mim.or.id – Kami kembali menyajikan Khutbah Jum’at dengan judul ‘Hiduplah Semaumu, Tapi…(Edisi 039, Jum’at 20 Jumadil Awal 1446)’.
Naskah selengkapnya:

“HIDUPLAH SEMAUMU, TAPI…“
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Pesan dan wasiat utama yang harus diulang dan diingatkan senantiasa dalam khutbah Jum’at seperti ini adalah pesan pengingat agar kita semua selalu menjaga taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Karena menjaga rasa takut kepada Allah Ta’ala, menghadirkan pengawasan Allah di mana pun berada yang merupakan intisari ketaqwaan kepada Allah, adalah kunci utama kebahagiaan dan ketenangan kita di dunia dan akhirat.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Marilah dalam kesempatan Jum’at yang mulia ini, kita merenungkan sejenak sebuah pesan Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh sahabat mulia, Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, yang menceritakan:
يَا مُحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْلَمْ أنَّ شَرَفَ الْمُؤْمِنِ قِيَامُ اللَّيْلِ، وَعِزَّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
Artinya:
“Malaikat Jibril pernah datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata: ‘Wahai Muhammad, hiduplah semaumu, (namun ingatlah) bahwa engkau pasti mati. Berbuatlah apa saja yang kau mau, (tapi ingatlah) bahwa engkau pasti akan dibalas. Cintailah siapa saja yang kau mau, (tapi ingatlah) bahwa engkau pasti berpisah dengannya. Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu adalah Qiyamullail, dan kehormatannya adalah saat ia merasa cukup terhadap manusia.” (HR. Al-Hakim, al-Thabarany dan al-Baihaqy dengan sanad yang hasan).
Jamaah Jum’at yang berbahagia!
Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menyampaikan setidaknya 6 pesan penting untuk kita semua dalam menyusuri dan mencari jejak kebahagiaan kita yang sejati. Pesan-pesan penting yang mengingatkan kita tentang betapa penting selalu bersiap untuk menjemput bahagia abadi itu, dan bagaimana menjalani kehidupan dunia ini sebagaimana mestinya, bukan sebagaimana maunya kita sendiri.
Pesan pertama Malaikat Jibril ‘alaihissalam kepada Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ
Artinya:
“…hiduplah semaumu, (namun ingatlah) bahwa engkau pasti mati…”
Sebuah pesan yang menggedor hati dan jiwa. Sebuah pesan yang mungkin terkesan sarkastik, tapi bukankah kita manusia memang seringkali perlu diingatkan dengan cara seperti itu?.
Kita seakan dipersilahkan untuk hidup semau kita. Kita seakan diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk hidup sekehendak hati kita. Terserah mau seperti apa kita ingin menjalani kehidupan dunia yang hanya 60 hingga 70 tahun ini. Tapi, di ujung itu semua, kita diingatkan bahwa kita akan mati. Bahwa sebebas-bebasnya kita menjalani hidup ini sekehendak hati kita, ujung-ujungnya kita akan mati.
Sebebasnya-bebasnya kita menuruti kemauan hawa nafsu kita di dunia ini, ujung-ujung kita akan mati. Kita akan meninggalkan dunia ini, bahkan meski kita diberikan usia 1000 tahun sekalipun, kita pasti akan mati. Bahkan meski seandainya manusia menemukan teknologi penambah umur, tidak ada satu pun yang dapat menolak kematian!.
Allah Ta’ala menegaskan:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
Artinya:
“Setiap jiwa itu pasti akan merasakan kematian…” (Surah al-Anbiya’: 35).
Masalahnya adalah bahwa setelah itu apa? Lalu bagaimana perjalanan kita setelah kematian itu? Sayangnya, kematian bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, kematian adalah awal dari segalanya. Kematian kita adalah awal untuk bahagia-tidaknya kita di episode Akhirat yang abadi. Kehidupan kita yang sebenarnya justru baru akan dimulai setelah kita mengalami kematian, bukan sebelum kita me-ngalaminya!.
Andai saja jika kita mati, kita akan dibiarkan begitu saja, maka sudah tentu kematian akan menjadi peristirahatan yang tenang untuk kita. Namun sayangnya, setelah kita mati, kita kelak akan dibangkitkan dan dihidupkan kembali, untuk ditanyai tentang semua yang telah kita lakukan di dunia ini.
Jadi, sekali lagi, silahkan jalan hidup di dunia ini semau Anda, tapi ingatlah selalu bahwa hidup semau-maunya itu akan berujung kematian juga akhirnya. Lalu, apa yang sudah kita siapkan untuk kehidupan paska kematian itu?
Kaum muslimin yang berbahagia!
