mim.or.id – Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad ayat: 7).
Jadi barangsiapa yang menjaga Agama Allah, maka Allha menjaganya dari hal-hal yang berkaitan dengan dunianya.Misalnya, menjaga dirinya, jasadnya kemudian anaknya, keluarganya dan hartanya.
Contohnya seorang penghafal Al-Qur’an yang telah lanjut usia mereka tidak terkena penyakit pikun ketika ia menjaga ayat-ayat Allah, menyibukkan diri dengan menghafalkan ayat-ayat Allah maka ia akan dijaga oleh Allah sampai masa tuanya.
Baca Juga: Khanza Jalwa Zafira Raih Juara III dalam kompetisi ‘Al Azhar Twenty Four Vol 11’
Allah menyebutkan dalam surah Al-Kahfi ketika Musa dan Khidir datang ke sebuah kampung namun penduduk kampung itu tidak menjamu beliau padahal beliau sangat kelaparan dan kehausan akhirnya mereka menjumpai ada rumah 2 orang anak yatim yang dindingnya hampir roboh.
Sampai-sampai Nabi Musa berkata kepada Khidir:“Mengapa kita tidak meminta upah jika mereka tidak menjamu kita secara gratis minimal mereka memberikan kepada kita upah karena kita sudah membantu membetulkan dinding mereka yang hampir roboh”.
Khidir berkata:“Dibawah dinding itu ada harta warisan 2 orang anak yatim dipendam atau ditimbun dan dindingnya hampir roboh dan jangan sampai dinding itu roboh kemudian kita tidak betulkan maka datang penduduk kampung menegakkan dinding itu dan ketika mereka menggali pondasinya mereka mendapatkan harta itu dan mereka mengambilnya”,
Mengapa mereka mengambilnya karena biasanya orang yang kikir dan pelit itu rakus mereka tidak mau menjamu Musa dan Khidir karena mereka kikir dan rakus. Allah membetulkan dinding rumah 2 anak yatim ini melalui Musa dan Khidir agar tidak diganggu oleh penduduk kampung.
Baca Juga: 4 Jenis Manusia Sesuai dengan Ketaatannya, Dirimu Dimana?
Namun poinnya adalah Allah mengatakan dalam Al-Qur’an bapak dari 2 anak yatim ini yang telah meninggal dan mewariskan harta untuk anak mereka adalah orang yang sholeh sehingga Allah menjaga mereka berdua.
Jadi barangsiapa yang ingin dirinya dan keluarganya hartanya dijaga oleh Allah maka jagalah Allah Subhanahu wata’ala, oleh karenanya salah seorang ulama atau Abdullah Ibnu Mas’ud diwaktu malam beliau qiyamullail anaknya terbaring didekatnya.
Setiap kali beliau ada bisikan untuk selesai mengerjakan sholat beliau menengok anaknya kemudian ia kembali berdiri dan menambah Qiyamullailnya, setiap kali beliau memberi salam melihat anaknya ia berdiri lagi, beliau berkata:
“Untukmu wahai anak ku saya giat sholat seperti ini”. jadi siapa yang mau anaknya dijaga oleh Allah maka jagalah Allah (Agama).