spot_img

Carilah Lailatul Qadr pada 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan

mim.or.id – Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari 4/217 dan Muslim 759).

Malam lailatul qadr ada pada malam 10 terakhir dari bulan suci ramadhan, oleh karenanya perlu kita ingatkan puncak keistimewaan, kemuliaan serta keberkahan bulan suci ramadhan ada pada penghujungnya terutama pada 10 malam terakhir bulan suci ramadhan.

Para salaf dan orang-orang sholeh sebelum kita semakin ramadhan hendak berakhir mereka semakin giat dan bersungguh-sungguh didalam beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Baca Juga: Memasuki 10 Ramadhan Terakhir, Hidupkan Malam-malamnya dengan Ibadah

Sebagaimana Nabi kita Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam, Aisyah Radhiyallahu ‘anha mengatakan:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

“Apabila Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya (untuk menjauhi para istri beliau dari berjima’, pen), menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya”. (HR. Bukhari & Muslim).

Ini merupakan kesungguhan beliau dalam beribadah bahkan beliau beri’tikaf dimasjid pada 10 terakhir ramadhan. Ibnu Shihab Az Zuhri Rahimahullah pernah mengatakan:

”Sungguh mengherankan ummatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam Nabinya tidak pernah meninggalkan i’tikaf begitupula istri- strinya sedangkan mereka zuhud untuk beri’tikaf dimasjid pada 10 terakhir ramadhan”.

Baca Juga: Khutbah Jum’at: Perlahan, Duhai Ramadan (Edisi 005, Jum’at 18 Ramadhan 1445 H)

Jadi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya untuk mengharapkan satu malam yang disebut dengan malam lailatul qadr yang kata Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:

فِيهِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Di bulan Ramadhan ini terdapat lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa diharamkan dari memperoleh kebaikan di dalamnya, maka dia akan luput dari seluruh kebaikan”. (HR. Ahmad 2/385, dari Abu Hurairah).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.