spot_img

‘AIN (Mata Beracun) Sesi 2

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dalam hadist Bukhari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عن جابر ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أكثر من يموت من أمتى بعد قضاء الله وقدره بالأنفس يعنى بالعين

 Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:“Kebanyakan orang yang meninggal dari umatku setelah qadla dan qadar Allah adalah karena Al-‘Ain”. (HR. Ath-Thayalisi hal. 242 no. 1760, Bukhari dalam At-Tarikh Al-Kabir 4/360, no. 3144, Al-Hakim 3/46 no. , Al-Bazzar dalam Kasyful-Istaar 3/403 no. 3052, Ad-Dailami 1/364 no. 1467, dan Ibnu Abi ‘Ashim 1/136 no. 311; dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahiihul-Jaami’ no. 1206).

Dalam riwayat yang lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عن جابر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم العين تدخل الرجل القبر و تدخل الجمل القدر

Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:“Al-‘Ain adalah haq (benar), dapat memasukkan seseorang ke dalam kuburan dan dapat memasukkan onta ke dalam kuali”. (HR. Ibnu ‘Adi 6/407 biografi no. 1890 dari Mu’awiyyah bin Hisyam Al-Qashshaar, Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 7/90, Al-Khathiib 9/244, Al-Qadlaa’I 2/140 no. 1059; dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahiihul-Jaami’ no. 4144).

Orang yang tekena ‘ain bisa jatuh sakit kemudian sakit itu membawa kepada kematian,  adapun hewan yang terkena Al-‘Ain dia bisa jatuh sakit sehingga ketika sakit disembelih oleh pemiliknya kemudian dimasukkan ke dalam kuali dan dimasak untuk dimakan dan inilah yang dimaksudkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadist diatas.

‘Ain bukan hanya menimpa orang yang masih hidup bahkan juga bisa menimpa benda mati, seperti seseorang membeli mobil baru namun ia melihatnya jelek sehingga ia tidak merasa tenang dengan kendaraan barunya tersebut maka boleh jadi mobilnya tersebut terkena ‘Ain atau mobilnya mogok terus,  begitupula dengan seseorang yang tidak tenang tinggal didalam rumahnya.

Salah seorang mazhab malikiyyah yang bernama Wahab bin Munabbih Rahimahullah ketika ia membangun rumah ia menulis diatas pucuk rumahnya :”MasyaAllah Tabarakallah” agar kemudian orang yang melihat membacanya dan juga sebagai penangkal agar tidak terkena ‘Ain, hal ini banyak diyakini oleh sebagian orang atau bahkan banyak orang sehingga membuat penangkal dari sesuatu yang tidak dibolehkan seperti mengikat sesuatu dipinggang atau menggunakan  gelang  dan ini bisa termasuk menggantungkan azimat yang dilarang dalam agama kita walaupun tujuannya untuk menolak ‘Ain akan tetapi tidak ada tuntunan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِن يَكَادُ الّذِينَ كَفَرُواْ لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمّا سَمِعُواْ الذّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنّهُ لَمَجْنُونٌ

 “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila”. (QS. Qalam: 51).

Berkata Ibnu Katsir terhadap firman Allah diatas: “Dalam ayat ini merupakan dalil bahwa sesungguhnya pengaruh  ‘Ain dan dampaknya adalah sesuatu yang hak sesuai dengan takdir Allah Subhanahu wata’ala”. Jadi ‘Ain tidak keluar dari takdir Allah Subhanahu wata’ala namun bisa terjadi dan membahayakan, bahkan para raja – raja terdahulu sebagaimana kata para fuqaha orang – orang yang dikhawatirkan ‘Ainnya bisa membahayakan orang lain karena ada sebagian orang yang matanya berbahaya sehingga para raja-raja terdahulu mengurung mereka, mereka dipenjarakan agar tidak membahayakan orang lain, karena sebagian anggapan bahwa dia sengaja memiliki ‘Ain untuk mencelakakan orang lain.

Diantara riwayat yang disebutkan ketika seseornag hasad keada orang lain dia sengaja tidak makan selama 3 hari agar hasadnya semakin bertambah dan pada hari ke 3 ia datang kepadanya kemudian melihatnya dan mengeluarkan hasadnya kemudian orang ini mendapatkan celaka atau ‘Ain.

Cara Berlindung Dari Keburukan ‘Ain

Berdasarkan ayat (QS. Qalam: 51) diatas Allah Subhanahu wata’ala menyuruh kita untuk berlindung dari ‘Ain, Berkata Hasan Al Basri Rahimahullah:”Ayat ini diantara ayat yang dibacakan terhadap orang yang terkena ‘Ain”,

Membaca Surah An-Nas:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Katakanlah:”Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia“. (QS. An-Naas : 1-6).

