mim.or.id – Kisah Nabi Adam ‘Alaihissalam Bapak Umat Manusia (Bag. 2)
(Diterjemahkan dan disadur dari kitab Qashash al-quran lil ‘allamah as-sa’dy disusun oleh fayiz bin sayyaf bin as-suraih)
Oleh: Sayyid Syadly
Kesempurnaan Ilmu Allah Ta’ala dan Perintah kepada Malaikat
Ilmu yang sempurna menuntut kesempurnaan yang menyeluruh dan kesempurnaan akhlak. Allah ingin menunjukkan kepada para malaikat tentang kesempurnaan makhluk ini, maka Allah menampilkan benda-benda yang diberi nama kepada para malaikat dan berfirman kepada mereka,
أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ
“Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda ini jika kalian memang orang-orang yang benar!” (QS. Al-Baqarah: 31).
Ini merujuk pada apa yang mereka nyatakan sebelumnya bahwa sebaiknya penciptaan makhluk ini ditinggalkan. Namun hal tersebut hanya berdasarkan apa yang tampak pada mereka saat itu. Para malaikat tidak mampu mengetahui nama-nama benda tersebut, lalu mereka berkata:
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
“Maha Suci Engkau, tidak ada ilmu bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. Al-Baqarah: 32).
Kemudian Allah berfirman,
يَا آدَمُ أَنبِئْهُم بِأَسمَائِهِمْ
“Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini!” (QS. Al-Baqarah: 33).
Setelah Adam menyebutkan nama-nama benda tersebut, para malaikat menyaksikan kesempurnaan ilmu Adam yang tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka. Mereka pun menyadari secara rinci dan langsung kebijaksanaan Allah yang sempurna. Para malaikat mengagungkan Adam dengan sangat hormat. Allah ingin menampakkan penghormatan dan penghargaan kepada Adam baik secara lahir maupun batin, maka Allah berfirman kepada para malaikat,
اسْجُدُوا لِآدَمَ
“Sujudlah kamu kepada Adam!” (QS. Al-Baqarah: 34), sebagai bentuk penghormatan, pemuliaan, dan penghargaan, serta ibadah kalian kepada Rabb kalian, sebagai ketaatan, cinta, dan kerendahan diri.
