi yang mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wata’ala dan inilah yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang termasuk mendapatkan pahala ganda (2 kali) yaitu beriman dengan Rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah beliau diutus, beliau menceritakan bahwasanya ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke madinah dan penduduk kota madinah telah menanti kedatangan beliau dan pada saat telah sampai berita kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, orang – orang kemudian datang berbondong – bondong menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam”, termasuk Abdillah Ibn Salam Radhiyallahu ‘anhu dia menceritakan:”Pertama kali saya melihat wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan saya melihat wajahnya bukanlah wajah seorang pendusta”, ulama kita memberikan istimbath bahwasanya kebaikan yang dilakukan oleh seseorang  itu bisa nampak diwajahnya sebagaimana 2 orang yang dimasukkan ke dalam penjara bersama Nabi Yusuf ‘Alaihissallam yang tidak mengenal Nabi Yusuf ‘Alaihissallam sebelumnya dan ketika keduanya bermimpi dan keduanya minta untuk dita’wilkan mimpinya mereka mengatakan:”Kami melihatmu termasuk orang yang baik”, kemudian Abdullah Ibn Salam melanjutkan dengan berkata:”Dan yang pertama aku dengarkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setiba beliau di kota madinah:”Wahai sekalian manusia sebarkanlah salam diantara sesama kalian, berilah makan kepada orang lain, sambunglah silaturrahim diantara kalian, sholatlah dimalam hari ketika manusia tertidur lelap, kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan”, dan diantara salah satu nama surga adalah Darussalam yaitu tempat yang penuh dengan keselamatan.

Diantara 4 Wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam Adalah:  
  1. Sebarkanlah Salam Diantara Kalian

Amalan yang ringan dan sederhana namun banyak kaum muslimin yang lalai untuk mengamalkan sunnah yang mulia ini. Apalagi ada gerakan terstruktur untuk mengganti nilai – nilai islam, mengganti akhlak islamiyah yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang diadopsi dari luar yang bertujuan untuk menjauhkan umat islam dari ajaran yang mulia ini. Adapun Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau berwasiat sebarkan salam.

Salam pertama kali diucapkan oleh Nabi Adam ‘Alaihissalam ketika Allah Subhanahu wata’ala meniupkan ruh dalam tubuhnya lalu Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan Adam untuk mendatangi para malaikat, ketika mendatangi para malaikat beliau memberi salam kepada mereka:”Assalamu ‘alaikum”, dan para malaikat menjawab:”Wa’alaikassalam”, ini merupakan ucapan salam dan sapaan didalam surga. Ketika orang – orang beriman dimasukkan ke dalam surga mereka disambut dengan ucapan salam oleh malaikat, sebagaimana dijelaskan dalan firman Allah Subhanahu wata’ala:

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya“. (QS. Az Zumar : 73).

Memberi salam adalah sebab seseorang dimasukkan ke dalam surga bahkan dijadikan salah satu barometer kesempurnaan keimanan seorang hamba sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan tidak akan sempurna iman kalian hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kalian pada sesuatu yang jika kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian”. (HR. Muslim no. 54).

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan ummatnya untuk menyebarkan salam bukan hanya kepada orang – orang yang dikenal akan tetapi juga kepada orang yang tidak dikenal. Sunnah ini banyak dilalaikan oleh kaum muslimin dimana mereka tidak memberi salam kecuali kepada orang – orang yang mereka kenal dan ini adalah salah satu tanda munculnya hari kiamat, dimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُسَلِّمَ الرَّجُلُ عَلَى الرَّجُلِ لاَ يُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِلاَّ لِلْمَعْرِفَةِ

“Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah seseorang mengucapkan salam kepada yang lainnya, dia mengucapkan salam kepadanya hanya dengan sebab kenal”. (HR. Ahmad, Ahmad Syakir berkata : “Isnadnya Shahih”).

Dalam sebuah hadits disebutkan:“Ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:”Wahai Rasulullah islam yang bagaimanakah yang paling baik ?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:

تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ

“Engkau memberi makan dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak kenal”.(HR. Al-Bukhari (no. 12) dan Muslim (no. 39), dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma).

Dalam hadist yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِى أَيُّوبَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ ، يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا ، وَيَصُدُّ هَذَا ، وَخَيْرُهُمَا الَّذِى يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ »

Dari Abu Ayyub Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Tidak halal bagi seorang muslim memboikot saudaranya lebih dari tiga hari. Jika bertemu, keduanya saling cuek. Yang terbaik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam”. (HR. Bukhari no. 6237).

Inilah wasiat yang agung yang pertama disampaikan oleh Rasululah Shalalllahu ‘alaihi wasallam di kota madinah dan kewajiban kita untuk mengamalkannya, bahkan disebutkan dalam Sirah bahwasanya sahabat Nabi Shallalllahu ‘alaihi wasallam ketika mereka berjalan beriringan kemudian mereka dipisahkan oleh sebuah batu atau pohon dan ketika berjumpa dibalik pohon tersebut kembali mereka memberi salam antara satu dengan yang lain.

  1. Berilah Makan Kepada Orang Lain

Bukan hanya memberi makan kepada orang fakir dan orang miskin, walaupun mereka yang lebih utama untuk diberikan namun Allah telah menyebutkannya didalam Al-Qur’an secara umum. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih“. (QS. Al Insan: 8).

Amalan yang kelihatannya sederhana akan tetapi amalan ini menjadi sebab seorang hamba dimasukkan ke dalam surga, pernah suatu ketika ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha didatangi oleh seorang wanita yang membawa 2 anaknya yang telah yatim dan ‘Aisyah memberikan kepadanya 3 buah kurma, sang ibu menerima 3 buah kurma tersebut lalu ia bagikan kepada anaknya masing-masing satu butir, setelah anaknya menghabiskan kurma yang telah diberikan oleh ibunya, keduanya lalu melihat kurma yang ada pada ibunya, ibunya kemudian membagi 2 kurma miliknya tersebut dan diberikan kepada putrinya, ‘Aisyah kemudian takjub dan setelah disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam Nabi mengatakan:”Sungguh Allah telah memberikan balasan surga kepada wanita tersebut”.

Sungguh islam adalah agama yang mudah dan agama yang sederhana, sesuatu yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dengannya Allah Subhanahu wata’ala berkenan untuk memasukkannya ke dalam surga. Kita pernah mendengar dan membaca seorang pezina yang memberi minum kepada seekor anjing yang dengannya dosa-dosanya diampuni oleh Allah dan dimasukkan ke dalam surga, dan kita juga pernah mendengar dari Rasul kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam seorang lelaki yang berenang disebuah sungai disurga disebabkan karena ranting yang ia angkat atau singkirkan dari jalan yang dapat mengganggu orang yang lewat. Betapa mulia agama kita yaitu agama islam.

Makanan yang kita berikan tidak mesti makanan yang mewah namun makanan yang layak dikomsumsi, bahkan Umar Radhiyallahu ‘anhu pernah memberi makan sebiji anggur kepada seorang anak yatim, orang – orang kemudian berkata:”Ya Umar sesungguhnya sebiji anggur itu tidak menghilangkan dahaga dan tidak mengenyangkan”, beliau kemudian berkata:”Betapa banyak dzarrah yang terdapat dalam anggur tersebut“, lalu beliau  membaca firman Allah:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8

 “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Bersambung (4 Wasiat Pertama Rasulullah di Madinah (Sesi 2)

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Selasa 19 Muharram 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.