spot_img

Amalan Melembutkan Hati

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Apa saja amalan yang bisa kita kerjakan untuk menghilangkan penyakit hati dan melembutkan hati kita.?

Jawab:

Pertama: Perbanyak doa kepada Allah Subhanahu wata’ala, doanya:

Ya Allah, anugerahkanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah jiwaku (dengan ketakwaan itu), Engkau-lah Sebaik-baik Yang Mensucikannya, (dan) Engkau-lah Yang Menjaga serta Melindunginya“. (HSR. Muslim dalam Shahih Muslim (no. 2722)

Jadi biasakan meminta kepada Allah agar Allah melembutkan hati – hati kita karena Allah berfirman:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata“. (QS. Az-Zumar: 22).

Yang kedua: Perbanyak istighfar karena tidaklah hati kita menjadi keras melainkan disebabkan karena dosa – dosa yang bertumpuk baik dosa besar maupun dosa kecil, dosa kecil apabila tidak dihapus dengan taubat dan istighfar maka lama – lama dia akan berkarat dalam hati kita apalagi jika dosa itu diremehkan, makanya ini disebutkan dalam Al-Qur’an:

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”. (QS. Al-Mutaffifin :14).Tidak ada dosa kecil jika ditumpuk dan tidak ada dosa besar jika dibarengi dengan istighfar.

Yang ketiga: Perbanyak membaca Al-Qur’an, Al-Qur’an itu yang paling mampu melembutkan hati – hati yang keras, Allah berfirman:

لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ ۚ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir“. (QS. Hasyr: 21).

Olehnya jika kita membaca Al-Qur’an dan tidak tersentuh dengan Al-Qur’an boleh jadi hati kita lebih keras dari sebuah gunung.

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun“. (QS. Az-Zumar: 23)

Ketika seseorang membaca Al-Qur’an hatinya menjadi lembut, hatinya yang keras menjadi lunak dan dia mudah menangis karena takutnya kepada Allah. Sesungguhnya orang mukmin yang membaca firman Allah maka hati mereka menjadi lembut.

Yang Keempat : Perbanyak mengingat kematian jika perlu perbanyak ziarah ke kubur, Rasulullah bersabda:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزوروها فإنها ترق القلب ، وتدمع العين ، وتذكر الآخرة ، ولا تقولوا هجرا

Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah-kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati, membuat air mata berlinang, dan mengingatkan kalian akan akhirat namun jangan kalian mengatakan perkataan yang tidak layak (qaulul hujr), ketika berziarah”. (HR. Al Haakim no.1393, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jaami’, 7584).

Termasuk juga berbuat baik kepada sesama, menyantuni fakir miskin terutama anak yatim, pernah sebagian sahabat datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengadukan kerasnya hati mereka maka Nabi kemudian menyuruh mereka mengelus kepala anak yatim dan menyantuni mereka, insyaAllah yang dengannya Allah Subhanahu wata’ala akan memberikan kepada kita hati yang lembut dan menyelamatkan kita dari hati yang keras.

Wallahu A’lam Bish Showaab



Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)

@Jum’at, 22 Dzulhijjah 1438 H

Fanspage : Harman Tajang

Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Website : https://mim.or.id

Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar

Telegram : https://telegram.me/infokommim

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.