mim.or.id – Islam merupakan agama yang turun terkahir dan disebutkan sebagai penyempur agama-agama sebelumnya. Islam hadir bukan sekadar membawa perintah beribadah spiritual, tetapi juga membawa perintah ibadah sosial (saling berbuat baik kepada sesama)
Semua kebaikan itu beragam seperti membebaskan budak, memberi makan, menyantuni anak yatim, berbuat baik kepada orang miskin. Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada manfaatnya disisi Allah jika dia tidak beriman kepada Allah Subhanahu wata’ala.
Iniilah kuncinya, mungkin ada yang mengatakan:”Saya punya kenalan non muslim, dia lebih sopan, lebih ramah, lebih suka membantu dibandingkan banyak dari kaum muslimin“.
Baca Juga: Sucikanlah Harta Kamu Sekalian dengan Cara Bersedekah
Namun sebaik apapun seseorang, sebanyak apapun kebaikan yang ia lakukan selama ia tidak beriman kepada Allah maka pahalanya dikali nol (sia-sia). Sehingga hal demikian disinggung dalam Al-Qur’an:
وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا
“Kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan”. (Surah Al-Furqan Ayat 23).
Ada suatu kisah datang dari Abu Thalib, dia memiliki banyak jasa tapi dia tidak masuk islam dan semua kebaikan yang ia lakukan kepada Nabi juga tidak ada nilainya dia mendapatkan syafaat pada hari kemudian namun tidak mengeluarkannya dari api neraka.
Baca Juga: Ingin Dirimu dan Keturunanmu Dijaga Allah?, Amalan ini Solusinya
Semua itu amalan itu hanya meringankan siksaannya, ia datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang begitu banyak, dijadikan seperti debu yang berterbangan.
Maka sungguh merugilah seorang hamba jika siang dan malam dia sering berbuat kebaikan namun tidak mendapatkan kemuliaannya kelak di akhirat dikarenakan amalan kebaikan itu tidak didasarkan keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.