mim.or.id – Kami kembali menyajikan Khutbah Jum’at yang berjudul ‘Kematian yang Sering Terlupakan’ (Edisi 021, Jum’at 13 Muharram 1446 H).
Untuk NASKAH PDF DOWNLOAD DISINI
Naskah khutbah selengkapnya:
“KEMATIAN YANG SERING TERLUPAKAN“
Khutbah Pertama
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!
Bersyukurlah hanya kepada Allah, karena hari ini, siang ini, kita kembali dikaruniakan kehidupan di atas Islam. Bersyukurlah hanya kepada Allah, karena hari ini, siang ini, kita kembali dikaruniakan hidayah untuk datang memenuhi panggilan Allah untuk bersujud padaNya.
Nikmat kehidupan, nikmat umur adalah karunia Allah Azza wa Jalla yang harus disyukuri dengan sebaik-baiknya menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Nikmat inilah yang akan disesali oleh manusia dengan sepenuh-penuhnya penyesalan pada kehidupan akhiratnya. Tapi itu hanya menjadi penyesalan yang takkan pernah berguna. Penyesalan yang tak pernah memberi ruang dan kesempatan untuk memperbaikinya.
Jamaah shalat Jum’at yang dimuliakan Allah!
Kematian adalah sebuah kepastian. Al-Qur’an bahkan menyebutnya dengan istilah “al-Yaqin”:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya:
“Dan beribadahlah kepada Tuhanmu hingga al-Yaqin (kematian) datang kepadamu.” (Surah al-Hijr: 99).
Kata “al-Yaqin” yang secara harfiah bermakna “keyakinan” digunakan di dalam ayat ini, untuk menunjukkan bahwa di antara semua peristiwa dalam kehidupan kita, kematianlah satu-satunya yang paling meyakinkan dan pasti terjadinya!
Jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, maka lulus sekolah atau wisuda itu hanyalah sebuah impian dan harapan yang belum pasti terjadi. Tapi kematian sudah pasti terjadinya, sebelum atau sesudah kelulusan atau wisuda itu terjadi.
Jika Anda adalah seorang pekerja yang sedang mengejar puncak karir, maka puncak karir itu hanyalah sebuah obsesi yang belum tentu kesampaian, meski para motivator mendorong Anda untuk yakin dengan obsesi itu. Tapi kematian sudah pasti akan hadir, sebelum atau sesudah Anda sampai di puncak obsesi itu.
Jika Anda adalah seorang yang merintis bisnis dan mengimpikan omset milyaran rupiah. Omset milyaran itu tidak lebih dari sebuah impian dan angan-angan, yang mungkin tercapai, dan mungkin juga tidak tergapai. Tapi, kematian sudah pasti akan mencapai dan menggapai Anda, sebelum atau sesudah Anda berhasil tiba di omset impian itu.
Karena itu, Allah Azza wa Jalla mengingatkan:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya:
“Setiap jiwa akan merasakan kematian. Dan (nanti) kalian hanya akan diberikan balasan kalian dengan sempurna pada Hari Kiamat. Maka siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah meraih kemenangan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kenikmatan yang menipu.” (Surah Ali Imran: 185).
Jamaah sekalian yang berbahagia!
Melalui ayat ini, setidaknya Allah menyampaikan 4 pesan penting untuk kita semua:
Pesan pertama, bahwa setiap jiwa, setiap yang bernyawa, pasti akan merasakan kematian tanpa kecuali. Siapapun yang telah diberikan kesempatan untuk hidup di dunia ini, maka dia pasti akan mengalami kematian. Dan kematian itu memiliki rasa sakit yang luar bisa, yang disebut sebagai “sakarat” atau sekarat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat menjelang kematiannya mengungkapkan:
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
Artinya:
“La ilaha illallah, sungguh kematian itu memiliki banyak rasa sakit/sakarat…” (HR. al-Bukhari).
Sebagian ulama menjelaskan bahwa setiap rasa sakit itu bahkan lebih keras daripada tebasan 1000 pedang!
