MIM – Kedatangan Masyekh dari Timur Tengah bagi masyarkat Makassar bukan lagi hal yang asing, terlebih khusus lagi para penuntut ilmu syar’i, karena hampir setiap bulan Syekh dari Timur Tengah berkunjung ke Makassar. Sabtu kemarin (30/07) lebih istimewa, Makassar kedatangan Ulama Fenemonal dari Jazirah Arab, beliau adalah Syekh Prof. Dr. Nashir bin Sulaiman al-Umar.
Kedatangan Ketua Lembaga Tadabbur Al-Qur’an Internasional yang dimediasi oleh Direktur Markaz Imam Malik itu tidak dilewatkan begitu saja, Markaz Imam Malik langsung berkoordinasi dengan pihak DPP Wahdah Islamiyah dan STIBA Makassar untuk membentuk sebuah kepanitian menyambut kedatangan beliau.
Syekh Nashir al-Umar bersama rombongan tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 12.45 Wita. Kedatangan beliau disambut oleh Ust. Harman Tajang ( Direktur Markaz Imam Malik ) dan Ust. Syabani Mujiono (Pengurus DPP Wahdah Islamiyah).
Dikawal Mobil Patwal, rombongan syaikh tiba di Kampus STIBA yang menjadi lokasi Tabligh Akbar. Tiba di masjid Anas bin Malik (STIBA) ternyata telah dipadati tidak kurang dari 4000 jamaah para penuntut ilmu dari berbagai daerah di Makassar dan luar Makassar.
Syekh mengisi Tabligh Akbar dengan tema “Ketika Al-Qur’an Berlabuh di Hatimu” dengan penerjemah ust. Muh. Ikhwan Abd Jalil, Lc., M.H.I. (Silahkan baca kutipannya di ( http://stiba.ac.id/2016/07/31/syaikh-nashir-al-umar-al-quran-solusi-segala-masalah/ )
Tak terasa materi yang disampaikan syaikh selama kurang lebih 40 Menit yang mengalir seperti air hujan di musim kemarau, syaikh pun harus mengakhiri majelis ilmu dengan antusiasme dari peserta yang seakan tidak puas menerima ilmu dari beliau di waktu yang sangat terasa singkat. Sebelum syaikh menutup majelisnya beliau masih menyempatkan memberi hadiah kepada peserta tabligh akbar bagi yang mampu menjawab pertanyaan dari beliau.
Syekh pun kembali melanjutkan perjalanannya yang menjadi alasan utama kedatangannya ke Indonesia, yaitu meresmikan masjid Nurah At-Tuwaijiry di Bulukumba, Sul-Sel. namun sebelumnya beliau beserta rombongan berkunjung ke Markas Imam Malik untuk memenuhi undangan Direktur MIM. Bersama beliau ada Syekh Ahmad bin Nashir al Umar (anak beliau) dan Syekh abu Sholeh mereka berkeliling melihat kondisi dan aktifitas di Markaz Imam Malik sekaligus menyapa para staff dan pengurus Markaz yang menyambut para rombongan dengan suka cita. (Baca juga di https://mim.or.id/ulama-fenomenal-mengunjungi-mim/ )
Hari semakin sore dan malam hampir menutupi terangnya matahari, Syekh Nashir al-Umar dan rombongan menuju ke Kab. Bulukumba karena di sanalah destinasi akhir beliau selama kunjungannya di Sul-sel. Kurang lebih 4 jam perjalanan Syekh Nashir al-Umar beserta rombongan tiba disalah satu penginapan di Kota Butta Panrita Lopi. Di sana Syekh Nashir al-Umar dan rombongan beristirahat mengakhiri malamnya setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan seharian sekaligus persipan fisik untuk acara besoknya.
Esok harinya, Ahad (31/07) sekitar pukul 10.00 waktu setempat, Syekh Nashir al-Umar dan rombongan menuju salah satu Masjid yang baru selesai dibangun beberapa waktu lalu yang bernama Masjid Nurah At-Tuwaijiry, nama Masjid tersebut diambil dari nama ibu kandung Syekh Nashir al Umar hafidzahullah. Kedatangan beliau ke Indonesia, khususnya di Sul-Sel adalah untuk meresmikan Masjid yang beliau bangun untuk menunjukkan rasa baktinya kepada Ibu beliau(rahimahallahu).
Kesempatan yang langka ini pun, tidak dilewatkan oleh pengurus DPD WI Bulukumba untuk menimba ilmu dari Syekh Nashir al-Umar hafidzahullah. Sebagai muqaddimah dari peresmian, adalah pengajian yang diisi oleh Syekh Nashir al-Umar dan diterjemahkan oleh Ust. Harman Tajang hafidzahullah. Di awal pengajian, Syekh Nashir al Umar membagi-bagikan hadiah kepada beberapa jamaah yang beruntung. Peresmian Masjid dilaksanakan setelah pengajian berakhir.
Beberepa menit kemudian setelah peresmian Masjid Nurah At-Tuwaijiry, beliau beserta rombongan meninggalkan Kab. Bulukumba yang mendapat kehormatan sebagai satu-satunya tempat di Indonesia yang dipilih untuk dibangunkan Masjid oleh Syekh Nashir al Umar atas nama ibu beliau.
Syekh Nashir al Umar dan rombongan segera bertolak ke Makassar untuk bersegera ke Bandara. Di Bandara, sebelum meninggalkan Makassar Syekh Nashir al Umar sempat memberikan testimoni untuk Markaz Imam Malik dalam bentuk Video. Sungguh, banyak hal yang bisa dipetik saat bersama dengan beliau. Semoga umur beliau diberkahi dalam segala aktifitasnya. []