MIM_Makasssar, Senin, (02/17) Diantara keutamaan menuntut ilmu yang disebutkan dalam hadist yang panjang. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:“Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya majelis-majelis dzikir. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya terdapat dzikir maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit” Nabi berkata, “Maka Allah ‘azza wa jalla pun bertanya kepada mereka sedangkan Dia adalah yang paling mengetahui keadaan mereka, ‘Dari mana kalian datang?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada di bumi. Mereka mensucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu (bertakbir), mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdo’a) kepada-Mu.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang mereka minta kepada-Ku?’. Para malaikat itu menjawab, ‘Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu.’ Allah bertanya, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum wahai Rabbku.’ Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah melihat surga-Ku?’. Para malaikat itu berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’ Allah bertanya, ‘Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai Rabbku’. Maka Allah bertanya, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Belum, wahai Rabbku.’ Lalu Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat neraka-Ku.’ Mereka mengatakan, ‘Mereka meminta ampunan kepada-Mu.’ Maka Allah mengatakan, ‘Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka minta untuk berlindung darinya.’.” Nabi bersabda, “Para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, di antara mereka ada si fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia hanya lewat kemudian duduk bersama mereka.’.” Nabi mengatakan, “Maka Allah berfirman, ‘Dan kepadanya juga Aku akan ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan binasa.’.”. (HR Bukhari, no. 6408, dan ini lafahznya; Muslim, no. 2689).
Markaz Imam Malik merupakan lembaga yang memuliakan ummat dengan Al-Qur’an, selain program tahfidz, Markaz Imam Malik juga memiliki program pengajian rutin yang diadakan dibeberapa masjid yang ada di kota makassar maupun diluar kota makassar, hal ini bertujuan untuk bagaimana ummat muslim semakin tahu isi kandungan Al-Qur’an dan lebih mengenal sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Setiap pengajian yang diadakan oleh Markaz Imam Malik Gratis dan terbuka untuk umum Muslim dan Muslimah, kami selaku direktur dan pengurus Markaz Imam Malik mengajak kepada kaum muslimin untuk hadir dalam setiap pengajian yang diadakan oleh Markaz Imam Malik untuk bersama – sama memperbaiki diri dan memperbaharui keimanan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan belajar ilmu dari para Ustadz yang ahli dibidangnya dan sekaligus untuk meraih keutamaan dan pahala dari setiap menghadiri majelis ilmu. Berikut Jawal Kajian Rutin yang diselenggarakan oleh Markaz Imam Malik.
Direktur Markaz Imam Malik Al – Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala kembali mengisi kajian Rutin yang diselenggarakan oleh Markaz Imam Malik setiap hari senin ba’da magrib – Isya, pada pembahasan Kitab Qawa’id Qur’aniah kali ini mengangkat Tema”BAHKAN MANUSIA ITU MENJADI SAKSI ATAS DIRINYA SENDIRI MESKIPUN DIA MENGEMUKAKAN ALASAN – ALASANNYA” yang terdapat dalam firman Allah Subhanahu wata’ala Surah Al-Qiyamah ayat ke 14-15, Disela -sela pengajian Al – Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala menyampaikan perkataan Syeikh Umar Al Muqbil Hafidzahullahu Ta’ala penulis kitab Qawa’id Qur’aniah beliau mengatakan:”Ayat Ini (yang terdapat dalam surah Al-Qiyamah ayat 14-15) adalah merupakan renungan bagi orang – orang yang hanya selalu mencari aib – aib orang lain dan dia lupa dengan aibnya sendiri”.
kami selaku pengurus Markaz Imam Malik membuka kesempatan kepada para jama’ah untuk turut dalam meraih pahala puasa sunnah dengan berinfaq berupa harta atau makanan yang akan diperuntukkan untuk jama’ah yang mengerjakan puasa sunnah, bantuan bisa disalurkan melalui rekening:
BNI SYARIAH KODE (009), 44 14 14 14 11 An. Harman Tajang QQ Markaz Imam Malik , konfirmasi donasi buka puasa ke 0852 9882 1400 (Ashar) atau menyalurkan langsung di kantor ZIS Markas Imam Malik.