بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
- Keutamaan Sholat Subuh Berjama’ah
Waktu subuh adalah waktu yang secara khusus didoakan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Tirmidzi no. 1212 dan Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Seorang ulama pernah ditanya:”Mengapa waktu subuh begitu sejuk, kita merasakan ketenangan“, beliau menjawab:”Karena waktu subuh bersih dari nafas orang – orang munafik”.
Bahkan dizaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seorang sahabat pernah berkata:”Kami dizaman Nabi ketika ada yang tidak kemasjid terutama melaksanakan sholat berjama’ah diwaktu subuh kami berburuk sangka kepadanya”.
2. Allah Memilih Hambanya dengan Hidayah dan Petunjuk
Allah Subhanahu wata’ala memilih diantara hambanya untuk mengerjakan sholat diwaktu subuh dari sekian banyak manusia yang lalai dan diwaktu subuh tersebut.
Kita sering melihat seorang muslim disiang hari mampu mengangkat beban yang begitu berat bahkan berkilo – kilo namun ketika diwaktu subuh kain sarung dan selimut yang begitu ringan dan tipis tidak mampu ia angkat padahal beratnya hanya beberapa ons.
Apa sebab dari semua ini tiada lain adalah merupakan taufik dan hidayah dari Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karenanya penghuni surga ketika mereka memasuki surga ucapan pertama mereka diabadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
{وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ}
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi hidayah kami ke (Surga) ini, dan kami tidak akan mendapat hidayah (ke Surga) kalau sekiranya Allah tidak menunjukkan kami”. (QS al-A’raaf: 43).
Kita pergi kemasjid untuk mengerjakan sholat berjama’ah bukanlah sesuatu yang kebetulan akan tetapi merupakan hidayah dan petunjuk dari Allah Subhanahu wata’ala yang mesti harus kita syukuri dan jaga serta meningkatkan lagi dengan baik, dan kita harus hadirkan dalam diri kita bahwasanya kita adalah hamba yang lemah dihadapan Allah Subhanahu wata’ala yang andaikan bukan karena Allah maka kita akan menjadi hamba yang binasa.
3. Allah Menjaga Hamba yang Sholat Subuh Bejama’ah
Dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم
“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah”. (HR. Muslim)
Kita akan dijaga oleh Allah Subhanahu wata’ala dan ketika Allah Subhanahu wata’ala menjaga kita maka janganlah takut dan sedih kepada apapun dan siapapun karena Allah Subhanahu wata’ala menegaskan:
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfa’atan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Araf : 188).
Oleh karenanya perbedaan takut kepada Allah dan takut kepada makluk yaitu takut kepada makhluk maka kita akan menjauh darinya atau menghindar darinya adapun takut kepada Allah akan mendatangkan rasa aman dan menjadikan kita semakin dekat kepadanya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk“.(QS. Al An’am : 82).
4. Kisah Murid dengan Guru
Ada seorang murid SD ketika mendengar hadist yang berbunyi:
من صلى الصبح فهو في ذمة الله. رواه مسلم
“Barangsiapa yang shalat shubuh maka dirinya dalam perlindungan Allah”. (HR. Muslim)
Setelah mendengar hadist tersebut anak SD ini rutin ke masjid sholat subuh berjama’ah walaupun usianya masih sangat muda,
Suatu hari ia lupa mengerjakan PR sampai disekolah gurunya menyuruh semua murid mengeluarkan PRnya, anak ini kemudian baru sadar kalau dia lupa mengerjakan PRnya, ketika diperiksa oleh gurunya satu demi satu kemudian tiba giliran dia, ia kemudian berkata kepada gurunya:”Maaf Bu saya lupa mengerjakan PR saya“, gurunya kemudian berkata:”Jika begitu berdiri kamu harus dihukum, bentangkan dan julurkan kedua tanganmu, gurunya kemudian mengambil penggaris,
Murid ini dengan penuh keyakinan berkata kepada gurunya:”Wahai bu guru kamu tidak mampu menghukum saya”, Bu Guru mengatakan:”Apa yang menghalangi saya untuk menghukummu, kamu bersalah dan penggaris telah ada ditangan saya“,
Dengan penuh keyakinan murid ini berkata:”Ibu tidak mampu menghukum saya karena Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh secara berjama’ah maka dirinya dalam perlindungan Allah”, mendengar ucapan murid tersebut membuat sang guru kemudian terharu dan menangis, hatinya tersentuh sehingga membuatnya tidak jadi memukul anak tersebut.
