mim.or.id – Setiap manusia dituntut untuk selalu berusaha dan bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Namun, faktanya banyak dijumpai orang bekerja bukan lagi untuk menenuhi kebutuhannya melainkan nafsu semata dan mereka ini adalah orang-orang merugi.
Diceritakan bahwa ada golongan yang diberi oleh Allah harta tapi tidak diberi ilmu dan dengan kejahilannya ia memiliki harta yang banyak tapi tidak pernah berfikir untuk ia sedekahkan sebagian dijalan Allah.
Baca Juga: Kelak Penyesalan Terbesar akan Tiba, Kapan Waktunya?
Justru yang biayai atau sponsori adalah konser-konser musik atau perayaan tapi untuk masjid tidak pernah terfikir sedikitpun. Tidak pernah umrah dan haji, olehnya masalah haji dan umrah bukan semata-mata karena finansial, mungkin ada diantara kita berkata:
”Enaknya orang yang tinggal dimekkah setiap saat bisa umrah“. Namun belum tentu sebagaimana banyak orang yang tinggal didekat masjid tapi tidak pernah menginjak masjid karena ini adalah masalah hidayah dari Allah Subhanahu wata’ala.
Olehnya, mari senantiasa menjaga diri dari segala godaan dan bisikan setan yang selalu mengajak ke hal yang tidak baik. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاس *ِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاس
“Dari kejahatan (bisikan) Setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An- Naas: 4-6).
Baca Juga: Sering Disepelekan, Perkara ini Menjadi Sebab Seseorang Mendapatkan Azab Kubur
Dari uraian diatas, bisa diambil hikmah bahwa tidak selamanya kekayaan itu bisa memuliakan seseorang malah terjadi sebaliknya harta tersebut merendahkan dirinya sendiri. Untuk itu, pentingnya ilmu agama sebagai petunjuk dalam mengelola harta yang dimiliki.
