mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘MERAWAT TAUHID MEMASUKI RAMADHAN’ (edisi 052, 22 Sya’ban 1446 H).
Untuk naskah selengkapnya:

‘Merawat Tauhid Memasuki Ramadhan‘
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
Kaum muslimin yang berbahagia!
Segala ungkapan puji dan syukur kita ungkapkan setinggi-tingginya hanya kepada Allah Ta’ala, satu-satuNya yang berhak untuk disembah, dipatuhi dan ditaati ketetapan hukum dan syariat-Nya.
Kita bersyukur setinggi-tingginya kepada Allah Azza wa Jalla atas setiap kesempatan untuk bersujud, menghamba hanya kepadaNya. Itulah karunia dan nikmat terbesar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-hambaNya. Karunia hidayah mentauhidkanNya di sepanjang hayat kita hingga nanti kita dipanggil oleh Allah Ta’ala.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Di hadapan kita, dalam hitungan hari ke depan, bulan Ramadhan tidak lama lagi akan segera hadir mengisi episode kehidupan kita sebagai hamba Allah Ta’ala. Kehadiran Ramadhan adalah sebuah karunia Allah Ta’ala dimana kita semua akan diberikan kesempatan untuk melipatgandakan ibadah dan amal shalih kita di bulan itu hingga tak terhingga nilainya. Tentu kita ingat, bahwa di malam-malam Ramadhan nanti akan ada sebuah malam dahsyat bernama Lailatul Qadr, dimana nilai ibadah dan amal shalih pada malam itu bahkan nilainya jauh lebih baik dari 1000 bulan atau sekitar 83 tahun sekian bulan! Sebuah durasi waktu yang bahkan melebihi standar rata-rata usia kita umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang hanya berkisar antara 60 sampai 70 tahun.
Dan itu baru satu di antara begitu banyak kedahsyatan yang disiapkan Allah Ta’ala untuk kita di bulan Ramadhan nanti.
Tetapi-kaum muslimin yang dimuliakan Allah-…
Semua kedahsyatan yang telah disiapkan Allah Ta’ala di sepanjang hari-hari Ramadhan itu-bahkan juga di sepanjang hari-hari dunia kita ini-, tidak akan pernah bisa kita raih dan dapatkan, kecuali jika memiliki kunci rahasia utama untuk meraihnya, yaitu: Tauhid yang murni dan bersih kepada Allah Azza wa Jalla.
Banyak kaum muslimin yang melupakan bahwa sehebat apapun, sebanyak apapun, setekun apapun kita menunaikan ibadah dan amal shalih di sepanjang hidup kita, termasuk di bulan Ramadhan nanti; semua takkan bernilai apa-apa di sisi Allah, jika Tauhid kita kepada Allah telah dinodai dengan perbuatan syirik terhadap Allah Ta’ala.
Melakukan kesyirikan dengan semua model dan variannya akan menjadi penghancur paling mengerikan terhadap amal-amal shalih dan ibadah kita kepada Allah Ta’ala. Seperti itulah pesan yang Allah Ta’ala wahyukan kepada seluruh Nabi dan Rasul yang diutusNya kepada manusia.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya:
“Dan sungguh benar-benar telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada (para Nabi) sebelum engkau: ‘Sungguh jika engkau berbuat syirik, pasti akan terputus amalanmu, dan pasti engkau termasuk orang-orang yang merugi.” (Surah al-Zumar: 65).
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Coba bayangkan betapa dahsyatnya kerugian kita, yang telah bersungguh-sungguh melewati hari-hari Ramadhan dalam ragam ibadah dan amal shalih, melewati siang dengan puasa, membaca al-Qur’an berjuz-juz setiap hari, melewati malam dalam shalat tarawih yang panjang, mengeluarkan harta untuk sedekah dan zakat, serta yang lainnya. Tapi lantaran di saat yang sama kita juga masih melakukan ritual-ritual kesyirikan, masih percaya kepada para dukun, masih percaya pada takhayul dan khurafat, serta model-model kesyirikan lainnya; semua kelelahan, keletihan dan pengorbanan fisik dan finansial di bulan Ramadhan itu akan lenyap sia-sia.