5. Menjaga Sholat Subuh dan Ashar Menjadi Sebab Memandang Wajah Allah.
Ketika dihari kiamat kita bercita-cita dimasukan kedalam surga dan kenikmatan surga disebutkan oleh Allah Subhanahu wata’ala didalam Al-Qur’an:
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ ۖ وَلَا يَرْهَقُ وُجُوهَهُمْ قَتَرٌ وَلَا ذِلَّةٌ ۚ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya“. (QS. Yunus: 26).
Ayat diatas ditafsirkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam, yang dimaksud tambahan adalah memandang wajah Allah Subhanahu wata’ala, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
“Wajah-wajah (orang-orang mu’min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat”. (QS. Al-Qiyamah:22-23).
Salah satu amalan untuk mendapatkan karunia tambahan kenikmatan tersebut sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadist:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لاَ تَضَامُّوْنَ فِي رُؤْيَتِهِ، فَإِنِ اْستَطَعْتُمْ أَنْ لاَ تُغْلَبُوْا عَلَى صَلاَةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَصَلاَةٍ قَبْلَ غُرُوْبِهَا فَافْعَلُوْا
“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini (dalam permulaan hadits, diceritakan; waktu itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang melihat bulan yang tengah purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihatNya (kalian tidak akan ditimpa kesulitan dalam melihatNya). Oleh karena itu, jika kalian mampu, untuk tidak mengabaikan shalat sebelum terbit matahari (Subuh) dan shalat sebelum terbenam matahari (Ashar), maka kerjakanlah“. (HR. Bukhari dan Muslim)
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua raka’at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya”. (HR. Muslim no. 725).
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir”. (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
7. Kabar Gembira Bagi Yang Berjalan Kemasjid
Keutamaan melangkahkan kaki kemasjid . Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قال رسول الله: بَشِّرِ المشَّائينَ في الظُّلَمِ إلى المساجدِ بالنُّورِ التَّامِّ يومَ القيامةِ. صحيح الترغيب
“Berilah kabar gembira bagi orang-orang yg berjalan kaki dalam kegelapan malam menuju masjid-masjid akan mendapat cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti“. (Shahih at-Targhib).
8. Ungkapan Seorang Yahudi
Salah seorang yahudi membaca hadist Rasululah tentang batu pada akhir zaman nanti, dimana pada akhir zaman seorang yahudi bersembunyi dibalik batu kemudian batu itu berkata sebagaimana Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum kaum Muslimin memerangi orang-orang Yahudi. Kemudian kaum Muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi bersembunyi di belakang batu atau pohon. Maka batu -atau- pohon itu berkata : Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini di belakangku ada Yahudi, kemarilah lalu bunuhlah. Kecuali pohon Gharqad (sebuah pohon berduri yang dikenal dikalangan bangsa Yahudi), sesungguhnya Gharqad itu adalah salah satu pohon bangsa Yahudi”.
ini terjadi ketika perang besar diakhir zaman, orang yahudi berkata kepada orang muslim:”Ini tidak akan terjadi sekarang”, kemudian orang muslim bertanya:”Kapan itu akan terjadi.?”, orang yahudi berkata:”Jika jumlah kaum muslimin yang menghadiri sholat subuh sama dengan jumlah mereka yang menghadiri sholat jumat”.
Oleh : Ustadz Harman Tajang, Lc., M.H.I Hafidzahullahu Ta’ala (Direktur Markaz Imam Malik)
@Senin, 25 Sya’ban 1438 H
Fanspage : Harman Tajang
Kunjungi Media MIM:
Fans page: https://www.facebook.com/markaz.imam.malik.makassar/
Website : https://mim.or.id
Youtube : https://www.youtube.com/c/MimTvMakassar
Telegram : https://telegram.me/infokommim
Instagram : https://www.instagram.com/markaz_imam_malik/
ID LINE : http://line.me/ti/p/%40nga7079p