spot_img

Khutbah Jum’at: Ramadhan Bulan Produktivitas (Edisi 054, 7 Ramadhan 1446 H)

mim.or.id – Kembali kami menyajikan khutbah Jum’at dengan judul ‘Ramadhan Bulan Produktivitas’ (Edisi 054, 7 Ramadhan 1446 H).

Untuk selengkapnya:

‘Ramadhan Bulan Produktivitas’

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang berbahagia!
Segala puji sekali lagi kita ungkapkan hanya kepada Allah Azza wa Jalla, yang pada hari ini mengaruniakan kita 2 karunia yang luar biasa nilainya, yaitu hari Jum’at yang mulia dan bulan Ramadhan yang penuh berkah. Keduanya adalah kesempatan istimewa yang seharusnya kita manfaatkan semaksimal kekuatan kita untuk seproduktif mungkin melakukan kebaikan dan amal shalih.
Karena itu, sangat besar kerugian manusia yang dikaruniai kesempatan mulia ini, namun ia melewatkannya begitu saja tanpa arti.

Kaum muslimin yang berbahagia!
Sejak awal, Islam adalah agama yang mengajarkan dan mendorong kaum muslimin untuk menjadi manusia-manusia produktif. Manusia-manusia yang selalu memanfaatkan setiap detik waktu yang diberikan Allah Ta’ala di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Karena sejak awal, Islam juga telah mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia ini adalah satu-satunya momentum produktifitas kita, karena setelah kehidupan dunia ini selesai, tidak ada lagi waktu untuk produktif. Yang ada adalah waktu untuk menerima balasan atas produktifitas kita di dunia ini.

وَقُلْ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ” (التوبة: 105).

Artinya:
“Dan katakanlah (wahai Muhammad), beramallah, niscaya Allah dan RasulNya serta kaum beriman akan melihat amalan kalian, dan kelak kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha mengetahui apa yang tersembunyi dan tampak, lalu Dia akan memberitahukan kalian apa dahulu kalian lakukan.” (Surah al-Taubah: 105)

Ayat ini menggambarkan skenario hidup yang harus kita lalui: beramal seproduktif mungkin di dunia ini, lalu setelah itu semuanya akan dipertanggungjawabkan saat kita dikembalikan kepada Allah Azza wa Jalla. Di dalam ayat lain, Allah Ta’ala mengatakan:

فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya:

“Maka apabila shalat (Jum’at itu) telah ditunaikan, maka bertebaranlah di muka bumi, dan carilah karunia Allah, serta berdizkirlah (mengingat) Allah sebanyak-banyaknya agar kalian beruntung.” (Surah al-Jum’ah: 10).

Melalui ayat ini, Allah Ta’ala memberikan sebuah panduan penting dalam menata produktifitas kita di dunia ini agar seimbang. Yang pertama diawali dengan menunaikan kewajiban akhirat kita dalam ibadah shalat, lalu setelah itu dilanjutkan dengan menunaikan kewajiban dunia dengan bertebaran di muka bumi ini mencari karunia Allah Ta’ala. Lalu di sela-sela produktifitas duniawi itu, kita diingatkan untuk jangan lupa berdzikir kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya. Dan siapa yang membangun jalan produktifitasnya dengan cara seperti itulah yang akan menjadi manusia sukses sesungguhnya.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Lebih jauh dari itu, Allah Azza wa Jalla bahkan mengaitkan iman dengan produktifitas beramal shalih, untuk menunjukkan eratnya hubungan antara iman dan produktiftas amal. Tidak hanya itu, perpaduan antara iman dan produktifitas amal shalih itu akan berbuah dan berujung Surga Allah Ta’ala. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَبَشِّرْ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ” (البقرة: 25).

Artinya:
“Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang beriman dan beramal shalih, bahwa untuk mereka ada surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (Surah al-Baqarah: 25).

Karena itu, Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah, Bulan Ramadhan adalah bulan yang dipenuhi motivasi ilahiyah untuk sebanyak mungkin melakukan proyek-proyek kebaikan Akhirat, selain dimanfaatkan untuk mendapatkan capaian-capaian dunia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang bertabur pahala yang hanya bisa didapatkan ketika kita sungguh-sungguh produktif dari satu kebaikan kepada kebaikan yang lainnya.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ

Artinya:
“Setiap amal anak cucu Adam itu akan dilipatgandakan, satu kebaikan menjadi 10 kali lipat hingga 700 kali lipat…” Namun saat menyebutkan puasa, Allah Azza wa Jalla mengatakan:

إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي

“…kecuali puasa, karena ia itu milikku dan Akulah yang akan memberikan balasan (khusus) untuknya, karena ia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Lalu tentang dahsyatnya memberi buka puasa, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya:
“Siapa saja yang memberi buka seorang yang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala yang sama dengannya, tanpa dikurangi pahala yang berpuasa sedikitpun.” (HR. Al-Nasa’i).