Membaca Surah Al-Falaq:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِن شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh. dari kejahatan makhluk-Nya. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki“. (QS. Al-Falaq: 1-5).

Dalam ayat diatas Surah Al-Falaq kita diperintahkan untuk berlindung dari orang – orang yang hasad, karena orang – orang yang hasad bahayanya bukan hanya secara zahir bisa menyebabkan fitnah, ghibah atau namimah disebabkan karena tidak senang dengan orang yang diberi nikmat oleh Allah Subhanahu  wata’ala. Orang yang hasad memiliki mata yang berbahaya karena bisa menyebabkan ‘Ain sehingga Allah menyuruh kita untuk berlindung dari orang – orang yang hasad dengan 2 surah diatas, 2 surah diatas disebut juga dengan “Muawwizatain (Surah pelindung)” sehingga kita diperintahkan untuk membacanya setiap selesai sholat 5 waktu dan termasuk ayat – ayat ruqiyah.

Kedua surah diatas bacakan kepada anak – anak kecil dan biasakan bacakan kepada mereka terutama pada anak kita ditambah dengan Surah Al-Fatihah dan Al-Ikhlas baik ketika kita merangkul mereka, memberi makan kepada mereka atau ketika mereka berangkat ke sekolah dll. Bacakan dengan memegang ubun – ubunnya  dengan berkali – kali dan setiap saat, dan buat mereka menghafal surah tersebut juga ditambah dengan ayat kursi dan juga doa yang dibaca oleh Rasulullah kepada cucunya hasan dan Husein , doanya adalah:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِ وَهَامَّةٍ وَمِن كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ

Aku memohon perlindungan (kepada Allah) bagi kalian berdua dengan firman-firman Allah yang sempurna dari gangguan setan dan binatang, serta dari bahaya sihir ‘ain yang tajam. Doa perlindungan bagi anak“. (HR. Al-Bukhari).

Jika dibacakan kepada 2 anak maka lafadz audzu di ganti dengan ‘Uidukuma”, jika banyak anak maka lafadz audzu diganti dengan ‘Uidhukum”,

Dalam hadist riwayat imam muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عن بن عباس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين وإذا استغسلتم فاغسلوا

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallaahu ‘anhuma bahwa ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:“Al-‘Ain itu haq (benar) dan sekiranya ada sesuatu yang mendahului takdir, niscaya Al-‘Ain akan mendahuluinya. Dan apabila engkau diminta mandi, hendaklah kalian mandi”. (HR. Muslim no. 2188).
Dalam hadist riwayat hakim dan ibnu majah:

عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم استعيذوا بالله فإن العين حق

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Meminta perlindunganlah kepada Allah dari Al-‘Ain, karena sesungguhnya Al-‘Ain itu haq (benar)”. (HR. Ibnu Majah no. 3508; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul-Jaami’ no. 938).

Dalam hadist yang lain:

عن أبي ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن العين لتولع بالرجل بإذن الله تعالى حتى يصعد حالقا ثم يتردى منه

Dari Abi Dzarr Radhiyallaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:”Sesungguhnya Al-‘Ain dapat memperdaya seseorang dengan ijin Allah sehingga ia naik ke tempat yang tinggi lalu jatuh darinya”. (HR. Ahmad 5/146 no. 21340, 6/13 no. 5372, Al-Bazzar 9/386 no. 3972, dan Al-Haarits dalam Bughyatul-Bahits 2/603 no. 566; dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul-Jaami’ no. 1681).
Hadist ‘Ain menimpa anak- anak dari Asma’ binti ‘Umais:

عن جابر بن عبد الله يقول رخص النبي صلى الله عليه وسلم لآل حزم في رقية الحية وقال لأسماء بنت عميس مالي أرى أجسام بني أخي ضارعة تصيبهم الحاجة قالت لا ولكن العين تسرع إليه قال أرقيهم

Dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan rukhshah kepada keluarga Hazm dalam meruqyah (gigitan) ular. Maka beliau bersabda kepada Asma’ binti ‘Umais: “Mengapa saya melihat badan anak-anak keturunan- keturunan anak-anak saudara saya kurus-kurus ? Apakah karena kemiskinan ?”. Asma menjawab : “Tidak, akan tetapi Al-‘Ain cepat menimpa mereka”. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :“Ruqyahlah mereka”. (HR. Muslim no. 2198).

Bersambung (‘Ain Mata Beracun Sesi 3)

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Kamis, 11 Rabiul Awal 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/

ID LINE :  http://line.me/ti/p/%40nga7079p

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.