spot_img

Bagi Orang Beriman, Kematian Ibarat Orang Musafir yang kembali Kepada Keluarganya

mim.or.id – Dalam Al-Qur’an semuanya berisi nasehat dan wejangan untuk semakin mengingatkan kita dengan kampung akhirat tempat kita yang sebenarnya, mengingatkan kita dengan Allah dan untuk menjadikan hati-hati kita ini menjadi lunak sehingga tidak menjadi hati yang keras.

Allah Subhanahu wa ta’ala mengatakan:

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Az-Zumar: 22).

Baca Juga: Santri Kuttab Quran MIM Gelar Tahfidz Camp untuk Tingkatkan Kemandirian

Dalam surah Al-Mu’minun, Allah menyebutkan Subhanahu wa ta’ala:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Mu’minun : 1)

Perlu selalu diingat bahwa kita semua akan didatangi oleh kematian, kematian tidak pandang umur baik tua, muda, sehat, sakit semuanya akan didatangi oleh kematian.

Ketika kematian mendatangi orang-orang kafir dan orang-orang yang banyak lalai, perbedaan antara orang beriman yang taat dengan orang kafir atau ahli maksiat di dalam menghadapi kematian ketika dikembalikan kepada Allah.

Diperumpamakan oleh Hasan Al Basri Rahimahullah: “Jika orang beriman kembali kepada Allah seperti orang musafir yang kembali kepada keluarganya”, beginilah orang beriman ketika kembali kepada tuhannya nanti seperti orang musafir yang kembali kepada keluarganya.

Olehnya nabi mengatakan:”Siapa yang bersafar dan sudah selesai urusannya maka segera pulang untuk menjumpai keluarganya“, sebaliknya Hasan Al Basri Rahimahullah memberikan perumpamaan orang kafir:

Baca Juga: Santri Pesantren Qur’an Mts MIM Raih Juara III dalam ‘SD Alquran Wahdah Islamiyah 02 Makassar Archery Competition’

“Orang kafir ketika dia kembali kepada tuhannya seperti seorang budak yang lari dari majikannya kemudian hendak kembali kepada majikannya tersebut”, bayangkan bagaimana takutnya dan khawatirnya dia karena hukuman sudah menantinya dan menunggunya.

Adapun orang yang beriman dia kembali kepada tuhannya maka ia akan merasakan kebahagian dan semoga hari yang paling bahagia dalam kehidupan kita adalah hari ketika kita berjumpa dengan Allah Subhanahu wata’ala.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.