Tidak hanya itu, jamaah sekalian, jika ada diantara kita yang meninggal dunia dalam keadaan berbuat syirik tanpa sempat bertaubat, maka itu membuatnya tidak layak mendapatkan ampunan Allah selamanya! Berbeda dengan dosa lainnya yang masih berpeluang untuk diampuni oleh Allah Azza wa Jalla.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah itu tidak akan mengampuni jika Dia disekutukan dan Dia akan mengampuni (dosa) yang di bawah itu bagi siapa saja yang dikehendakiNya.” (Surah al-Nisa’: 48).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:
مَنْ لَقِيَ اللهَ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَقِيَهُ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، دَخَلَ النَّارَ
Artinya:
“Siapa saja yang menemui Allah dalam keadaan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, niscaya ia akan masuk Surga. Namun siapa saja yang menemuiNya dalam keadaan menyekutukanNya dengan sesuatu, maka ia pasti masuk Neraka.” (HR. Muslim).
Karena itu, kaum muslimin yang dimuliakan Allah, jika ada persiapan yang paling pantas untuk kita persiapkan saat memasuki bulan Ramadhan ini, maka persiapan itu adalah usaha keras kita dalam merawat dan menjaga kemurnian Tauhid kita kepada Allah Azza wa Jalla.
Saatnya pada hari-hari ini, kita melakukan instrospeksi dan muhasabah terhadap Tauhid kita selama ini. Saatnya untuk melihat kembali amalan-amalan yang selama ini kita yakini sebagai ritual ibadah, namun ternyata yang sebenarnya amalan-amalan itu adalah kesyirikan yang menghancurkan dan merontokkan semua amal shalih dan ibadah kita di sisi Allah Ta’ala.
Saatnya mulai hari ini, kita belajar kritis terhadap apa yang selama ini kita warisi tentang Islam, amalan-amalan yang dinisbatkan kepada Islam, tapi ternyata tidak memiliki landasan argumentasinya dalam Islam. Hari ini, kita dengan sangat mudah mengakses semua sumber keilmuan Islam, sehingga seharusnya semakin mudah bagi kita menyaring apa yang selama ini kita terima begitu saja sebagai “ajaran Islam”, padahal tidak ada dalilnya, tidak ada tuntunannya dari Allah maupun RasulNya. Karena jangan sampai yang kita amalkan dan yakini itu adalah sebuah kesyirikan kepada Allah Ta’ala.
Karena itu, jamaah sekalian yang dimuliakan Allah, jika ternyata kita masih menyimpan kesyirikan dalam keyakinan dan ibadah kita, segeralah bertaubat kepada Allah Ta’ala. Segeralah meninggalkannya, dan jangan pernah ragu untuk itu!
Kenapa? Karena dosa syirik itu-sekali lagi-adalah dosa yang tak terampunkan di sisi Allah! Kesyirikan adalah akar semua kesengsaraan manusia di dunia ini, apalagi di Akhirat nanti. Maka, tinggalkan semuanya dan segera bertaubat kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ… [التحريم: 8]
Artinya:
“Wahai sekalian orang-orang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang setulus-tulusnya, semoga Tuhan kalian menghapuskan dosa-dosa kalian, dana memasukkan kalian ke dalam taman-taman Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai…” (Surah al-Tahrim: 8)
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Sekali lagi, dalam khutbah kedua ini, kami mengingatkan bahwa sebelum melakukan persiapan macam-macam dalam menyambutkan kehadiran bulan Ramadhan ini, maka persiapkanlah Tauhid kita untuk menyambutnya.
Rawatlah dan bersihkanlah Tauhid kita sebersih-bersihnya dari apapun bentuk kesyirikan, karena semua ibadah dan amal shalih kita di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan, hanya akan bernilai dan diterima oleh Allah, jika ia didasarkan pada Tauhid yang benar.
Ingatlah pesan Nabi Isa putra Maryam ‘Alaihissalam kepada umatnya:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ
Artinya:
“Sungguh siapapun yang menyekutukan Allah, maka pasti Allah haramkan Surga untuknya, dan tempat kembalinya adalah Neraka…” (Surah al-Ma’idah: 72).
Maka-sekali lagi-, rawatlah Tauhid kita sebaik-baiknya untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang tidak lama lagi akan hadir ini.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