spot_img

Sesuai Sunnah, 3 Adab Sebelum Beranjak Tidur!

mim.or.id – Islam sebagai agama yang sekaligus menjadi rahmat bagi alam semesta, memberikan tuntunan bagi setiap sendi-sendi kehidupan manusia, salah satunya adab-adab sebelum kita tidur.

Dari bara bin Azib Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، وَقُلْ:” اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ ” فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ

“Apabila engkau mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah ke sisimu sebelah kanan, dan ucapkanlah:”Allahumma aslamtu…sampai arsalta.” (artinya: Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, aku hadapkan wajahku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu, aku meminta perlindungan kepada-Mu terhadap punggungku dengan rasa harap dan cemas kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan tempat keselamatan selain kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang engkau utus). Jika engkau wafat pada malam hari itu, maka engkau wafat di atas fitrah, dan jadikanlah kalimat itu sebagai kalimat terakhir yang engkau ucapkan (sebelum tidur)”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut adab-adab sebelum beranjak tidur:

Membaca Doa

Jadi, ketika membaca doa ini kemudian meninggal sebelum pagi maka dia mati diatas fitrah dan jika masih hidup diwaktu pagi maka dia akan menjumpai hari berikutnya dengan kebaikan. Doa ini silahkan ditulis dan tempel di dinding kamar supaya dibaca oleh istri dan anak-anak.

Baca Juga: Siaga Musim Hujan, Berikut Doa dan Adab Seorang Muslim!

Allah berfirman juga dalam Al-Qur’an:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

“Berdo’alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. [Ghafir/40:60].

Berwudhu

Dianjurkan sebelum tidur berwuduh terlebih dahulu, termasuk ketika dalam keadaan junub dan belum mau mandi hal ini diperbolehkan sebagaimana disebutkan dalam hadist:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَيَرْقُدُ أَحَدُنَا وَهْوَ جُنُبٌ قَالَ « نَعَمْ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرْقُدْ وَهُوَ جُنُبٌ »

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:”Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedang ia dalam keadaan junub?”, Beliau menjawab:”Iya, jika salah seorang di antara kalian junub, hendaklah ia berwudhu lalu tidur”. (HR. Bukhari no. 287 dan Muslim no. 306).

Berwuduh dalam keadaan junub tidak mengangkat hadats tetapi hanya meringankan hadats, namun jika mau mengerjakan sholat malam atau sholat subuh maka ia harus mandi terlebih dahulu (mandi janabah).

Baca Juga: Rajin Bersedekah tapi Tidak Mendapatkan Kemuliaan?, Amalkan Adab-Adab Bersedekah ini

Posisi Tidur Sisi Kanan

Dalam hadist diatas kita diperintahkan tidur pada sisi sebelah kanan dan itu dilakukan pada awal tidur hal ini sangat bermanfaat dari sisi kesehatan dan membuat seseorang tidak terlalu lelap dalam tidurnya. Sehingga ketika ia terjaga ia mudah bangun. Adapun setelah tidur kemudian terjadi perubahan posisi maka itu diluar kuasa kita.

Jika ia bertumpuh pada sisi sebelah kiri dan hatinya terlalu dibawah menjadikan tidurnya terlalu lelap sehingga membuat ia sulit bangun. Dilarang tidur dalam keadaan tengkurap atau posisi perut dibawah sebagaimana dijelaskan hadist:

عَنِ ابْنِ طِخْفَةَ الْغِفَارِىِّ عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ مَرَّ بِىَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا مُضْطَجِعٌ عَلَى بَطْنِى فَرَكَضَنِى بِرِجْلِهِ وَقَالَ « يَا جُنَيْدِبُ إِنَّمَا هَذِهِ ضِجْعَةُ أَهْلِ النَّارِ ».

Dari Ibnu Tikhfah Al Ghifari, dari Abu Dzarr, ia berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda:”Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka”. (HR. Ibnu Majah no. 3724. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.