spot_img

Fawaid Kisah Nabi Adam ‘Alaihissalam

mim.or.id – Fawaid Kisah Nabi Adam ‘Alaihissalam (Bag. 1)
(Diterjemahkan dan disadur dari kitab Qashash al-quran lil ‘allamah as-sa’dy disusun oleh fayiz bin sayyaf bin as-suraih)
Oleh: Sayyid Syadly

Di antaranya:

Pertama: Kisah agung ini disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya di banyak tempat dengan penjelasan yang jelas, tanpa ada keraguan di dalamnya. Kisah ini merupakan kisah teragung yang disepakati oleh para rasul dan diturunkan dalam kitab-kitab suci, serta diyakini oleh seluruh pengikut nabi-nabi dari kalangan orang terdahulu maupun orang-orang belakangan.

Hingga muncul pada zaman-zaman belakangan ini, sekelompok kaum yang sesat dan zindiq yang mengingkari segala hal yang dibawa oleh para rasul, bahkan mereka mengingkari keberadaan Sang Pencipta. Mereka hanya mengakui ilmu pengetahuan alam yang dicapai oleh pengetahuan terbatas mereka.

Berdasarkan pemahaman yang paling jauh dari kebenaran ini, baik dari sisi syariat maupun akal, mereka mengingkari keberadaan Adam dan Hawa, serta semua hal yang disebutkan oleh Allah dan Rasul-Nya tentang keduanya.

Mereka mengklaim bahwa manusia pada awalnya adalah binatang kera atau makhluk serupa kera, lalu berevolusi hingga mencapai keadaan manusia yang ada saat ini.

Orang-orang ini tertipu oleh teori-teori mereka yang salah, yang didasarkan pada dugaan-dugaan akal yang rusak sejak asalnya. Mereka meninggalkan seluruh ilmu yang benar, terutama yang dibawa oleh para rasul.

Firman Allah sangat cocok untuk mereka,

فَلَمَّا جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرِحُوا۟ بِمَا عِندَهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

“Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka merasa senang dengan ilmu yang ada pada mereka dan mereka diliputi oleh azab yang dahulu mereka perolok-olokkan.” [QS. Ghafir: 83].

Keadaan mereka ini sangat jelas bagi seluruh kaum muslimin dan bagi seluruh yang mempercayai adanya Sang Pencipta. Mereka tahu bahwa kaum ini adalah kelompok yang paling tersesat. Namun, beberapa pemahaman dari aliran dahriyyah (paham yang hanya percaya pada keberadaan alam semesta tanpa akhir dan mengingkari kehidupan akhirat) telah mempengaruhi sebagian muslim.

Salah satu cabang dari pemikiran ini adalah penafsiran yang salah tentang sujudnya malaikat kepada Adam, yang mereka katakan berarti penaklukan alam ini kepada manusia. Mereka mengklaim bahwa Allah telah menaklukkan bahan-bahan bumi, mineral, dan sejenisnya untuk manusia, dan itulah makna dari sujudnya malaikat.

Tidak ada seorang mukmin kepada Allah dan hari akhir yang meragukan bahwa pemahaman ini berasal dari pemikiran bodoh tersebut dan merupakan bentuk penyelewengan terhadap kitab Allah. tidak ada perbedaan antara penyelewengan ini dengan penyelewengan yang dilakukan oleh kaum Batiniah dan Qaramithah (sekelompok orang yang meyakini bahwa setiap ajaran lahiriah memiliki makna batin yang tersembunyi, dan setiap wahyu memiliki takwil. Mereka memiliki banyak nama seperti Batiniah, Qaramithah, Mazdakiah, dan lainnya).

Jika kisah ini ditafsirkan dengan ditakwilkan seperti itu, maka penyelewengan serupa akan dilakukan pada kisah-kisah lain dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an, yang seharusnya menjadi penjelas segala sesuatu, petunjuk, dan rahmat, akan berubah menjadi simbol-simbol yang dapat dipermainkan oleh setiap musuh Islam, sehingga Al-Qur’an menjadi batil, petunjuknya berubah menjadi kesesatan, dan rahmatnya menjadi azab. Maha Suci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.

Seorang mukmin dalam keadaan seperti ini cukup untuk membatalkan pendapat buruk tersebut dengan membaca apa yang diceritakan oleh Allah kepada kita tentang kisah Adam dan sujudnya malaikat. Ia akan menyadari bahwa pemahaman ini sangat bertentangan dengan apa yang dimaksudkan oleh Allah dan Rasul-Nya, meskipun pengikutnya menghiasinya dengan kata-kata indah, memutarbalikkan makna, dan menisbatkannya kepada orang-orang yang mereka percayai. Seorang mukmin tidak akan meninggalkan imannya atau kitab Rabbnya demi propaganda menyesatkan seperti ini atau orang-orang yang tertipu olehnya.

Sebelumnya
Bag. 2

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.