spot_img

Khutbah Jum’at: Muharram: Saatnya Hijrah! (Edisi 071, 1 Muharram 1447)

mim.or.id – Kembali kami menyajikan Khutbah Jum’at dengan tema ‘Muharram: Saatnya Hijrah!’ (Edisi 071, 1 Muharram 1447).

Naskah selengkapnya:

MUHARRAM: SAATNYA HIJRAH!

KHUTBAH PERTAMA

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

اللهم صلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ،  وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّار

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Tidak habis-habisnya kita mengungkapkan rasa syukur setinggi-tingginya hanya kepada Allah Azza wa Jalla, siang hari Jum’at yang penuh berkah ini, untuk kesekian kalinya Allah kembali mengarunikan kesempatan yang sangat berharga kepada kita semua; kesempatan hidup sebagai seorang muslim yang datang memenuhi panggilan Allah di tengah semua daya tarik dunia yang selalu menyeret dan mengikat jiwa kita dalam kefanaannya.

Dan jangan lupa untuk memperbanyak shalawat untuk kekasih hati kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliaulah yang telah diutus oleh Allah untuk menjadi sebab kita semua menikmati hidayah Allah hingga detik ini.

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Hari ini kita kembali menyongsong hadirnya bulan mulia, yaitu bulan Muharram. Di dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala  menjelaskan kepada kita bahwa bulan Muharram adalah salah satu bulan haraam, bulan yang dimuliakan dan diagungkan. Allah berfirman:

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ﴾ [التوبة: 36].

Artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah itu ada 12 bulan dalam catatan Allah (di Lauh Mahfuzh) sejak Ia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada 4 bulan yang dimuliakan. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kalian berbuat zhalim terhadap kalian di dalamnya.”  (Surah al-Taubah: 36).

Melalui ayat ini, Allah Azza wa Jalla mengingatkan kita semua bahwa durasi kehidupan kita di dunia dalam setahun hanya berputar pada 12 bulan itu, yang hadir silih berganti. Kedua belas bulan itu adalah sekumpulan kesempatan yang Allah berikan kepada kita untuk melakukan amal shalih demi menyiapkan kehidupan abadi di Akhirat nanti. Lalu di antara 12 bulan itu, ada 4 bulan yang memiliki kemuliaan dan kehormatan berbeda dibandingkan bulan-bulan lainnya; salah satunya adalah bulan Muharram yang hari ini sedang kita sambut kehadirannya.

Tapi pesan pentingnya justru terdapat di penghujung ayat tersebut. Allah Ta’ala mengatakan:

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ 

Artinya:

“Maka janganlah kalian berbuat zhalim terhadap diri kalian sendiri pada (bulan-bulan) itu…”.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menjelaskan, bahwa yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah Allah Ta’ala mengingatkan kita untuk tidak melakukan dosa dan maksiat yang menzhalimi diri kita sendiri pada semua gugusan 12 bulan itu, khususnya pada 4 bulan haraam.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Siang hari ini, marilah coba duduk merenungkan pesan Allah di ujung ayat tersebut lebih dalam:

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ 

Artinya:

“Maka janganlah kalian berbuat zhalim terhadap diri kalian sendiri pada (bulan-bulan) itu…”.

Bukankah pesan ini menunjukkan kepada kita betapa besarnya kasih sayang Allah kepada kita, sehingga Ia mewanti-wanti kita hamba ciptaanNya ini untuk menyayangi diri kita sendiri. Dengan cara apa? Dengan cara tidak menzhalimi diri sendiri.

Menzhalimi diri sendiri itu bukan sekadar menyakiti diri sendiri. Tapi lebih luas dari itu, puncak kezhaliman pada diri sendiri adalah ketika kita membiarkan diri kita menjadi bahan bakar Neraka Allah di Akhirat nanti, dan menjerumuskannya ke dalam adzab Allah Azza wa Jalla yang tak terbayangkan.

Membiarkan diri larut dalam kelalaian dan kemaksiatan di sepanjang tahun hingga masuk ke bulan-bulan Haraam adalah contoh nyata berbuat zhalim kepada diri sendiri.

Qatadah rahimahullah mengatakan:

 إِنَّ الظُّلْمَ فِيْ الْأَشْهُرِ الحُرُمِ أَعْظَمُ خَطِيْئَةً وَوِزْرًا مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا سِوَاهَا.

Artinya:

“Sesungguhnya kezhaliman di bulan-bulan Haraam tu jauh lebih besar salah dan dosanya dibandingkan kezhaliman (yang dilakukan) di bulan selainnya.”

Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah!

