mim.or.id, Makassar – Seperti diketahui, bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang didalamnya terdapat banyak nilai pahala dan kebaikan. Tak hanya ibadah yang wajib, hal yang mubah seperti makan juga akan di hitung sebagai suatu kebaikan.
Makan yang dimaksudkan ialah makan sahur untuk berpuasa. Seperti diketahui, sebelum berpuasa khusunya pada bulan suci Ramadhan setiap orang dianjurkan untuk sahur dulu.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
سَحَّرُوا فإنَّ في السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya “Bersahurlah karena sahur memiliki keberkahan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Menurut Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Itḥāfu Ahlil Islām bi Khushūshiyyatiṣ Shiyām, keberkahan yang akan didapatkan oleh mereka yang sahur sebelum berpuasa ada dua.
Pertama keberkahan di dunia berupa tenaga dan kekuatan agar semangat untuk melaksanakan puasa di siang hari. Keberkahan yang kedua, kelak di akhirat berupa pahala yang diperoleh karena mengamalkan anjuran agama.
Selain itu, keberkahan lain yang didapatkan oleh mereka yang sahur yaitu makanan yang masuk kedalam tubuh mereka tidak akan dihisab kelak diakhirat nanti.
Hal ini dijelaskan dalam hadist Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
ثَلَاثَةٌ لَيْسَ عَلَيْهِمْ حِسَابٌ فِيْمَا طَعِمُوْا إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى إِذَا كَانَ حَلَالًا: الصَّائِمُ وَالْمُتَسَحِّرُ وَالْمُرَابِطُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
Artinya: “Ada tiga makanan yang insyaallah tidak akan dihisab jika makanan tersebut halal, yaitu makanan orang yang (berbuka) puasa, makanan orang sahur, dan orang yang berjihad di jalan Allah.” (HR At-Thabrani).
Oleh karenanya, sebelum berpuasa pada siang hari alangkah baiknya seseorang itu sahur dulu agar dapat menyempurnakan amalan ibadah puasanya.