spot_img

Hidup Sementara!, Tinggalkan Jejak-Jejak Kebaikan

mim.or.id – Tak ada yang abadi dalam di dunia ini, sama halnya dengan kehidupan manusia yang sementara untuk itu tinggalkan jejak-jekak kebaikan sebelum kita menghadap-Nya.

Perbanyak Amal Jariyah

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631).

Hakikat keberadaan kita di dunia ini hanyalah sebuah rangkaian hari demi hari. Jika sehari meninggalkanmu maka sungguh separuh dari dirimu itu telah berlalu dan hadist. Olehnya dengan usia yang singkat mari memperbanyak amal jariyah.

Baca Juga: Menyapa dari Kerajaan Arab Saudi, Direktur Utama MIM kepada Lulusan: Kalian adalah Manusia Pilihan!

Hadist di atas  mengingatkan bahwasanya sebaiknya bahkan sepantasnya dan menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk memperbanyak amalan meninggalkan jejak-jejak kebaikan, walaupun relah kembali kepada-Nya maka pahalanya akan terus mengalir.

Berkhidmat dan Memuliakan Al-Qur’an

Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah senantiasa berusaha untuk berkhidmat kepada umat terutama memuliakan umat dengan Al-Qur’an karena sesungguhnya Al-Qur’an adalah merupakan petunjuk hidup.

Bahkan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam mengatakan bahwa seseorang yang berpegang teguh dengannya (Al-Qur’an) tidak akan tersesat di dunia dan di akhirat. Dengan segala apa yang Allah berikan kepada kita, mari berusaha untuk berkhidmah kepada umat melalui Al-Qut’an.

Sehingga Rasulullah bersabda dalam sebuah hadist:

Baca Juga: Tangis Bahagia dan Haru, Tanggapan Orang Tua Santri: Wisuda MIM Terlalu Banyak ‘Bawangnya’


عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْ

Artinya: “Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.