spot_img

Direktur MIM Sekaligus Dosen STIBA Makassar Wakili Indonesia dalam Konferensi International Bela Rasulullah ﷺ

mim.or.id – Direktur Markaz Imam Malik (MIM) sekaligus dosen STIBA Makassar Ustadz Harman Tajang Hafidzahullah mewakili Ulama Indonesia dalam Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah ﷺ, Ahad (1/11/2020) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ulama dan Cendekiawan Yordania. Acara Konferensi Internasional ini berlangsung di Yordania, pukul 19.00 waktu setempat.

Penyelenggaraan Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah ﷺ ini dilatarbelakangi oleh adanya isu internasional yang cukup panas akhir-akhir ini dimana Presiden Perancis, Emmanuel Macron kini menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menghina Islam. Tak hanya itu, dia pun dikecam karena membela penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad ﷺ oleh majalah satire Charlie Hebdo asal Prancis. Tentu, banyak negara terutama negara mayoritas penduduk Islam melayangkan protes keras dan pemboikotan kepada Negara Prancis.

Acara yang dilaksanakan via aplikasi zoom ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Syeikh Maarouf Rashad Al-Sharif dan sambutan dari Professor Hadits Al-Sharif dan Ilmu Pengetahuan Universitas Yordania sekaligus Ketua Asosiasi Ulama dan Cendekiawan Yordania, Dr. Abdul Karim.

Acara Konferensi Internasional ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 19.20 sampai dengan 20.30 waktu setempat menghadirkan pembicara dari berbagai negara seperti Ustadz Harman Tajang (Indonesia), Dr. Akramah Sabri (Palestina), Dr. Mahmoud Al-Saratawi (Yordania), Dr. Bilal Ibacan (Turki), Dr. Salman Al-Diaa (Palestina), Dr. Amjad Qorsha (Kanada), Dr. Hassan Abbas (Tunisia), Dr. Mohamed Yasri (Mesir), Dr. Abdul Mohsen Al-Mutairi (Kuwait), Sheikh Mohammed bin Ibrahim (Prancis), Dr. Hamdia Al-Jurani (Irak), Dr. Najwa El-Masry (Lebanon) dan Dr. Mohammed Aldo (Mauritania).

Sesi kedua dimulai pukul 20.35 waktu setempat dengan menghadirkan pembicara diantaranya Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah Pusat Ustadz Muhammad Ikhwan Jalil (Indonesia), Dr. Adnan Umama (Lebanon), Syeikh Rodrigo Rodriguez (Brazil), Syeikh Moez bin Al-Habib Belhassen (Prancis), Dr. Najwa Shukani (Palestina), Dr. Mahran Maher Othman (Sudan) dan Syeikh Mohamed Dinger (Prancis).

BACA JUGA: Alhamdulillah, Donasi untuk Bangun Rumah Nur Ayzah Mencapai Rp 33 Juta

Saat diberi kesempatan untuk berbicara, Ustadz Harman Tajang menyebutkan bahwa hal yang seperti ini (penghinaan kepada Rasulullah) bukanlah hal yang baru sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala telah sebutkan di dalam Al-Qur’an dan Nabi ﷺ telah menjalani berbagai macam hinaan, olokan dan celaan. Pada akhirnya Allah memuliakan Nabi-Nya dan menghinakan orang yang mengolok-oloknya.

“Ini menunjukkan bahwa kaum Yahudi dan Nashrani tidak akan ridho sampai kita mengikuti mereka. Tentu hal seperti ini juga terjadi di zaman sekarang sampai hari kiamat karena itu Allah akan menolong Nabi-Nya,” sambungnya.

Beliau melanjutkan diantara hal positif dari kejadian ini adalah harus dipandang bahwa ini menunjukkan semakin berkembangnya Agama Islam, terutama di Negara-Negara Barat sehingga membuat mereka semakin terusik namun Agama Allah akan senantiasa tertolong sebagaimana janjiNya.

“Hikmah lainnya dari kejadian ini adalah menjadikan orang-orang semakin penasaran dengan pribadi Rasulullah ﷺ sehingga mereka hendak mempelajarinya. Hal ini juga membangun kesadaran untuk lebih mempelajari sejarah Rasulullah yang didalamnya ada tuntunan dalam segala sisi kehidupan untuk kemudian diamalkan,” tutup Sekretaris Dewan Syuro Wahdah Islamiyah ini.

Link Video Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah ﷺ
http://www.facebook.com/JORDAN.I.S.L/videos/1000436027034751

Nasihat Ustadz Harman Tajang dalam Konferensi Internasional Cendekiawan Bangsa Islam untuk Mendukung Rasulullah
http://www.facebook.com/HarmanTajangLc/videos/362997764774895

DOKUMENTASI

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.