spot_img

Detik-detik Akhir, Istiqamahlah diatas Agama-Nya Meskipun Ramadhan akan Pergi

mim.or.id – Hampir sebulan penuh kita telah menjalani bulan suci ramadhan dengan berpuasa, qiyam, sedekah, tilawatul qur’an dan berbagai macam amalan dan ketaatan yang lain. Di dunia kita mendapatkan balasannya adapun di akhirat ada balasan yang lebih besar telah menanti.

Sebagaimana kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

“Bagi orang yang berpuasa akan merasakan dua kebahagiaan: (1) kebahagiaan ketika berbuka, dan (2) kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah”. (HR. Muslim no. 1151).

Baca Juga: Santri Kuttab Qur’an MIM Raih Juara II pada Liga Santri Ramadhan

Di hari kemudian kita mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah berupa ampunan sebagaimana janji Rasulullah:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah Subhanahu wata’ala menginginkan kepada kita sekalian menjadi hamba-hamba yang istiqamah berpegang teguh diatas agamanya mengerjakan segala perintahkan dan menjauhi segala larangannya bukan cuma bulan suci Ramadhan.

Sebagaimana perintah Allah diakhir surah Al-Hijr:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)”. (QS. Al Hijr: 99).

Hal ini diajarkan oleh sahabat yang mulia Abu Bakar Ash Shiddiq ketika telah tiba kematian kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, mendengar kematian Rasulullah ﷺ beliau kemudian bergegas meninggalkan rumahnya untuk membuktikan kebenaran berita tersebut.

Sampai Umar menghunus pedangnya dan berkata:”Barangsiapa yang mengatakan bahwasanya Muhammad telah meninggal saya akan penggal lehernya”,sungguh beliau hanyalah seperti Nabi Musa yang pergi berjumpa dengan tuhannya.

Baca Juga: Khutbah Jum’at: Ketika Akhirnya Ramadhan Telah di Penghujungnya (Edisi 006, Jum’at, 25 Ramadhan 1445 H)

Umar bin Khattab sangat sedih dengan kematian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam seakan tidak percaya dengan kenyataan tersebut namun tampillah Abu Bakar ash Shiddiq ketika beliau telah tabayyun akan kenyataan meninggalnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau mengecup keningnya Rasulullah seraya berkata:

Sungguh suci hidup dan matimu ya Rasulullah”, kemudian beliau keluar hendak menenangkan kaum muslimin pertama kali yang beliau datangi adalah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu, namun Umar Radhiyallahu ‘anhu tidak mampu mengendalikan dirinya disebabkan karena kesedihannya yang mendalam.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.