mim.or.id – Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan:
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)”. (QS. Az-Zalzalah: 1)
إِذَا (idza) ini menunjukkan sesuatu yang akan terjadi dan belum terjadi. Jadi guncangan yang dimaksudkan oleh Allah yang disebutkan pada ayat yang pertama ini belum terjadi tetapi akan terjadi.
Andaikan gempa atau guncangan bumi terjadi sejak diciptakan sampai usia dari bumi ini maka itu tidak ada apa-apanya dibadingkan dengan guncangan yang terjadi diakhir zaman.
Baca Juga: Khutbah Jum’at: Jangan Berputus Asa pada Ampunan Allah (Edisi 010, Jum’at 24 Syawal 1445 H)
Terkadang kita merasakan biasa ketika terjadi goncangan atau bumi goyang, mungkin sebagian dari kita pernah melihat secara ribuan orang bersama dengan rumahnya ditelan oleh tanah bahkan ada kampung yang bergeser.
Inipula pernah terjadi pada ummat-ummat terdahulu, kita mengenal ummat Nabi Hud di arab sana ada perkampungan ditenggelamkan oleh Allah Subhanahu wata’ala yang merupakan perkampungan kaum Nabi Hud.
Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Ummat Nabi Hud adalah Ummat yang besar lagi kuat yang mana tinggi dan perawakannya 30 meter, bisa dibayangkan mereka memiliki kekuatan, mereka mampu memahat gunung menjadi rumah,
Kapan guncangan itu terjadi, sebagian ulama ada yang mengatakan:”Ketika telah dekat hari kiamat atau hampir kiamat“. Sebagian ada yang mengatakan:“Ketika terjadi hari kiamat”.
Adapun banyaknya bencana alam yang terjadi selama ini adalah muqaddimahnya saja, Nabi menyebut diantara ciri dan tanda hari kiamat adalah banyak terjadi gempa dimana-mana sebagaimana yang Allah Subhanahu wata’ala sebutkan didalam Al-Qur’an:
يَوْمَ تَرْجُفُ الْأَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيبًا مَهِيلًا
“Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan”. (QS. Al-Muzzammil: 14).