Al-Hasan al-Basri rahimahullah mengatakan:

عِنْدَ اللهِ مِنَ الْمُحَرَّمِإِنَّ اللهَ افْتَتَحَ السَّنَةَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ، وَخَتَمَهَا بِشَهْرٍ حَرَامٍ، فَلَيْسَ شَهْرٌ فِي السَّنَةَ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَعْظَمُ

Artinya:

“Sesungguhnya Allah telah membuka (awal) dengan bulan Haraam (yaitu Muharram), dan menutupnya (juga) dengan bulan Haraam  (yaitu Dzulhijjah). Maka tidak ada bulan yang lebih agung dalam setahun setelah Ramadhan, kecuali bulan Muharram…”.

Coba renungkan hikmahnya: Allah mengawali tahun dengan bulan Haraam, yaitu bulan Muharram, agar kita ingat: jangan mengawali kesempatan hidup yang Allah karuniakan dengan berbuat dosa dan maksiat. Lalu Allah mengakhiri tahun dengan bulan Haraam, yaitu bulan Dzulhijjah, agar kita ingat: jangan mengakhiri kesempatan hidup yang Allah karuniakan kepada kita dengan berbuat dosa dan maksiat!

Karena itu, jamaah sekalian yang berbahagia, langkah terbaik mengawali awal kehidupan kita setiap waktu, setiap hari, setiap bulan, hingga setiap tahun adalah dengan memperbaharui taubat kita kepada Allah Azza wa Jalla. Dan perintah Allah untuk itu tidak pernah beruba:

 وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾ [النور: 31]

Artinya:

“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai kaum beriman, agar kalian meraih keberuntungan/kemenangan.”  (Surah al-Nur: 31).

Taubat adalah wazhifah al-‘umur atau pekerjaan seumur hidup kita sebagai manusia-manusia pendosa. Taubat menjadi syarat utama keberhasilan, kesuksesan dan keselamatan kita di dunia dan akhirat. Itu sangat jelas tertuang di dalam ayat di atas.

Dengan kata lain, siapapun yang ingin menjadi manusia sukses dan berhasil di sisi Allah, taubat adalah syarat mutlaknya. Taubat adalah bukti nyata bahwa kita ingin berubah menjadi lebih baik. Bukti bahwa kita tidak mau larut dan tenggelam dalam masa lalu yang penuh dosa. Bukti bahwa kita ingin memulai dan mengawali kehidupan yang lebih dekat dengan Allah Azza wa Jalla.

Maka, kaum muslimin yang dimuliakan Allah, di awal tahun baru hijriyah ini, di awal bulan Muharram ini, saatnya untuk berhijrah dari kelalaian menuju kesadaran sebagai hamba Allah. Saatnya berhijrah dari kubangan dunia yang menipu menuju cahaya ampunan Allah Azza wa Jalla.

بَارَكَ اللَّهُ لِيْ وَلَكُمْ فَي القُرْآنَ العَظِيْمِ, وَنَفَعْنِيْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ, قُلْتُ مَا سَمِعْتُمْ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُؤْمِنِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ عَلَىْ إِحْسَاْنِهِ ، وَالْشُّكْرُ لَهُ عَلَىْ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَاْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَاْ إِلَهَ إِلَّاْ اللهُ تَعْظِيْمَاً لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدَاً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْدَّاْعِيْ إِلَىْ رِضْوَاْنِهِ صَلَّى اللهُ عَلِيْهِ وَعَلَىْ آلِهِ وَأَصْحَاْبِهِ وَإِخوَانِهِ.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Jika masa lalu kita adalah masa lalu yang gelap dalam lautan maksiat, maka jangan pernah menunda untuk segera bertaubat dan berhijrah meninggalkannya. Tergesa-gesa dalam Islam adalah sesuatu yang tercela, kecuali dalam soal bertaubat dan berhijrah. Jika kesempatan itu masih ada saat ini, detik ini, maka jangan pernah berpikir terlalu lama mengambil keputusan untuk bertaubat dan berhijrah. Kenapa? Karena kesempatan kedua belum tentu akan datang. Kesempatan kedua mungkin tidak akan pernah hadir lagi.

Allah Ta’ala mengingatkan:

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ

Artinya:

“Sesungguhnya tobat yang pasti diterima Allah itu hanya bagi mereka yang melakukan keburukan karena kebodohan, kemudian mereka segera bertobat. Merekalah yang Allah terima tobatnya…”  (Surah al-Nisa’: 17).

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ . وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،فِي العَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،يَا سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

اَللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ غَزَّةَ، اَللَّهُمَّ احْفَظْهُمْ بِحِفْظِكَ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ، وَارْزُقْهِمْ مِنْ حَلاَلِكَ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ فِيْ عُدْوَانِهِمْ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً  إِنَّكَ أ نْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا تَقَبَّل مِنَّا وَقِيَامَنَا وَسَائِرَ أَعمَالِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

   رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا

رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ لْمُسلِمِين وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِينَ وَأَعدَاءَكَ يَا عَزِيزٌ يَا قَهَّارٌ يَا رَبَّ العَالَمِينَ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.