Dikisahkan dari al-Hasan al-Basri rahimahullah: bahwa ada seorang hamba yang shalih yang setelah kematiannya muncul dalam mimpi orang dekatnya. Hamba itupun ditanya: “Bagaimana engkau merasakan kematian itu?” Si Hamba itu menjawab: “Duhai, demi Allah, aku merasakannya sangat berat. La ilaha illallah, sungguh ia jauh lebih menyakitkan daripada direbus di dalam panci dan dipotong-potong dengan gergaji. Malaikat maut datang padaku hingga menarik ruhku dari setiap anggota tubuhku, yang andai aku direbus dalam panci-panci sebanyak 70 kali, maka itu jauh lebih ringan bagiku!”
Wallahul musta’an…
Pesan kedua, melalui ayat di atas, Allah Ta’ala mengingatkan bahwa meskipun kematian sangat menyakitkan, tetapi ia hanya sebuah jembatan untuk berpindah kepada fase kehidupan yang kekal dan abadi bernama Akhirat. Dan fase Akhirat itu akan kita mulai dari kehidupan alam kubur kita masing-masing.
Kelak, kehidupan Akhirat itu akan menjadi momentum dimana semua yang kita lakukan di dunia ini, semua pilihan-pilihan yang telah kita putuskan di dunia ini; semuanya akan kita pertanggungjawabkan di Akhirat tanpa sisa, untuk kemudian kita menerima balasannya yang setimpal.
وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya:
“…Dan (nanti) kalian hanya akan diberikan balasan kalian dengan sempurna pada Hari Kiamat…”.
Pesan ketiga, yang tidak kalah pentingnya, melalui ayat di atas, Allah Azza wa Jalla menjelaskan kepada kita parameter kesuksesan hidup seorang manusia. Manusia yang sukses, manusia pemenang, bukanlah manusia yang berhasil menyabet sederet gelar akademik, atau yang berhasil mencapai puncak karirnya, atau yang berhasil pecah telur dengan omset milyaran bahkan trilyunan.
Bukan itu manusia sukses dan pemenang di sisi Allah Ta’ala. Tapi yang sukses dan pemenang itu adalah:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
Artinya:
“…Maka siapa yang dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah meraih kemenangan…”.
Pesan keempat, melalui ayat tersebut, Allah Ta’ala mengingatkan kita satu fakta penting, yaitu bahwa kesenangan dunia itu sangat mudah menipu kita, manusia. Manusia sering kehilangan kendali saat berhadapan dengan kesenangan dunia. Kehilangan kendali hingga lupa mengarahkan hidupnya dengan orientasi Akhirat.
Pencapaian-pencapaian dunia seringkali menyeret kita hingga seakan-akan dunia ini akan selamanya. Membuat kita lupa bahwa setiap kita pada akhirnya akan mati dan meninggalkan semua pencapaian, gelar, jabatan dan omset itu. Maka Allah Ta’ala mengingatkan:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya:
“…Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kenikmatan yang menipu.” (Surah Ali Imran: 185).
Maka, semoga hati-hati kita semua masih terbuka untuk menerima dan merenungkan peringatan-peringatan ini.
بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Betapa banyaknya kematian-kematian yang terjadi secara mengejutkan di sekitar kita. Seorang selebgram yang sebelumnya tampak begitu sehat dan ceria, tiba-tiba kita dikejutkan ia meninggal dunia secara tak terduga. Atau tiba-tiba di grup whatsapp, kita dikejutkan oleh kabar tentang kerabat, atau teman seangkatan, atau teman sejawat, atau rekan bisnis, atau tetangga, yang akhirnya harus selesai dari kehidupan dunia ini.
Begitulah kematian. Pasti terjadi, namun seringkali datang tanpa diduga. Namun saat, ia datang tanpa bisa ditunda dan diundurkan. Allah Azza wa Jalla mengatakan:
وَجَاءتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ [ق:19].
Artinya:
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya, yakni pasti dan tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Datangnya kematian itulah yang dahulu hendak kamu hindari.” (Surah Qaf: 19).
Allah Ta’ala juga mengatakan:
فَإِذَا جَاء أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ [الأعراف: 34].
Artinya:
“Maka apabila ajal mereka telah tiba, mereka tidak dapat menundanya meski sesaat dan tidak dapat memajukannya.” (Surah al-A’raf: 34).
Maka jangan lewatkan nasihat-nasihat yang dititipkan oleh kematian untuk kita. Jangan lewatkan setiap kematian tanpa menyisakan semangat untuk bertaubat dan memperbaiki diri untuk kehidupan akhirat.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا
رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Mari mendukung program ini dengan berdonasi di:
BSI: 2422554558 atas nama Media MIM.