mim.or.id – Perkembangan tekhnologi kian hari sangat pesat. Salah satu perkembangan yang sangat banyak digunakan saat ini ialah media sosial. Jika berorientasi pada hal positif, banyak manfaat kita rasakan melalui kemajuan teknologi media sosial itu.
Misalnya, berapa banyak kebaikan yang bisa dibagikan melalui media-media tersebut. Dakwah para ulama dan para ustadz bisa dinikmati oleh mereka yang ada di pelosok dan penjuru dunia dengan begitu mudah, dengan memanfaatkan media-media sosial itu.
Namun, ibarat pisau bermata dua kita tidak boleh melupakan adalah di balik manfaat yang besar itu, tidak sedikit juga kerusakan terjadi dengan sangat mudah. Pemikiran-pemikiran sesat dan menyimpang dengan leluasa mengalir di media sosial.
Baca Juga: Jangan Keliru, Pahami 3 Kriteria dan Ciri Teman yang Baik!
Oleh karenanya, manfaatkan kemajuan teknologi media sosial yang Allah Ta’ala karuniakan itu, tetapi ingatlah batasan-batasan yang telah dipandukan oleh Allah Ta’ala dan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita, diantaranya:
Pertama, yakinkan pada diri jika semua aktifitas media sosial kita sudah pasti diketahui dan dicatat oleh Allah Ta’ala, dan kelak akan kita pertanggungjawabkan di hadapanNya pada hari akhir.
Sehingga dengannya harus ada kesadaran bahwa kita dengan semua aktitifitas yang kita lakukan tak pernah lepas dan luput dari pengawasan Allah Azza wa Jalla, bahkan meski kita melakukannya di kedalaman bumi yang gulita.
Allah Ta’ala mengatakan:
يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya:
“Dia (Allah) mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya, (juga) apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke atasnya. Dan Dia (Allah) selalu bersama kalian di manapun kalian berada, dan Allah Maha Melihat apa saja yang kalian lakukan.” (Surah al-Hadid: 4).
Kedua, selalu berhati-hati dengan waktu yang kita habiskan dalam bermedia sosial. Waktu adalah modal paling berharga yang Allah berikan kepada kita di dunia ini, dimana waktu kita di dunia ini adalah satu-satunya kesempatan untuk menyiapkan kehidupan akhirat kita..
Jika waktu dunia kita ini berlalu begitu saja dalam interaksi media sosial yang tidak ada habis-habisnya, maka bayangkanlah betapa gelapnya jalan kehidupan Akhirat kita nanti!Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meng-ingatkan:
نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: اَلصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya:
“Ada 2 nikmat dimana banyak manusia yang tertipu di dalamnya, yaitu: kesehatan dan waktu lapang.” (HR. Al-Bukhari).
Baca Juga: Bahaya Berlebih-lebihan dalam ‘Beragama’, Begini Pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam!
Ketiga, pastikan bahwa setiap interaksi kita melalui media sosial adalah amal dan aktifitas kita di dunia ini. Dan tidak ada satupun amal atau aktifitas manusia di dunia yang tidak luput dari pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala nanti.
Allah Ta’ala berfirman:
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا ﴾ [آل عمران: 30]
Artinya:
“Pada Hari (Kiamat dimana) setiap jiwa mendapati (amal) kebaikan yang telah dilakukannya itu dihadirkan, sementara (amal) keburukan yang dilakukannya, ia berharap andai saja ada jarak waktu yang jauh antara (amal buruk) itu dengannya…” (Surah Ali Imran: 30).
Maka, semua aktifitas media sosial kita: tontonan-tontonan yang dilihat oleh mata kita, yang didengarkan oleh telinga kita, yang diketikkan oleh tangan kita, postingan-postingan yang kita share ke segala penjuru; semua itu akan hadir dan tampil dari catatan amal kita di Yaumil Qiyamah nanti.