Lalu pesan Malaikat Jibril yang kedua kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ
Artinya:
“…Berbuatlah apa saja yang kau mau, (tapi ingatlah) bahwa engkau pasti akan dibalas…”.
Pesan ini seirama dengan pesan sebelumnya. Pesan ini seakan mempersilahkan berbuat apa saja yang kita mau di dunia ini. Berbuat baik atau tercela, beramal shalih atau bermaksiat, berlaku adil atau menzhalimi orang lain, atau apapun, semuanya terserah Anda. Tapi ingat, semua perbuatan itu pada akhirnya akan Anda pertanggungjawabkan. Semua tingkah laku itu pada akhirnya akan ada balasannya masing-masing di Akhirat nanti! Tidak yang terluput, sekecil apapun perbuatan itu dalam pandangan manusia.
Setiap perbuatan yang kita pilih, semuanya telah dijelaskan konsekwensinya oleh Allah dan RasulNya. Semua tindakan yang kita pilih, semunya telah terang benderang ujungnya: ke Surga atau ke Neraka. Maka, pilihan sepenuhnya ada di tangan kita. Tapi di tengah kebebasan dan kemerdekaan melakukan apa saja itu, ingatlah bahwa semua kebebasan itu akan dimintai pertanggungjawabannya, dan akan balasannya masing-masing di Akhirat nanti.
Jamaah Jum’at rahimakumullah!
Pesan Malaikat Jibril ‘alaihissalam yang ketiga kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:
وَاحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ
Artinya:
“…Cintailah siapa saja yang kau mau, (tapi ingatlah) bahwa engkau pasti berpisah dengannya…”.
Pesan ini menegaskan tentang betapa singkatnya kehidupan dunia ini. Belum lama kita menikmati sesuatu, tiba-tiba kita harus meninggalkannya, atau ia yang akan meninggalkan kita. Itulah sebabnya, kita diingatkan melalui hadits ini bahwa silahkan mencintai siapa saja dan apa saja yang mau di dunia ini, tetapi ingatlah selalu bahwa Anda pasti akan berpisah dengannya. Entah itu karena kita yang harus pergi lebih dahulu, atau orang yang kita cintai itulah yang lebih dulu pergi.
Maka cintailah orang tua kita, cintailah pasangan hidup kita, cintailah anak-cucu kita, cintailah teman dan sahabat, cintailah siapapun; tapi jangan pernah lupa bahwa kita dan mereka tak ada satupun yang kekal di dunia ini. Pintu perpisahan akan selalu terbuka dan siap memutuskan hubungan kita dengan mereka.
Pertanyaannya sekarang: apa yang sudah siapkan jika kita akhirnya harus pergi dan meninggalkan mereka, meninggalkan dunia ini?
Karena itu, manusia paling bahagia, manusia paling sukses, adalah manusia yang selalu menyiapkan saat-saat itu dengan memperbaiki ibadahnya, memperbaiki muamalahnya dengan sesama, menjauhi semua yang mengundang murka Allah Azza wa Jalla.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.
Kaum muslimin yang berbahagia!
Pesan selanjutnya dari Malaikan Jibril ‘alaihissalam melalui Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tentang 2 bekal penting menjalani dunia ini. Yang pertama adalah:
وَاعْلَمْ أنَّ شَرَفَ الْمُؤْمِنِ قِيَامُ اللَّيْلِ
Artinya:
“…Dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu adalah Qiyamullail…”.
Qiyamullail atau bangun menegakkan shalat, bersujud kepada Allah Ta’ala di saat malam ketika manusia umumnya lelap dalam mimpi, atau larut dalam maksiatnya; adalah kemuliaan seorang mukmin. Setelah shalat 5 waktu yang wajib itu, shalat malam adalah sebaik-baik bekal pulang seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla. Inilah sebaik-baik persiapan untuk menghadapi kematian dan perpisahan dari dunia ini. Dan seorang hamba yang bisa berkomitmen menunaikannya adalah hamba yang layak mendapatkan kemuliaan di sisi Allah.
Lalu yang kedua adalah:
وَعِزَّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ
Artinya:
“…dan kehormatannya adalah saat ia merasa cukup terhadap manusia.”.
Seorang hamba yang merasa cukup dengan Allah Ta’ala dan tidak berhasrat pada apa yang ada di tangan manusia itulah hamba yang terhormat dan berkelas. Sebaliknya, mereka yang selalu berharap dari manusia, memelas pada manusia hingga memperbudak diri pada manusia demi sejumput dunia; itulah manusia yang paling hina.
Hamba yang bertauhid kepada Allah Ta’ala hanya bersandar dan bertawakkal padaNya, dan bukan kepada manusia yang sama-sama lemah dan tidak berdaya di hadapan Allah Ta’ala.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُرَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:
BSI: 2422554558 atas nama Media MIM