mim.or.id – Dalam Islam orang-orang yang bertakwa umumnya diberikan ciri-ciri serta kebiasaan tertentu. Salah satunya kebiasaan orang saleh di malam hari.
Mereka yang Sedikit Tidurnya di Malam Hari
Salah seorang Salaf rahimahullah pernah mengatakan Andai bukan waktu malam saya bosan tinggal di dunia ini. Apa maksud perkataan ini?, karena waktu malam bagi orang-orang Shaleh adalah kesempatan untuk bermunajat dan berdua-duaan dengan Allah
Oleh karenanya di dalam Alquran Allah menyebutkan tentang kenikmatan surga disiapkan untuk orang-orang yang bertakwa diantara sifat mereka adalah mereka senantiasa menghidupkan malam-malam mereka dengan apa ibadah pada Allah.
Dalam QS. Az-Zariyat Ayat 17-18 Allah berfirman:
كَانُوا۟ قَلِيلًا مِّنَ ٱلَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam”.
وَبِالۡاَسۡحَارِ هُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ
“Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)”.
Mereka mengambil apa yang telah dijanjikan oleh Allah dan sesungguhnya sebelum mereka berada di surga ketika mereka hidup di dunia mereka adalah orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan.
Mereka ‘Bermalam’ untuk Tuhan-Nya
Mereka bermalam untuk Tuhan mereka dengan sujud dan diwaktu malam melalui salat lail. Karena semua itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh bahkan ibadah yang paling dicintai oleh Allah setelah sholat lima waktu adalah qiyamul Lail.
Dalam sebuah hadist, Rasulllah bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ». أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat yang paling afdal setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 1163].
Baca Juga: Hidup Sementara!, Tinggalkan Jejak-Jejak Kebaikan
Berapa lama ulama kita membagi orang-orang yang melakukan qiyamul Lail itu ya bertingkat-tingkat ada yang melakukan qiyamul lail sepanjang malam, ada yang separuhnya, ada sepertiganya ada seperempatnya, seperlimanya seperenamnya dan semuanya berada dalam kebaikan.
Bahkan Allah berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”