spot_img

Azab Allah Banjir Besar dan Keselamatan bagi Orang Beriman

mim.or.id – Kisah Nabi Nuh ‘Alaihissalam (Bag. 3)
(Diterjemahkan dan disadur dari kitab Qashash al-quran lil ‘allamah as-sa’dy disusun oleh fayiz bin sayyaf bin as-suraih)
Oleh: Sayyid Syadly

Allah Ta’ala pun mengabulkan doa Nabi Nuh ‘alaihissalam dan memerintahkannya untuk membuat kapal (bahtera) dengan petunjuk dan pengawasan dari-Nya. Allah juga mengajarinya cara membuat kapal tersebut, yang merupakan nikmat besar bagi umat manusia.

Nabi Nuh ‘alaihissalam mendapatkan keutamaan memulai pembuatan kapal ini, yang membawa manfaat besar bagi agama dan dunia sepanjang masa yang tidak terhitung jumlahnya.

Allah Ta’ala memberitahunya bahwa kaum itu pasti akan ditenggelamkan, dan Nabi Nuh ‘alaihissalam tidak boleh memohon kepada Rabbnya untuk keselamatan mereka karena mereka adalah orang-orang zalim.

Nabi Nuh ‘alaihissalam pun mulai membuat kapal, dan setiap kali para pemimpin kaumnya melewatinya, mereka mengejeknya. Maka Nabi Nuh ‘alaihissalam berkata kepada mereka, “Jika kalian mengejek kami (hari ini), maka kami pun akan mengejek kalian saat kehancuran menimpa kalian.”

Allah Ta’ala mewahyukan kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam  bahwa ketika waktunya tiba dan tannur (ada yang mengatakan bahwa maksudnya adalah permukaan bumi, dan ada pula yang mengatakan bahwa itu adalah tempat pembakaran roti) memancarkan air yang dimaksud adalah bahwa seluruh bumi akan memancarkan mata air dari segala penjuru, bahkan dari tempat-tempat yang biasanya jauh dari api, Nabi Nuh ‘alaihissalam  diperintahkan untuk membawa dari setiap jenis hewan sepasang, jantan dan betina, agar kelangsungan keturunan mereka terjaga.

Hal ini dilakukan karena tidak mungkin membawa seluruh hewan, dan hikmah dari tindakan ini adalah untuk mempertahankan hewan-hewan yang telah Allah ciptakan sebagai manfaat bagi manusia.

Nabi Nuh ‘alaihissalam  diperintahkan untuk membawa semua orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, meskipun yang beriman hanya sedikit. Beliau juga diperintahkan untuk membawa keluarganya, kecuali orang-orang yang telah ditetapkan akan binasa.

Ketika semua yang diperintahkan sudah naik ke atas kapal, Nabi Nuh berkata kepada mereka,  “Sebutlah nama Allah setiap kali kapal berlayar dan setiap kali kapal itu berhenti.”

Sebab, betapapun besarnya sebab-sebab keselamatan, semuanya berasal dari kelembutan Allah, dan tidak akan sempurna kecuali dengan pertolongan-Nya.

Pada saat itulah Allah Ta’ala memerintahkan bumi untuk memancarkan mata air dan langit untuk menurunkan hujan lebat yang deras. Air dari langit bertemu dengan air dari bumi dan mulai menggenangi tempat-tempat yang rendah, kemudian perlahan-lahan naik, hingga menutupi puncak-puncak gunung yang tinggi. Kapal itu pun berlayar di antara ombak-ombak besar yang menyerupai gunung-gunung, bergerak ke kanan dan ke kiri.

Sebelumnya: Bag. 2
Selanjutnya: Bag. 4

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.