Kemudian tentang menunaikan umrah di bulan Ramadhan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عُمْرَةٌ فِي رَمَضَانَ، تَعْدِلُ حَجَّةً

Artinya:
“Umrah di bulan Ramadhan itu setara dengan menunaikan ibadah haji.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Ta’ala!

Bulan Ramadhan adalah bulan yang bertabur ampunan Allah Ta’ala yang juga hanya bisa didapatkan dengan kesungguhan melakukan amal-amal produktif. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam misalnya mengatakan:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Artinya:
“Shalat lima waktu, shalat Jum’at kepada shalat Jum’at yang lain, (puasa) Ramadhan hingga (puasa) Ramadhan lainnya, itu akan menjadi penghapus dosa yang terjadi di antaranya selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)

Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إنَّ للهِ عُتُقاءَ مِنَ النَّارِ في كلِّ يومٍ وليلةٍ ولكلِّ مسلمٍ في كلِّ يومٍ وليلةٍ دَعوةٌ مُسْتَجابةٌ

Artinya:
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang akan dibebaskan dari Neraka pada setiap hari dan malam (di bulan Ramadhan), dan setiap muslim pada setiap hari dan malam (Ramadhan) itu memiliki doa yang dikabulkan (Allah).” (HR. Ahmad).

Selain itu, kaum muslimin yang dimuliakan Allah, Bulan Ramadhan dalam sejarah kaum muslimin adalah bulan yang dipenuhi amal dan produktifitas. Kehadiran bulan Ramadhan misalnya tidak pernah menjadi penghalang bagi kaum muslimin untuk tetap menunaikan kewajiban berjihad fi sabilillah.Peristiwa Perang Badar yang sangat menentukan dalam sejarah Islam misalnya, terjadi di tahun ke-2 Hijriyah, terjadi di bulan Ramadhan.

Dimana kaum muslimin berhasil membuktikan eksistensi mereka dengan dikalahkannya orang-orang musyrik Mekkah.Penaklukan Kota Mekkah, atau lebih dikenal dengan Fathu Makkah, yang terjadi pada tahun ke-8 Hijriyah, juga terjadi di bulan Ramadhan. \Penaklukan Kota Mekkah yang menjadi momentum runtuhnya hegemoni kesyirikan tanpa perlawanan sama sekali di hadapan kekuatan Tauhid dan Iman terjadi di bulan Ramadhan yang mulia.

Lebih jauh dari itu, pada bulan Ramadhan di tahun 28 H, untuk pertama kalinya kaum muslimin berhasil menaklukkan bumi Eropa di bumi Andalusia. Pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad rahimahuLlah berhasil menorehkan sejarah yang menakjubkan sebagai awal dari 8 abad lamanya dimana Islam menerangi Eropa dengan cahayanya. Dan itu terjadi di bulan Ramadhan.

Karena itu, sekali lagi, Bulan Ramadhan ini seharusnya menjadi bulan yang kita isi dengan sebanyak mungkin produktifitas terbaik kita untuk dunia dan tentu saja akhirat kita.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Tidak bosan-bosannya kita saling mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini adalah satu-satunya kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk menjadi manusia yang produktif dalam membangun kehidupan Akhirat kita.Jangan hanya produktif untuk hal-hal duniawi. Jangan hanya produktif jika berurusan dengan uang dan harta.

Karena meskipun itu juga penting, tapi ada yang juga jauh lebih penting dan tidak boleh dilalaikan, yaitu produktif untuk kehidupan Ukhrawi kita. Produktif dalam menyiapkan kehidupan kita yang abadi di Akhirat nanti.

Allah Ta’ala mengingatkan:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya:
“Dan kejarlah apa yang Allah berikan untukmu di Negeri Akhirat, namun jangan lupakan bagianmu dari Dunia ini…” (Surah al-Qashash: 77)
Mari perhatikan urutan skala prioritasnya: yang harus dikejar penuh ambisi adalah janji Allah di Akhirat, sementara dunia ini hanya sekadar “jangan dilupakan” dan bukan untuk dikejar!.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.