spot_img

Jaga Lisan Agar Hidup Sehat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Kisah seorang ulama Qira’ah yang bernama Al Imam Al Tisai Rahimahullah, suatu ketika pernah memimpin sholat magrib dan setelah membaca surah Al Fatihah ia membaca surah Al – Kafirun dan mengalami kesalahan dalam bacaannya kemudian setelah sholat ada seorang makmum yang berkata kepadanya:”Ahli Qira’ah kemudian salah dalam surah Al Kafirun !”, Karna perkataan seorang makmum tersebut akhirnya ketika masuk waktu isya ia disuruh jadi Imam Sholat dan bacaannya lebih fatal banyak kesalahannya pada surah Al Fatihah. Setelah sholat Al Imam Al Tisai datang kepadanya dan menyampaikan beberapa syair:“Jaga lisan mu baik – baik jangan mudah mengucapkan sesuatu yang mengandung ejekan, sesungguhnya musibah itu terkadang disebabkan lisan yang tidak bisa dikendalikan”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ تَعَالَى لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam”. (HR. al-Bukhari no. 6092).

Allah Subhanahu wata’ala Berfirman:

Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar, hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka menda’wakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.” (QS. Maryam: 88-92).

Seseorang yang belum mampu mengerjakan Sunnah berhati-hatilah jangan sampai meremehkan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sekalipun dia bercanda, sebab syariat Allah dan Rasulullah bukan bahan candaan seperti:

  1. Jenggot
  2. Celana diatas mata kaki
  3. Wanita yang berhijab syar’I
  4. Dan yang lainnya.

Sebab Allah telah mengancamnya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66,

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah dengan Allah. ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?” Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kalian(lantaran mereka bertobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa”.(QS. At Taubah : 65-66).

Ayat diatas turun ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pulang dari perang tabuk di puncak musim panas namun harus berangkat baik dalam keadaan ringan maupun berat, akhirnya mereka pulang dari jihad ditengah perjalanan ada beberapa orang munafik yang ikut bersama rombongan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mereka memperolok – olok sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka orang munafik berkata:

kami tidak melihat para Qurra (yang banyak membaca Al-Qur’an) melainkan mereka orang yang paling tamak dan rakus jika ia makan dan pengecut ketika bertemu dengan musuh”, kemudian didengar oleh salah seorang sahabat lalu kemudian disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian Rasulullah memanggil mereka dan berkata:”apakah kalian mengatakan seperti itu?”, mereka orang munafik itu berkata:”kami hanya main – main Ya Rasulullah”. Maka turunlah Firman Allah Subhanahu wata’ala tersebut.

Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu berkata:”Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam Surga dan menjauhkan aku dari Neraka”.

Maka beliau bersabda: “Sungguh engkau telah bertanya kepadaku tentang perkara yang begitu besar akan tetapi akan terasa mudah bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Alloh, engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, engkau mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan Rmadhan dan melaksanakan ibadah haji” (Rukun Islam)

Kemudian beliau Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasalam bersabda: “Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?”

Saya katakan: “Tentu wahai Rasulullah”

“Berpuasa adalah perisai, sedekah dapat memadamkan dosa-dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, demikian juga sholat seseorang ditengah malam, kemudian beliau membacakan ayat, ‘…lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka…’ hingga ‘…apa yang telah mereka kerjakan’”. (QS. As-Sajdah ; 17)

Kemudian beliau bersabda: “Maukah aku tunjukkan urusan yang terpenting, tiang-tiang penyangganya, dan puncak tertingginya?”

Saya katakan: “Tentu wahai Rasulullah”

Maka beliau bersabda: “Urusan terpenting adalah Islam, tiang penopangnya adalah shalat sedangkan puncak tertingginya (atapnya) adalah jihad”

Kemudian lanjutnya: “Maukah aku kabarkan kepadamu tentang kunci semua itu?”

Saya menjawab: “Tentu wahai Rasulullah”, Maka beliau memegang lidahnya, lalu bersabda: “Jagalah olehmu ini!”.

Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, apakah kami akan disiksa dengan sebab perkataan yang kami ucapkan?”

Beliau menjawab: “Ibumu kehilangan kamu ya Mu’adz, bukankah orang-orang itu tersungkur di Neraka diatas wajah-wajah mereka atau diatas hidung-hidung mereka, tidak lain disebabkan oleh ulah lisan-lisan mereka?”.(Hadits Riwayat Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Hadits Hasan Shohih dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من يضمن لي ما بين لحييه وما بين رجليه أضمن له الجنة

Barangsiapa yang mampu menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka katakanlah perkataan yang baik atau jika tidak maka diamlah.(Muttafaqun ‘alaihi).

Bahaya Ghibah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَأكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ اَفَرَاَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنَّ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُولُ فَقَدِاغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ فَقَدْ بَهَتَهُ

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabat, “Tahukah kalian apa itu ghibah ?” Para sahabat menjawab, “Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui. “Beliau berkata, “Ghibah ialah engkau menceritakan hal-hal tentang saudaramu yang tidak dia suka” Ada yang menyahut, “Bagaimana apabila yang saya bicarakan itu benar-benar ada padanya?” Beliau menjawab, “Bila demikian itu berarti kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, sedangkan bila apa yang kamu katakan itu tidak ada padanya, berarti kamu telah berdusta atas dirinya”.(HR. Muslim no. 2589).

Istri Rasulullah Aisyah Radhiyallahu ‘anha pernah cemburu kepada istri Rasulullah yang lain yang bernama Shofiyah, Aisyah berkata:”Ya Rasulullah cukupkan dirimu dari Shofiyah sambil Aisyah memberi isyarat (Maksudnya : dia memang cantik ya Rasulullah tapi dia pendek)”, Rasulullah kemudian mengatakan:”Demi Allah wahai Aisyah engkau telah mengeluarkan perkataan yang seandainya dimasukkan ke dalam air laut maka akan mengotori lautan”.

Dalam sebuah hadits, Uqbah bin Amir berkata :”Aku pernah bertanya kepada Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam , Ya Rasulullah, apakah keselamatan itu? beliau menjawab, tahan lah lisanmu dan hendaknya rumahmu menyenangkanmu (karena penuh dengan dzikir dan mengingat Allah Subhanahu wata’ala) dan menangislah atas kesalahanmu (karena menyesal)”. (HR. Tirmidzi). Wallahu A’lam Bish Showab



Oleh : Ustadz Harman Tajang,Lc., M.H.I. Hafidzahullahu Ta’ala

(Direktur Markaz Imam Malik)

Ahad, 13 Safar 1438 H

@Masjid Raya Baruga

Kunjungi :

Fanspage :https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/

Youtube : MimTV

Radio :RadioMIM

 

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.